Di Radio, Belajar Sonder Kuota
![Di Radio, Belajar Sonder Kuota](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2020/08/8bd82af37b2ad229588eda4e63d1d062.jpg)
BELAJAR di rumah, demi keselamatan dan kesehatan, seharusnya tidak jadi masalah. Para pemimpin daerah harus mampu bersiasat, sehingga belajar tetap bisa baik,
meski tidak tatap muka.
Pilihan itu diambil Pemerintah Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Belum ada satu sekolah pun dibolehkan menggelar pembelajaran tatap muka. Segala daya pun dikerahkan.
Mereka memanfaatkan radio dan televisi untuk memfasilitasi pembelajaran di luar jaringan dan bukan tatap muka. Ada radio In FM dan Ratih TV milik pemkab yang diberdayakan.
Bupati memutuskan untuk memfasilitasi pembelajaran melalui siaran Radio In FM dan Ratih TV, untuk peserta didik PAUD/RA, SD, SMP/MTs, dan SMA/MA.
“Untuk itu orangtua diminta memberi perhatian lebih khusus, pada jam-jam siaran yang telah dijadwalkan,” ujar Koordinator Humas Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kebumen
Cokro Aminoto, kemarin.
Jadwal telah diatur, sehingga orangtua juga dapat mengawasi anak mereka. Solusi itu dibuat untuk menambal kekurangan dari proses pembelajaran secara daring.
Siasat berbeda dilakukan Pemerintah Kabupaten dan Pemerintah Kota Malang, Jawa Timur. Bupati Malang Muhammad Sanusi menggulirkan wi-fi gratis hingga ke pelosok desa
dan dusun.
“Anggaran wi-fi gratis digulirkan sebesar Rp15 miliar,” tambahnya.
Sementara itu, Pemerintah Kota Malang memilih memasang wi-fi di kelurahan untuk membantu siswa belajar daring. “Mahasiswa juga diizinkan memanfaatkannya,” ujar Wali Kota Sutiaji.
Dia menegaskan kehadiran wi-fi merupakan upaya Pemkot Malang hadir di tengah masyarakat dengan memberikan pelayanan yang terbaik. Selama masa pandemi, Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan juga melakukan realokasi anggaran Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dialihkan untuk pembelian paket internet.
“Besarannya, sekitar Rp50 ribu per orang bagi siswa SD maupun SMP. Ini upaya lain untuk membantu anak-anak bisa belajar di rumah,” tandasnya.
Bersiap tatap muka
Sejumlah daerah sudah memutuskan belum akan membuka pembelajaran tatap muka. Dinas Pendidikan Daerah Istimewa Yogyakarta, salah satunya.
“DIY masih berstatus tanggap darurat. Sampai akhir Agustus, kami belum akan membuka pembelajaran tatap muka,” papar Kepala Dinas Pendidikan Didik Wardoyo.
Saat ini DIY masih berstatus tanggap darurat bencana hingga 31 Agustus dan masih bisa diperpanjang lagi. Dari pembagian zona, DIY masih termasuk kuning dan oranye.
“Kalaupun pembelajaran tatap muka dilakukan, penerapannya akan dimulai dari perguruan tinggi, kemudian dilanjutkan SMA, SMP, SD, dan seterusnya. Mahasiswa dinilai
lebih dewasa dan lebih mudah diatur agar disiplin menerapkan protokol kesehatan di kampus,” tandasnya.
Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatra Selatan, juga mulai berencana menggelar pembelajaran tatap muka. Daerah ini masuk zona kuning. Sesuai
arahan pemerintah pusat, zona kuning dan hijau bisa memulai pembelajaran tatap muka.
“Kami belum melakukan koordinasi dengan gugus tugas dan dinas kesehatan. Kami pastikan siswa sekolah menengah yang akan kembali ke sekolah dulu, menyusul kemudian SD
dan TK,” tegas Kepala Dinas Pendidikan Muhammad Amin.
Sementara itu, pengurus Gugus Tugas Bangka Belitung, Mikron Antariksa meminta protokol kesehatan diberlakukan secara ketat. “Pembelajaran tatap muka sebuah keniscayaan.
Apalagi, sejumlah daerah juga sudah berstatus zona kuning. Kami akan mengawasi ketat pemberlakuan protokol kesehatan di sekolah,” tandasnya. (BN/AT/DW/RF/N-2)
Terkini Lainnya
Kuliah Online, Alternatif Cara Jadi Sarjana Sambil Bekerja
Selama Pandemi, Jumlah Pengguna Kursus Daring Meningkat 92 Persen
Cerita Ruang Pintar PNM untuk Anak Indonesia
Melalui Aplikasi Ruang Ngaji, Belajar Agama secara Mudah dari Mana Saja
Tips Belajar Bahasa Korea secara Otodidak
Sistem Cloud Jadi Solusi di Era Pendidikan Digital
Ketahanan Kesehatan Global
Akses Patogen Bisa Hemat Waktu Lebih Cepat Tanggulangi Pandemi
Hak Paten Bisa Menjadi Masalah Vaksin dalam Akses Patogen
Lonjakan Kasus Myopia pada Anak, Dokter Sarankan Cara Ini Agar Berkurang
Jemaah Haji Diingatkan Tetap Waspada Kasus Mers di Arab Saudi
Aturan Kesehatan Internasional yang Baru
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap