visitaaponce.com

Sungai Kapuas Meluap, Ribuan Rumah di Kalbar Terendam Banjir

Sungai Kapuas Meluap, Ribuan Rumah di Kalbar Terendam Banjir
Ilustrasi.(DOK Medcom.id.)

SEDIKITNYA 1.000 rumah warga di Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, terendam banjir. Terdapat lima kecamatan terdampak kejadian ini antara lain Desa Kuala Rosan yang terletak di Kecamatan Meliau dan Desa Melungai, Desa Pedalaman, Desa Kawat, Desa Pulau Tayan Utara di Kecamatan Tayan Hilir.

Banjir juga menerjang Desa Balai Sebut di Kecamatan Jangkang, Desa Inggis, Desa Kedukul, Desa Semuntai di Kecamatan Mukok, serta Desa Penyeladi Hilir, Desa Semerangkai, Kelurahan Tanjung Sekayam, Kelurahan Beringin, Kelurahan Tanjung Kapuas di Kecamatan Kapuas. "Kejadian ini dipicu hujan dengan intensitas tinggi dan meluapnya sungai Kapuas yang terjadi pada Senin (25/10) pukul 05.00 WIB," kata Plt. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dalam keterangannya, Minggu (31/10).

Berdasarkan laporan yang diterima Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB per Sabtu (30/10) pukul 12.50 WIB, banjir itu juga mengakibatkan 1.166 keluarga atau 4.112 jiwa terdampak dengan ketinggian air berkisar antara 10-50 sentimeter. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sanggau segera melakukan pendataan lanjutan serta melakukan koordinasi dengan pemerintah setempat secara intensif.

"Saat ini BPBD Sanggau bersama tim gabungan tengah mendirikan posko pengungsian di beberapa titik. Namun warga masih memilih bertahan di rumah masing-masing. Distribusi logistik juga terus dilakukan bagi warga terdampak guna memenuhi kebutuhan dasar," sebutnya.

Melihat prakiraan cuaca BMKG hingga tiga hari ke depan, pada Senin (1/11) wilayah Kabupaten Sanggau berpotensi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang disertai petir. Analisis InaRISK menyebutkan bahwa Kabupaten Sanggau merupakan wilayah dengan potensi bahaya banjir dengan kategori sedang hingga tinggi.

Baca juga: BNPB Pasang 27 Alat peringatan Dini Bencana Longsor

"Dalam menghadapi potensi La Nina yang dapat terjadi pada periode Oktober 2021 sampai dengan Februari 2022, BNPB mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan meningkatkan kesiapsiagaan," jelasnya. Salah satunya dengan mengecek ketinggian air di sekitar tempat tinggal bila terjadi hujan dengan durasi yang cukup lama. Selain itu masyarakat dapat memantau informasi cuaca dan potensi risiko sekitar dari sumber yang dapat dipertanggungjawabkan seperti BMKG dan InaRISK. (OL-14)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat