visitaaponce.com

Mahasiswa ITHB Ciptakan Aplikasi Penerjemah Bahasa Isyarat

Mahasiswa ITHB Ciptakan Aplikasi Penerjemah Bahasa Isyarat
Ilustrasi bahasa isyarat bagi penderita tuli.(ANTARA)

PADA 2019, jumlah orang penyandang tuna rungu/tuli di dunia mencapai 6,07% dari total 7 miliar populasi dunia. Sedangkan di Indonesia, data 2019 menunjukkan sekitar 2 juta orang mengalami tuli dan diperkirakan setiap tahun, ada sebanyak 5 ribu bayi yang terlahir tuli.

Kondisi inilah yang mendorong Institut Teknologi Harapan Bangsa (ITHB) menciptakan apilkasi Bacara. Aplikasi ini bertujuan membantu masyarakat umum berkomunikasi dengan teman tuli melalui bahasa isyarat.

"Bacara hadir sebagai solusi untuk menghilangkan atau memperkecil jarak komunikasi antara teman bisu, teman tuli dengan teman dengar," ungkap Maclaurin Hutagalung, Direktur Pengembangan Bisnis ITHB dalam keterangan yang diterima, Senin (18/10).

Ia mengatakan, saat ini di Indonesia jumlah juru bahasa isyarat masih sangat minim. Menurutnya, aplikasi Bacara akan membantu untuk berkomunikasi dengan orang yang mengalami tuli. Aplikasi ini, jelas Maclaurin bertujuan membantu masyarakat umum berkomunikasi dengan teman tuli melalui bahasa isyarat.

"Aplilkasi ini akan menerjemahkan bahasa isyarat Indonesia menjadi tulisan dan suara secara langsung, seperti pengganti juru bicara. Dengan Bacara, pengguna dapat mengarahkan kamera ke teman tuli atau teman bisu yang menggunakan bahasa isyarat, untuk menghasilkan terjemahan berupa teks dan suara," katanya,

Ditambahkan, aplikasi Bacara dapat dinikmati secara gratis dengan batasan fitur dan tambahan iklan. Namun ada ada layanan berbayar dengan biaya subskripsi.

Bacara merupakan satu dari 15 ide terbaik yang terpilih dalam Program Bangkit 2021. Platform ini juga mendapatkan pendanaan melalui skema matching fund yakni kolaborasi dengan dunia usaha dan dunia industri (Dudi) sebesar Rp70 juta dan program Kedaireka sebesar Rp46 juta.

Maclaurin menargetkan pada akhir tahun ini aplikasi Bacara memiliki 20 pengguna aktif dari kalangan teman tuli dan teman bisu, 10 pengguna dari SLB, 10 pengguna dari komunitas, dan 60 pengguna dari kalangan masyarakat umum.

"Pengembangan aplikasi ini baru tahun pertama. Kami dalam tahap receive funding. Akhir tahun ini, kami menargetkan aplikasi kami sudah siap di market tapi belum diluncurkan langsung," ujar dia. (RO/OL-15)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat