visitaaponce.com

Sultan Rifat Kecewa Usai Kapolda Metro Jaya Sebut PT Bali Tower tak Bersalah

Sultan Rifat Kecewa Usai Kapolda Metro Jaya Sebut PT Bali Tower tak Bersalah
Sultan Rifat korban jeratan kabel fiber optik di Jaksel saat kepulangannya dari rumah sakit, Selasa (12/12).(MGN/Sumantri )

SULTAN Rifat Alfatih, korban yang terjerat kabel fiber di Jakarta Selatan, disebut langsung terkulai lemas setelah mengetahui pernyataan dari Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto terkait kelanjutan dari kasusnya.

"Sultan sempat drop, kecewa sekali dengar kabar tersebut. Mungkin karena dia korban dan kondisi fisiknya saat ini cacat, sementara PT Bali Tower dinyatakan tidak salah," kata Ayah Sultan, Fatih NH, saat dihubungi, Selasa (2/1).

Fatih mengatakan, kondisi Sultan sempat menurun ketika mendengar pernyataan dari Kapolda. Ia berharap, kasus tersebut dapat terselesaikan dengan cepat dan tidak berlarut-larut.

Baca juga: Mandek, Polda Metro Jaya belum Temukan Unsur Pidana Kasus Jerat Kabel Sultan Rifat

"Saya mohon ke Polda Metro untuk bisa dilakukan restorative justice, soalnya anak saya saat ini sudah sehat dan siap kuliah lagi (meskipun tidak bisa bicara normal dan nafas dari lubang buatan di leher) kasihan anak saya kalau masih ada masalah seperti itu," ujarnya.

Ayah Sultan juga sempat memutuskan untuk datang ke Polda Metro. Dirinya ingin mendengar penjelasan langsung dari Kapolda soal pernyataan yang dilontarkan sebelumnya.

Baca juga: Sultan Korban Kecelakaan Kabel Menjuntai Sudah BIsa Bicara dengan Elektrolaring

Namun, Fatih mengaku, dirinya tak berhasil bertemu dengan Karyoto. Sebab, Karyoto saat itu disebut tengah bertemu dengan pejabat utama (PJU) di tubuh Polri.

"Saya sudah dapat keterangan langsung dari penyidik saat Jumat pagi saya datang ke Polda metro. Sampai saat ini masih dalam proses penyidikan dengan memanggil saksi-saksi, termasuk dari PT Bali Tower, dan belum gelar perkara," tuturnya.

"Intinya kami berharap ada penyelesaian segera dengan pihak Bali Tower, jangan berlarut-larut. Sebab, dia (Sultan) ingin fokus dengan kuliahnya, tetapi tetap pihak Bali Tower harus ada perhatian dengan kondisi dia saat ini," ucap Ayah Sultan.

Diberitakan sebelumnya, Polda Metro Jaya mengungkapkan alasan mandeknya perkara korban jerat kabel Sultan Rifat Alfatih di Jakarta Selatan. Polisi, sejauh ini, mengatakan pemilik kabel fiber optik, Bali Towerindo tbk, tidak melakukan kesalahan.

"(Perkara) Sultan ini setelah kami nilai ke bawah itu tidak ada unsur kesengajaan atau tindak pidananya itu belum jelas. Ini orang mengendarai kendaraan sepeda motor tiba-tiba kebelit kabel itu miliknya Bali tower. Padahal Bali tower tidak melakukan kesalahan. Ada sebelumnya yang menabrak tiang sehingga kabelnya turun," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto dalam acara rilis akhir tahun di Mapolda Metro Jaya, Kamis (28/12).

Karyoto mengaku bingung menentukan unsur pidana kasus ini walaupun telah menemukan fakta di lapangan itu. Dirinya masih mencari tahu siapa yang sebabkan kabel jadi menjuntai dan akhirnya menjerat Sultan.

"Karena di sekitar situ kemarin sempat ketemu saya juga memang saya bingung pidananya apa ketika orang tiba-tiba jatuh naik motor nabrak gitu. Nah, ya mudah-mudahan bisa ketemu siapa yang menyebabkan tiang itu sedikit membengkok dengan kabel CCTV-nya itu menggelantung sehingga bisa menyebabkan orang terjerat," ujarnya.

Mau menjeratkan pidana kepada Bali Towerindo tbk sebagai pemilik kabel pun polisi merasa kesulitan. Karyoto sebut tak ada pidana yang bisa dijeratkan kepada mereka.

"Kalau dari Bali Tower saya katakan tidak ada pidananya. Mau diproses bagaimana. Pidananya gak ada kesalahan-kesalahan, kelalaian atau kesengajaan," tuturnya.

Sejauh ini Polda Metro Jaya mengaku hanya memfasilitasi upaya restorative justice yang dilakukan kedua pihak. Mereka bertindak pasif, terutama ketika mereka dengan Sultan berbicara soal uang.

"Jadi bahkan sampai sekarang juga tadinya ada negosiasi ya karena sudah ada bicara uang dan lain lain kami tidak akan mencampuri itu. Dalam proses restorative justice aparat kepolisian sifatnya hanya pasif. Memberikan keleluasaan tapi tdak memberikan arahan-arahannya," tuturnya. (Fik/Z-7)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat