visitaaponce.com

Ini Penjelasan Pakar Geofisika Universitas Brawijaya Tentang Fenomena Suhu Panas

Ini Penjelasan Pakar Geofisika Universitas Brawijaya Tentang Fenomena Suhu Panas 
fenomena panas ekstrem akibat minimnya pertumbuhan awan(Freepik)

GURU Besar Geofisika Universitas Brawijaya, Kota Malang, Jawa Timur, Adi Susilo menyatakan fenomena panas di Indonesia akibat pertumbuhan awan sangat minim. Akibatnya, suhu begitu gerah sepanjang hari.

"Fenomena ini terjadi sampai Oktober nanti," tegas Adi Susilo, Selasa (28/5).

Adi menjelaskan fenomena panas ini bukan berarti anomali El Nino tanpa hujan, melainkan potensi meski curah hujan relatif sedikit.

Baca juga : BMKG Prediksi Puncak Musim Kemarau Terjadi pada Juli hingga Agustus 2023

Dampak panas menyengat, lanjutnya, bisa mengganggu aktivitas dan kesehatan. Karena itu, Adi menyarankan untuk menghindari mengenakan baju berwarna gelap saat beraktivitas luar ruangan di siang hari. Intinya agar menghindari paparan langsung sinar matahari.

Saat ini, cuaca panas ekstrem melanda negara-negara ASEAN. Suhu panas menyengat khususnya daerah perkotaan. Pada April 2024, suhu di Manila, Filipina, menyentuh 38,8 derajat celsius. Suhu itu rekor tertinggi sepanjang sejarah mereka.

Begitu juga di Bangladesh, suhu 43 derajat celsius. Laos mencatat suhu 43,2 derajat celsius, suhu tertinggi sepanjang masa negara itu. Bahkan Tailand bersuhu 52 derajat celcius.

Baca juga : BMKG Sebut Cuaca Panas akan Menurun Secara Gradual pada Bulan Mei 2023

Kendati di sejumlah negara mengalami dampak suhu begitu panas sampai menimbulkan korban tewas, tetapi Indonesia belum menunjukkan dampak signifikan.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan suhu panas karena peralihan musim hujan ke musim kemarau. Suhu panas di Indonesia merupakan akibat fenomena gerak semu matahari. Hal ini siklus tahunan sehingga bisa berpotensi berulang saban tahun.

Sesuai data prakiraan cuaca dan suhu udara BMKG, suhu udara di Kota Malang dan sekitarnya pada siang hari 30 derajat celsius. Adapun sesuai data Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, suhu udara di Malang pukul 11.00 WIB, Selasa (28/5), mencapai 32 derajat celsius dengan indeks kualitas udara sedang. (Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat