Mahasiswa ITHB Ciptakan Aplikasi Penerjemah Bahasa Isyarat
![Mahasiswa ITHB Ciptakan Aplikasi Penerjemah Bahasa Isyarat](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2021/10/a04368a10eb860efec388d38367e078b.jpg)
PADA 2019, jumlah orang penyandang tuna rungu/tuli di dunia mencapai 6,07% dari total 7 miliar populasi dunia. Sedangkan di Indonesia, data 2019 menunjukkan sekitar 2 juta orang mengalami tuli dan diperkirakan setiap tahun, ada sebanyak 5 ribu bayi yang terlahir tuli.
Kondisi inilah yang mendorong Institut Teknologi Harapan Bangsa (ITHB) menciptakan apilkasi Bacara. Aplikasi ini bertujuan membantu masyarakat umum berkomunikasi dengan teman tuli melalui bahasa isyarat.
"Bacara hadir sebagai solusi untuk menghilangkan atau memperkecil jarak komunikasi antara teman bisu, teman tuli dengan teman dengar," ungkap Maclaurin Hutagalung, Direktur Pengembangan Bisnis ITHB dalam keterangan yang diterima, Senin (18/10).
Ia mengatakan, saat ini di Indonesia jumlah juru bahasa isyarat masih sangat minim. Menurutnya, aplikasi Bacara akan membantu untuk berkomunikasi dengan orang yang mengalami tuli. Aplikasi ini, jelas Maclaurin bertujuan membantu masyarakat umum berkomunikasi dengan teman tuli melalui bahasa isyarat.
"Aplilkasi ini akan menerjemahkan bahasa isyarat Indonesia menjadi tulisan dan suara secara langsung, seperti pengganti juru bicara. Dengan Bacara, pengguna dapat mengarahkan kamera ke teman tuli atau teman bisu yang menggunakan bahasa isyarat, untuk menghasilkan terjemahan berupa teks dan suara," katanya,
Ditambahkan, aplikasi Bacara dapat dinikmati secara gratis dengan batasan fitur dan tambahan iklan. Namun ada ada layanan berbayar dengan biaya subskripsi.
Bacara merupakan satu dari 15 ide terbaik yang terpilih dalam Program Bangkit 2021. Platform ini juga mendapatkan pendanaan melalui skema matching fund yakni kolaborasi dengan dunia usaha dan dunia industri (Dudi) sebesar Rp70 juta dan program Kedaireka sebesar Rp46 juta.
Maclaurin menargetkan pada akhir tahun ini aplikasi Bacara memiliki 20 pengguna aktif dari kalangan teman tuli dan teman bisu, 10 pengguna dari SLB, 10 pengguna dari komunitas, dan 60 pengguna dari kalangan masyarakat umum.
"Pengembangan aplikasi ini baru tahun pertama. Kami dalam tahap receive funding. Akhir tahun ini, kami menargetkan aplikasi kami sudah siap di market tapi belum diluncurkan langsung," ujar dia. (RO/OL-15)
Terkini Lainnya
Daftar 6 Aplikasi Edit Video Terbaik bagi Pemula yang Paling Mudah Digunakan
17 Fitur Tersembunyi iPhone yang Perlu Anda Ketahui
Livin' KPR Jadi Solusi dalam Mencari Rumah Impian
Perhatian! Pengguna 35 HP dengan Merk Ini akan Diblokir WhatsApp Tahun ini
Pluang Bantu Investor Muda Kenali Pasar Saham dengan Baik
10 Alat Aplikasi AI Andalan Para Konten Kreator
Mengaji dalam Hening, Gambaran Saat Anak-anak Tunarungu Belajar Al-Qur'an Isyarat
Penyandang Disabilitas Berhak Akses Informasi Kesehatan Memadai
Putri Hair Choice dari ParagonCorp Gelar Pelatihan Hair Do Profesional 20 MUA Tuli
Chandra Asri dan Kitaoneus.asia Ajak Penyandang Tuli Pilah Sampah Plastik
Terapi Gen Ubah Vonis Tuli Bocah 11 Tahun
Rayakan Hari Tuli Nasional, Starbuck Ciptakan Lingkungan Kerja yang Menghormati Kesetaraan
Lingkungan Perempuan Pancasila
Perang Melawan Judi Online
Ujaran Kebencian Menggerus Erosi Budaya
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap