visitaaponce.com

Harga Kedelai Meroket, Pengusaha Tahu Tempe di Labuanbajo Terancam Gulung Tikar

Harga Kedelai Meroket, Pengusaha Tahu Tempe di Labuanbajo Terancam Gulung Tikar
Tanaman kedelai(DOK MI)

PARA pengrajin tahu tempe di Labuanbajo, Manggarai Barat NTT, makin sulit mendapatan kedelai. Kalaupun ada, harga bahan utama pembuatan tahu tempe itu sangat tinggi  

Usaha mikro kecil,  kesulitan menemukan stok bahan baku berupa kacang kedelei.Pengusaha tempe terpaksa harus mendatangkan dari luar Flores. Kondisi ini memicu kenaikan harga kacang kedelai, naik tajam di ikuti harga jual tahu maupun tempe di wilayah kota Labuanbajo.

"Per karung kacang kedelei saat ini seharga Rp2 juta naik 100 persen dario harga sebelumnya. Kondisi ini membuat pengusaha mau tidak mau mengurangi ukuran tahu tempe yang dijual," tutur Armin Swasni, seorang pengusaha tahu tempe Senin (21/2).

Armin menuturkan kelangkaan kedelai ini sudah berlangsung sejak Desember 2021. Sampai saat ini kedelei harus didatangkan dari daerah Jawa, Bali, Sulawesi, dan NTB.

"Kelangkaan kacang kedelai sudah berlangsung empat bulan. Kalaupun ada, harganya naik tajam. Kita minta intervensi dari pemerintah untuk mengatasi hal ini,"ucap Armin.

Hal serupa juga dikeluhkan Jose Asjani More, pengusaha tahu tempe dari Kampung Marombok, Desa Golo Bilas, Kecamatan Komodo. Ia mengatakan mengatakan tingkat stok kedelai di Manggarai Barat sangat minim.

Hal ini memaksa pihaknya harus mendatangkan ratusan karung kacang kedelai dari luar wilayah. "Kami terpaksa mendatangkan kacang kedelai ratusan karung dari luar wilayah karena ketersediaan lokal tidak mencukupi kebutuhan untuk usaha tahu tempe," katanya.

"Pemerintah harus segera melakukan intervensi. Hal ini perlu dilakukan agar ketersediaan kedelai sebagai bahan utama pembuatan tahu tempe mencukupi dan juga menekan harga kedelai," jelasnya. (OL-15)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat