visitaaponce.com

Puluhan Warga Desa Sumberwuluh Lumajang Mengungsi akibat Semeru Meletus

Puluhan Warga Desa Sumberwuluh Lumajang Mengungsi akibat Semeru Meletus
Jalur aliran lahar panas Gunung Semeru terpantau dari desa Oro Oro Ombo, Pronojiwo, Lumajang, Jawa Timur, Minggu (17/1/2021).(Antara/Umarul Faruq.)

PULUHAN warga di Desa Sumberwuluh, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, dilaporkan mengungsi akibat Gunung
Semeru meletus yang disertai dengan hujan abu vulkanik cukup tebal pada Sabtu sore.

"Berdasarkan informasi yang kami dapatkan, sebanyak 65 warga mengungsi di Dusun Kamar Kajang, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, sehingga seluruh tim BPBD kami kerahkan untuk mengevakuasi warga ke tempat yang aman," kata Wakil Bupati Lumajang Indah Amperawati saat dihubungi per telepon di Lumajang. 

Menurutnya, petugas BPBD dan dinas sosial sudah bergerak ke lokasi untuk menjemput warga yang terjebak di rumah dan tidak berani keluar karena abu vulkanis cukup tebal. "Sejauh ini tidak ada laporan korban jiwa terkait letusan Gunung Semeru dan mudah-mudahan tidak ada, sehingga kami bergerak cepat untuk mengevakuasi warga ke tempat yang aman dan ada warga yang mengungsi di masjid," tuturnya.

Hujan abu vulkanis menyebabkan sejumlah wilayah di Kecamatan Pronojiwo dan Candipuro gelap seperti malam hari, sehingga Pemkab Lumajang akan membuka posko pengungsian di Kamar Kajang dan Pronojiwo. "Ada tiga dusun di Pronojiwo dan Candipuro yang masih diguyur hujan abu vulkanis cukup tebal, di antaranya Dusun Kajar Kuning dan Curah Kobokan," katanya. 

BPBD bersama Dinas Sosial Lumajang, lanjut dia, akan membuka dapur umum untuk menyuplai kebutuhan makanan bagi warga yang terdampak letusan Gunung Semeru. Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 meter dari permukaan laut (mdpl) meletus yang disertai awan panas guguran dan hujan abu vulkanis cukup tebal di Kabupaten Lumajang. 

Baca juga: Empat Kecamatan Terdampak Erupsi Gunung Semeru

Sementara Koordinator Kelompok Mitigasi Gunung Api Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kristianto mengatakan letusan Semeru berupa awan panas guguran pada 4 Desember 2021 diawali dengan luncuran lahar pada pukul 13.30 WIB. "Pada saat kejadian awal visual, Gunung Semeru tertutup kabut dan awan panas guguran mengarah ke Besuk Kobokan. Hingga kini kejadian itu masih berlangsung," katanya. (Ant/OL-14)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat