visitaaponce.com

BMKG Sebut Fenomena Suhu Panas di Makassar Biasa Terjadi Jelang Musim Kemarau

BMKG Sebut Fenomena Suhu Panas di Makassar Biasa Terjadi Jelang Musim Kemarau
Seorang laki-laki berdiri di areal tugu Mataram Metro dengan latar belakang Halo Matahari di Mataram, NTB, Selasa (19/7/2022). Halo matahari(ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi)

SUHU dan cuaca di Sulawesi Selatan belakangan ini terasa sangat panas. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar menyebutkan, jika suhu panas merupakan kondisi di mana suhu udara meningkat akibat pemanasan matahari langsung.

Prakirawan BMKG IV Makassar, Agusmin memastikan, yang terjadi bukan gelombang panas atau heatwave. Melainkan karena berkurangnya tutupan awan sehingga suasana akan terasa lebih gerah.

"Selain itu, suhu panas biasanya merupakan pertanda suatu wilayah akan memasuki musim kemarau. Dominasi cuaca yang cerah dan tingkat perawanan yang rendah juga dapat menjadi penyebab suhu panas yang dirasakan masyarakat," ungkap Agusmin.

Baca juga : BMKG: Fenomena Gelombang Panas tidak akan Melanda Indonesia

Berdasarkan keterangan cuaca panas itu merupakan tanda dari masuknya musim kemarau. Hal itu ditandai dengan mulai jarangnya turun hujan.

Saat ini, suhu udara di Makassar khususnya, bisa mencapai 35-36 derajat celcius pada siang hari. Namun menurut Agusmun, kondisi tersebut masih cukup normal.

"Fenomena suhu panas seperti sekarang ini, lumrah terjadi di Indonesia. Ini merupakan siklus tahunan yang bukan hanya terjadi di Makassar tapi di berbagai wilayah Indonesia," lanjut Agusmin.

Suhu panas di Indonesia merupakan fenomena yang bersiklus terjadi setiap tahun sebagai akibat dari adanya gerak semu matahari dan kondisi cuaca cerah pada siang hari.

"Terpantau sudah sebagian wilayah indonesia salah satunya indonesia bagian selatan mengalami kondisi demikian," pungkas Agusmin. (LN)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Reynaldi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat