PPKN Komitmen Dukung Pelaku Usaha Industri Kedelai
UNTUK mendukung kelancaran suplai dan bisnis pelaku usaha yang menggunakan kedelai sebagai bahan baku, sebanyak 100 penyalur kedelai dan sekitar 5.000 perajin tempe dan tahu dari berbagai daerah di Indonesia bergabung membentuk Perkumpulan Penyalur Kedelai Nasional (PPKN). PPKN akan menjadi jembatani asosiasi menyuarakan aspirasinya ke pemerintah
"PPKN memiliki komitmen mengkoordinir distribusi kedelai dan juga berkontribusi mendukung bisnis para pelaku usaha yang berkaitan dengan industri kedelai," kata Ketua PPKN Darmini Lesmana usai acara deklarasi pembentukan PPKN di Jakarta, Kamis (2/3).
Dikatakan kebutuhan kedelai Indonesia setiap tahun rata-rata mencapai 2,9 juta, 90 persen diantaranya impor. Menurut Darmini, jaminan pasokan kedelai dan harga yang stabil menjadi harapan bagi pelaku usaha yang menggunakan kedelai sebagai bahan baku utama. "Melalui kehadiran PPKN, diharapkan mampu menghimpun dan mengkoordinasikan semua pelaku usaha yang berkaitan dengan industri kedelai dan turunannya, serta menjadi jembatan dalam menyuarakan aspirasi," jelasnya.
Dikatakan, PPKN akan berkolaborasi dengan pemerintah dan pihak lainnya dalam menjalankan program-program terkait industri kedelai secara berkeadilan, transparan, dan menghindari terjadinya praktik usaha tidak sehat pihak-pihak tertentu. "Kami optimistis, semua program-program yang dijalankan PPKN bermanfaat bagi semua pihak," ujarnya.
Wakil Ketua PPKN Teguh menambahkan, 95 persen penyalur dan perajin tahu tempe yang saat ini bergabung dalam perkumpulan tidak pernah mendapat subsidi dari pemerintah karena kuota subsidi didominasi satu pihak saja. Padahal subsidi, lanjutnya, turut dapat menjadi penentu stabilisasi harga.
"Kami percaya program dari pemerintah sangat membantu perajin tahu dan tempe. Hanya disayangkan program ini sangat tidak merata. Karena itu, kami meminta kementerian dan lembaga terkait membuat mekanisme agar penyaluran subsidi kedelai dapat terjamin," ujar Teguh.
PPKN, lanjut Teguh, juga berkoordinasi dengan importir kedelai untuk konsisten menyuplai kedelai agar harga tetap stabil di harga acuan yakni Rp12.000 per kilogram. "Melalui acara ini kami juga mengundang importir agar mereka juga berkontribusi dan senantiasa secara konsisten suplai barang dari luar negeri supaya juga itu salah satu variabel untuk menstabilkan harga," jelas Teguh.
Bersamaan dengan deklarasi PPKN, juga dilakukan pemberian bantuan kedelai dan donasi kepada perajin tahu tempe oleh PT FKS Multi Agro dan PT GCU. (Ant/OL-15)
Terkini Lainnya
Pengrajin Tahu Tempe di Jakarta Dapat Fasilitas Mudik Gratis
Dukungan BRI Bantu Osid Meraih Asa
Bisnis Tahu Hidupi Keluarga Mardi
Perajin Tahu Tempe Tasikmalaya Mulai Setop Produksi
Giliran Harga Kedelai yang Melonjak, Perajin Tempe Menjerit
FKS Multi Agro Gelar Mudik Gratis Bagi Perajin Tahu Tempe
Aprindo minta Pemerintah Jangan Persulit Impor Bahan Baku dan Bahan Penolong Produksi
Mahfud Md Singgung Janji Jokowi tidak Impor Pangan
Anggota DPR Minta Kementan Hati-Hati Kembangkan Kedelai GMO
Nilai Rupiah Melemah, Puan Minta Pemerintah Antisipasi Lonjakan Harga Komoditas
Dolar AS Naik, Harga Pangan yang Masih Diimpor akan Terdampak
Produsen Tempe Akui tidak Pernah Pakai Kedelai Lokal untuk Produksi
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap