visitaaponce.com

Yacht Kini Bisa Berlabuh di Banyuwangi

Yacht Kini Bisa Berlabuh di Banyuwangi
Banyuwangi International Yacht Club (BIYC) dibuka.(DOK PELINDO 3)

Banyuwangi, Jawa Timur, kini bisa disinggahi kapal pesiar dan yacht. Ini setelah Banyuwangi International Yacht Club (BIYC) dibuka. Fasilitas baru ini menjadi pintu masuk baru wisatawan mancanegara, terutama dari kelas menengah ke atas, ke Indonesia. Dengan adanya BIYC ini diharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan.

Fasilitas BIYC berada di kawasan Pantai Marina Boom yang merupakan aset milik PT Pelindo III yang dikelola anak perusahannya, yakni PT Pelindo Properti Indonesia.

Selain BIYC di Banyuwangi, Pelindo III juga sudah mengembangkan fasilitas serupa di Tanjung Mas, Semarang; Surabaya North Quay di Tanjung Perak, Surabaya; Tanjung Tembaga, Probolinggo; Tanjung Benoa, Bali; dan Gili Mas di Lombok.

”Saat ini, rata-rata dalam setahun ada 160 kapal pesiar yang berkunjung ke Indonesia. Mereka akan berkeliling dan singgah di kota-kota yang memiliki fasilitas seperti BIYC. Harapannya kunjungan kapal pesiar tersebut juga dapat terintegrasi dengan peta dan agenda pariwisata nasional,” tutur Saefudin. Sehingga, dermaga ini membuka peluang bagi Banyuwangi untuk didatangi kapal-kapal pesiar dan yacht.

Baca Juga: Pelindo 3 dan Dirjen Pajak Kolaborasi Integrasi Data Perpajakan

Direktur Utama Pelindo III Saefudin Noer yang ditemui di sela peresmian BIYC di Banyuwangi, Jumat (25/9/2020) mengatakan, fasilitas yacht club di Banyuwangi mendukung konsep butterfly cruise port yang sedang dikembangkan Pelindo III. Fasilitas dan destinasi baru itu diharapkan bisa menjadi tempat sandar baru kapal-kapal pesiar dan yacht.

”Mengembangkan pariwisata cruise (kapal pesiar) memang tidak bisa hanya mengandalkan satu destinasi saja. Semakin banyak kapal ini singgah semakin baik. Penambahan Banyuwangi International Yacht Club ini sangat tepat karena Banyuwangi punya potensi besar,” ujarnya.

Saefudin menambahkan bahwa Banyuwangi strategis karena berada di antara Bali dan Surabaya yang kerap disinggahi kapal pesiar. Banyuwangi bisa menjadi tempat singgah tambahan apabila kapal pesiar atau yacht yang bersandar di Bali sudah terlalu padat.

Baca Juga: Pelindo III Tanjung Wangi Banyuwangi: Aktivitas Kapal Turun 30%

Direktur Utama PT Pelindo Properti Indonesia (PT PPI) Edward Danner P Napitupulu mengatakan, pihaknya dan pemerintah Banyuwangi memang sepakat mengubah wajah Pantai Marina Boom. Perubahan ini dari semula pelabuhan tradisional menjadi pelabuhan khusus pariwisata.

Baca Juga: Erick Thohir Rombak Direksi Pelindo III, Eks Dirkeu Jadi Dirut

”Upaya ini kami lakukan untuk menjaring wisatawan lokal ataupun mancanegara. Sebelum pandemi, rata-rata kunjungan mencapai 140.000 kunjungan per bulan. Harapannya yacht club bisa semakin meningkatkan kunjungan wisatawan ke Banyuwangi,” ujar Edward.

Edward berharap dengan adanya BIYC kunjungan kapal pesiar tersebut juga dapat terintegrasi dengan peta dan agenda pariwisata nasional.

Kawasan Pantai Marina Boom memiliki luas sekitar 44 hektare. Adapun kawasan yang dikerjasamakan untuk BIYC seluas 5.000 meter persegi. Fasilitas BIYC di antaranya berupa dermaga ponton yang bisa digunakan untuk bersandar yacht.

Baca Juga: Normal Baru, Pelindo 3 Akomodasi Transaksi Non-Tunai Semua Kartu

Dermaga ponton di BIYC memiliki kedalaman -4 meter LWS (low water spring). Dermaga tersebut mampu disandari hingga delapan yacht dengan berbagai ukuran, dari panjang 25 feet (7,6 meter) hingga 35 feet (10,6 meter).

Pemilik BIYC Lizza Lundin mengatakan BIYC tidak hanya menjadi tempat bersandar kapal ataupun bersantai para pemilik kapal. BIYC juga menyediakan fasilitas perawatan dan perbaikan kapal.

”Nantinya, para pemilik kapal bisa bersantai atau berlibur di Banyuwangi. Selama itu, mereka juga bisa memperbaiki atau meningkatkan peforma kapal mereka,” ujarnya.

Lizza mengatakan, BIYC menyediakan layanan pendukung untuk kebutuhan selama berlayar. Pemilik kapal bisa mengisi persediaan air bersih, makanan, bahkan listrik, untuk kebutuhan kapalnya.

Kepala Dinas Pariwisata Banyuwangi Yanuarto Bramuda mengatakan, BIYC menjadi salah satu alternatif wisata sekaligus pintu masuk baru bagi wisatawan yang ingin ke Banyuwangi.

BIYC membuka peluang bagi Banyuwangi untuk menyasar wisatawan kelas menengah atas. ”Kita tahu, para pemilik yacht ini merupakan wisatawan kelas menengah atas. Fasilitas ini tentu menjadi jaminan bagi mereka bahwa dengan berlayar ke Banyuwangi mereka bisa berwisata sekaligus menyalurkan hobi berlayarnya,” ujar Bramuda. (RO/OL-10)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat