Jadi Kota Global Butuh Rp600 Triliun, Pengamat Indikator dan Fokusnya Apa
![Jadi Kota Global Butuh Rp600 Triliun, Pengamat: Indikator dan Fokusnya Apa?](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/07/f3dd2a2b534933c594cdda8d7b7706f6.jpg)
PEMERINTAH Provinsi DKI Jakarta melalui Badan Perencana Pembangunan Daerah (Bappeda) mengkalkulasi butuh Rp600 triliun untuk Jakarta menjadi kota global.
Menggapai hal tersebut, Pengamat Tata Kota Nirwono Yoga mengatakan kota Jakarta merupakan provinsi dengan anggaran terbesar di Indonesia. Menurutnya yang saat ini dibutuhkan justru fokus dalam penggunaan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD).
"Yang dibutuhkan adalah fokus penggunaan APBD yang tepat sasaran sesuai target kota (global cities index)," ujarnya kepada Media Indonesia, Selasa (9/7).
Baca juga : Pilgub Jakarta Tetap Bertaji Meski tak Berstatus Ibu Kota Lagi
Ia menjelaskan, dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Jakarta 2025 dan RPJMD DKI Jakarta 2025-2029 harus tergambarkan rincian APBD yang akan digunakan untuk mengatasi persoalan seperti kemacetan, banjir dan peningkatan sumber daya manusia (SDM).
"Disamping itu program-program terkait dengan pemenuhan indeks kota global juga harus ditingkatkan," jelasnya.
Senada, Pengamat Tata Kota Yayat Supriyatna juga masih mempertanyakan kejelasan Pemprov DKI Jakarta dalam menentukan angka Rp600 triliun sebagai kota global.
Baca juga : Melepaskan Status sebagai Ibu Kota Negara, Jakarta Fokus Menjadi Kota Global
"Jadi kota global itu apa yang ingin dicapai indikator apa dulu, visi pencapaianya apa saja bidang transportasi, bidang sosial, ekonomi, bidang infrastruktur," ujarnya.
"Harus jelas dulu prioritasnya bagaimana, kalau misalnya prioritas sudah jelas, maka pertanyaan lebih lanjut itu apa yang dilakukan untuk mencapai bidang-bidang tersebut," imbuh dia.
Dibandingkan mengejar target Rp600 triliun yang masih belum dijelaskan apa Indikatornya, lebih baik mengoptimalkan penggunaan APBD yang sudah ada setiap tahunnya.
Baca juga : Pemerintah Jakarta Menunggu Aturan Turunan UU DKJ Sambil Mempersiapkan Kota Global
"Makanya pak Sekda harus menjabarkan 600T apa sih yang dibutuhkan, kita tidak tahu apa yang harus diraih oleh pemprov untuk mencapai angka itu, apa yang harus menjadi prioritas, itu belum dijelaskan," jelasnya.
Sementara, Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi NasDem, Wibi Andrino mengatakan pihaknya masih belum diberikan paparan lengkap terkait kalkulasi dari Bappeda mengenai kota global.
"Rp600 T itu komponen apa saja. Saya rasa perlu segera dijelaskan oleh pemprov," jelasnya.
Baca juga : Pergerakan Ekonomi selama Mudik Lebaran Diperkirakan Rp385 Triliun
Menurutnya, jika memang angka tersebut menjadi patokan sebuah kota global, tentu tidak hanya bisa berharap dari APBD.
"Perlu pembahasan yang mendetail dari mana sumber pendapatan lain ya utk menutupi target kota jakarta sebagai kota global,"ujarnya.
Lebih lanjut, Ketua Fraksi NasDem ini mengungkap APBD DKI Jakarta yang saat ini mencapai Rp86 triliun bisa dimaksimalkan untuk menyejahterakan warga Jakarta.
"Apakah Rp86t cukup mensejahterakan rakyatnya. Hal ini tentu tidak bisa hanya dilihat dari angkat tapi bagaimana alokasi 86t ini bisa tepat sasaran dan menyentuh kepada program program yang dibutuhkan oleh masyarakat," pungkasnya. (Far/Z-7)
Terkini Lainnya
Jakarta Menuju Kota Global, Kualitas SDM Pariwisata Harus Ditingkatkan
Sekda DKI: Butuh Rp600 Triliun Untuk Jakarta Menjadi Kota Global
Kota Kreatif Selepas Status Ibu Kota
Sekolah Swasta Jakarta Gratis, DPRD: Kualitas Pendidikan Harus Unggul
Melepaskan Status sebagai Ibu Kota Negara, Jakarta Fokus Menjadi Kota Global
P2G: Keputusan Cleansing Guru Diskriminatif dan tidak Menjunjung Hak Asasi Pendidik
Percepatan Penurunan Angka Stunting, Pemkab Bandung Siapkan Dana
APBD Rp1,2 Triliun, Pembangunan Kota Sukabumi Bermasalah
Pegawai Bappenda Sorong Meminta Wajib Pajak Setor Rp130 Juta Sebulan
Jaksa Diminta Tegak Lurus Tangani Kasus APBD Lampung Tengah
Dokter Spesialis SKP
Profesor Jabatan Akademik, bukan Gelar
Guru Besar di Indonesia: Mendorong Prestise dan Kualitas Akademik
Memahami Perlinsos, Bansos, dan Jamsos
Menyempitnya Ruang Fiskal APBN Periode Transisi Pemerintahan
Program Dokter Asing: Kebutuhan atau Kebingungan?
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap