visitaaponce.com

Kawasan Bandara Diusulkan Jadi Prioritas Penanganan Karhutla

Kawasan Bandara Diusulkan Jadi Prioritas Penanganan Karhutla
Karhutla di kawasan sekitar Bandara Syamsuddin Noor Banjarbaru, Kalsel.(MI/Denny S)

TIM Restorasi Gambut Daerah (TRGD) Kalimantan Selatan mengusulkan agar pemerintah pusat menetapkan kawasan gambut di sekitar Bandara Internasional Syamsuddin Noor Banjarbaru menjadi daerah prioritas penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Kawasan gambut di sekitar bandara Syamsuddin Noor yang setiap tahun terbakar tidak masuk dalam Kawasan Hidrologi Gambut (KHG) sehingga Badan Restorasi Gambut (BRG) dan TRGD tidak dapat melaksanakan kegiatan restorasi gambut di wilayah tersebut.

"Baik BRG dan TRGD sesuai aturan bekerja atau melakukan kegiatan restorasi di wilayah KHG dan kawasan sekitar bandara tidak masuk dalam KHG sehingga kegiatan restorasi tidak dapat dilaksanakan," ungkap Sekretaris TRGD Kalsel, Sayuti Enggok, Rabu (11/12), saat Rakor Evaluasi Kegiatan Restorasi Gambut 2019 di Kalsel.

Padahal, kawasan gambut ini meliputi dua wilayah yaitu Kota Banjarbaru dan Kabupaten Banjar berdekatan dengan obyek vital bandara. Selain itu, kondisi karhutla di wilayah ini menjadi sorotan karena kabut asap yang ditimbulkan mengakibatkan terganggunya penerbangan, transportasi, kesehatan, dan ekonomi daerah.

Terkait penanganan karhutla gambut di kawasan Bandara Syamsuddin Noor, TRGD Kalsel berencana membangun dua tower sumur bor dan operasi pembasahan cepat lahan gambut dengan pembuatan kanal gambut.

"Sayangnya rencana ini juga sangat tergantung dari status kawasan gambut tersebut dan persyaratan lainnya," tuturnya.


Baca juga: Serapan APBD II Lembata Dikebut hingga 80 Persen


Hal serupa juga dikemukakan Deputi I Bidang Perencanaan dan Kerja Sama BRG, Budi Wardhana, bahwa program restorasi gambut dibatasi hanya pada wilayah KHG.

"Ada ketentuan yang membatasi kerja BRG-TRGD sehingga tidak semua wilayah gambut bisa diintervensi program restorasi," ujarnya.

Untuk kawasan gambut sekitar Bandara Syamsuddin Noor ini sebenarnya sudah dibangun 50 titik sumur bor namun merupakan program bantuan pihak luar (NGO-Wetland). Serta kanal yang dibangun Balai Rawa. Saat ini, kondisi sumur bor yang dibangun pada 2016 maupun kanal tersebut sebagian besar rusak dan tidak berfungsi.

Pada 2019, TRGD menargetkan pembangunan 55 skat kanal, 150 sumur bor, dan enam paket revitalisasi ekonomi masyarakat di tujuh kabupaten Kalsel. 

Sementara program revegetasi ditiadakan setelah pada 2018 kegiatan revegetasi tidak mencapai target. Masa kerja BRG dan TRGD ini akan berakhir pada 2020 mendatang. (OL-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat