BPJS Ketenagakerjaan Jakarta Gambir Sosialisasi Program Jaminan Perlindungan Sosial
![BPJS Ketenagakerjaan Jakarta Gambir Sosialisasi Program Jaminan Perlindungan Sosial](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/12/d1802e2b6fb4e605cc23d580fc96d8c4.jpeg)
BPJS Ketenagakerjaan Jakarta Gambir menggelar sosialisasi program jaminan perlindungan sosial dalam upaya menggaet dan meningkatkan dan kepesertaan di sektor pekerja informal. Kegiatan itu diadakan di Kelurahan Petojo Utara, Gambir, Jakarta.
Kehadiran tim BPJS Ketenagakerjaan Jakarta Cabang Gambir dimaksudkan untuk membuat masyarakat menjadi semakin dimudahkan dalam mengakses informasi tentang program jaminan perlindungan sosial ketenagakerjaan yang disediakan negara.
Guna menarik perhatian pedagang dan pekerja, turut disediakan hiburan musik, pemberian souvenir dan doorprize dengan beragam hadiah menarik lainnya. Di sela kegiatan juga berlangsung sesi edukasi dan sosialisasi terkait manfaat BPJS Ketenagakerjaan.
Baca juga: BPJamsostek Sosialisasi 'Kerja Keras Bebas Cemas' di Pasar Pagi Mangga Dua
Kepala BPJS Ketenagakerjaan Jakarta Cabang Gambir, Mias Muchtar, mengatakan kegiatan yang diadakan di Pasar Petojo Ilir menunjukkan komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk senantiasa memberikan kemudahan akses bagi peserta, untuk mendapatkan layanan dan informasi.
"Kegiatan di Pasar Petojo Ilir salah satunya upaya kita dalam menjalankan amanah dari institusi berdasarkan undang-undang untuk meningkatkan coverage jaminan sosial kepada pekerja," ujar Mias, Selasa (12/12).
Mias menjelaskan, berdasarkan data statistik pekerja secara demografi, jumlah pekerja sektor informal sangat besar, yaitu mencapai 72-76 juta jiwa di seluruh Indonesia. Mereka ini yang masuk dalam ketegori program pekerja bukan penerima upah (BPU). Adapun yang pekerja formal berkisar 47 juta orang. Celah perbedaan atau gap yang besar itulah yang sedang dikejar dan dijangkau BPJS Ketenagakerjaan se-Indonesia.
"Kita menggunakan sistem sosialisasi secara masif turun ke lapangan menyasar teman-teman informal, kita sampaikan manfaat atau benefit menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan. Kita turun ke pasar-pasar, komunitas-komunitas, dan pangkalan-pangkalan sesuai dengan tagline kita Kerja Keras Bebas Cemas (KKBC)," kata Mias.
Semboyan KKBC, lanjut Mias, merupakan komitmen BPJS Ketenagakerjaan memberikan rasa aman dan nyaman kepada para pekerja saat mencari nafkah, di mana pun dan kapan pun. Karena mereka terlindungi program jaminan sosial dari kemungkinan mengalami risiko karena pekerjaan, berupa Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKm).
Besarnya benefit JKK dan JKm yang peserta bisa dapatkan bisa menjadi bantalan bagi pekerja ataupun keluarganya. Hal ini bisa menghindari potensi bergantung kepada orang lain akibat ketidakmampuan bekerja (cacat) dan kehilangan (meninggal) pencari nafkah utama. Peserta juga tentunya tidak perlu lagi memikirkan biaya pengobatan karena sudah ditanggung negara melalui program BPJS Ketenagakerjaan tersebut. Pun, anak peserta tetap bisa melanjutkan pendidikannya karena diberikan beasiswa.
"Dengan program ini juga mencegah terbentuknya orang miskin baru, sehingga upaya pemerintah menurunkan angka kemiskinan ekstrim terus bisa berjalan semestinya," jelas Mias.
Selain strategi sosialisasi ke pasar-pasar, pihaknya juga melakukan pendekatan ke kalangan rantai pasok (supply chain) yaitu ekosistem dilingkungan perusahaan-perusahan di sekitar. Bahwa ada orang-orang atau pekerja di sekitar mereka yang harus dilindungi dengan jaminan sosial ketenagakerjaan. Misalnya, asisten rumah tanggga, tukang kebun, pengasuh anak, buruh panggul, dan lainnya.
"Mari kita sejahterakan pekerja di sekitar kita dengan mengikutsertakan mereka ke dalam program jaminan sosial ketenagakerjaan," ajak Mias.
"Dari sosialisasi masif yang kita lakukan ini, kita menemukan respons banyak masyarakat yang menjadi paham, oh, ada ya program begini, oh, kita juga bisa ternyata ikut jaminan sosial. Mereka sudah lebih aware untuk melindungi diri dengan program jaminan sosial, kita pun semakin terdorong menjemput bola," imbuhnya.
Saat ini, lanjut Mias, akuisisi kepesertaan juga semakin mudah karena BPJS Ketenagakerjaan telah mengembangkan inovasi aplikasi JMO (Jamsostek Mobile). Aplikasi ini memudahkan masyarakat mendaftarkan diri mereka dan melakukan pembayaran melalui berbagai kanal, baik perbankan maupun nonperbankan yang sudah menjalin kerja sama.
Baca juga: BPJS Ketenagakerjaan Klaten Terus Perluas Program Jaminan Sosial Lewat Sosialisasi
Sebagai gambaran, menurut Mias terdapat sekitar 339.000 pekerja sektor informal di wilayah BPJS Ketenagakerjaan Gambir. Mereka mencari nafkah di sektor domestik, misalnya sebagai asisten rumah tangga dan baby sitter.
Sementara itu, Kabid Kepesertaan Program Khusus, Iswandy HS Simanjutak, menambahkan bahwa pasar merupakan salah satu kantung BPU sehingga dipilih menjadi tempat sosialisasi secara masif. Ini dalam upaya BPJS Ketenagakerjaan mencapai target 70 juta pekerja peserta se-Indonesia di 2026.
Menurutnya, masyarakat yang beraktivitas di pasar tersebut sangat antusias merespons kegiatan sosialisasi oleh tim.
"Tadi ada ibu-ibu ingin daftar, setelah dia baca brosur saya yakin dia sangat paham ini penting karena menyangkut aktivitas pedagang pasar sehari-hari yang mereka sadari ada risiko di dalamnya. Namun pekerja informal seperti pedagang pasar, tukang bajaj, tukang potong ayam, ojol, kuli panggul, tukang parkir, ini perlu kita imbau, perlu pendekatan khusus," kata Iswandy.
Dengan membayar iuran terjangkau hanya sebesar Rp16.800, peserta BPU BPJS Ketenagakerjaan sudah bisa mendapatkan benefit JKK dan JKm. Jika ingin ditingkatkan masyarakat juga bisa sekalian mengikuti manfaat program Jaminan Hari Tua (JHT) dengan iuran sebesar Rp36.800. "Kenapa ada tambahan Rp20 ribu? Karena ada tabungan jaminan hari tua, tabungan kita ini tidak ada potongan-potongan, justru di bulan ke-13 akan bertambah," pungkas Iswandy. (Z-6)
Terkini Lainnya
BPJS Ketenagakerjaan Sosialisasikan Jaminan Sosial untuk Ketua RT/RW
Pemerintah Dinilai tak Serius Lindungi Data
Gaji di Bawah UMR tidak Wajib Ikut Iuran Tapera
Menaker Sosialisasikan Program Jaminan Sosial Kepada Pekerja Migran di Makau
Sosial Fest Jadi Ajang SMA Negeri 61 Jakarta Pamerkan Hasil Projek P5 tentang Jaminan Sosial
Perlindungan Pekerja Masih Rentan, DPR: Perlu Dievaluasi dan Diperbaiki
BPJS Ketenagakerjaan Sosialisasikan Jaminan Sosial untuk Ketua RT/RW
Revisi UU Desa Resmi Disahkan, Perangkat dan Pekerja Ekosistem Desa Dilindungi Jamsostek
Sambut Hari Keluarga Nasional, BPJS Ketenagakerjaan Ajak Anak-anak Kunjungi Kantor
BPJS Ketenagakerjaan Klaten Berikan Santunan Jaminan Kematian Ketua RT di Desa Tlogorandu
Pemerintah Kota Makassar Daftarkan 35.422 Pekerja Rentan Jadi Peserta BPJS Ketenagakerjaan
Ucok Jadi Terobosan Pemkab Badung Raih Universal Coverage Jamsostek
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap