visitaaponce.com

Pemkot Yogyakarta Gunakan Mobil Vaksin Kejar Target Herd Immunity

Pemkot Yogyakarta Gunakan Mobil Vaksin Kejar Target Herd Immunity
Mobil vaksinasi covid-19 sudah digunakan di Jakarta dan Kota Yogyakarta berencana akan menggunakan mobil vaksin juga.(MI/Vicky G)

PEMERINTAH Kota Yogyakarta siap memanfaatkan mobil vaksin untuk mempercepat dan memperluas pencapaian sasaran vaksinasi. Mobil vaksin ini akan menyasar di kecamatan-kecamatan yang pencapaiannya relative masih rendah dibanding kecamatan lainnya.

Wali kota Yogyakarta, Haryadi Suyuti mengatakan, sebelum dioperasikan dipastikan akan selalu menjalani pemeriksaan kesiapan untuk memastikan segala fasilitas pendukung dalam keadaan baik.

"Misalnya keterdesiaan vaksin di box penyimpanan, apakah dapat untuk menyimpan dengan baik dan sesuai dengan ketentuan dan sebagainya," kata Haryadi, di Yogya, Senin (30/8).
 
Dengan demikian, imbuhnya, saat operasional pelaksanaan vaksinasi tidak akan terganggu oleh hal-hal yang seharusnya tidak perlu terjadi.

Haryadi menambahkan pula, pendataan bagi orang yang divaksin pun akan dapat dilaksanakan dalam mobil vaksin ini. Sekalgus akan tercatat didata pusat bahkan juga di Aplikasi PeduliLindungi.

Sasaran utama mobil vaksinasi menurut Haryadi Suyuti adalah ibu-ibu rumah tangga, para lansia dan penyandang disabilitas yang mengalami kesulitan mengakses fasilitas pelaksanaan vaksinasi.

Menyinggung pencapaian, Haryadi menambahkan saat ini di Kota Yogyakarta sudah 60 persen warganya menerima vaksin covid-19 dan bahkan beberapa warga luar Kota Yogyakarta sudah menerima. "Totalnya sekitar 416 ribu orang," katanya.

Pandemi Covid-19

Sementara kasus covid-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta, pada Minggu (29/8) terjadi penambahan kasus terkonfirmasi positif sebanyak 398 orang, sehingga total kasus terkonfirmasi menjadi 149.142 orang. Sedangkan kasus aktif saat ini sebanyak 14.045 kasus.

Juru Bicara Pemda DIY untuk Satgas Covid-19, Berty Murtiningsih, mengungkapkan penambahan tersebut tertinggi tercatat di Kabupaten Sleman, yakni 228 kasus baru, disusul Kabupaten Bantul sebanyak 62 kasus baru, Kabupaten Gunungkidul 57 kasus baru, Kota Yogyakarta 34 kasus baru dan Kabupaten Kulonprogo 17 kasus baru.

Catatan adanya penambahan kasus baru itu, ujar Berty, 239 kasus dari hasil tracing kontak positif, 27 kasus dari laporan periksa mandiri dan 12 kasus belum diketahui riwayatnya.

Menurut Berty, pada hari yang sama, DIY mencatatkan 737 kasus sembuh, sehingga total kasus sembuh menjadi 130.677 kasus. "Kasus sembuh tertinggi  di Kabupaten Bantul, yakni 309 kasus sembuh, Kabupaten Sleman 237 kasus sembuh,  Kabupaten Kulonprogo 109 kasus sembuh, Kota Yogyakarta 62 kasus sembuh dan Kabupaten Gunungkidul 26 kasus sembuh.

Dengan demikian, ujarnya, case recovery rate di DIY saat ini sebesar 87,36 persen. "Ada penambahan kasus meninggal sebanyak 22 kasus, sehingga total kasus meninggal menjadi  4781 kasus," jelasnya.

Kasus meninggal, imbuh Berty di Kabupaten Gunungkidul 7 kasus, Kota Yogyakarta 6 kasus, Kabupaten Bantul 4 kasus, Kabupaten Kulonprogo 3 kasus, dan Kabupaten Sleman 2 kasus. Ia menambahkan, case fatality rate di DIY sebesar 3,20 persen.

Menyinggung ketersediaan tempat tidur rumah sakit rujukan, Berty menjelaskan, untuk kategori kritikal, dari ketersediaan 298 tempat tidur yang terisi 128 tempat tidur atau BOR-nya 42,9 persen dan untuk kategori nonkritikal, tempat tidur yang tersedia sebanyak 1.921, terisi 685 tempat tidur atau BOR 35,6 persen. (OL-13)

Baca Juga: DPRD Sikka Menilai Perizinan Sistem OSS Menggerus Otonomi

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat