visitaaponce.com

Produksi Sarang Walet Kalsel Capai Ratusan Ton

Produksi Sarang Walet Kalsel Capai Ratusan Ton
Karantina Pertanian Banjarmasin(MI/Denny Susanto)

PROVINSI Kalimantan Selatan merupakan daerah penghasil sarang burung walet (SBW) potensial di Indonesia. Setiap tahun, produksi sarang burung walet di Kalsel mencapai ratusan ton yang dikirim ke mancanegara.

Hal ini dikemukakan Kepala Karantina Pertanian Banjarmasin Nur Hartanto, Kamis (28/4).

"Produksi sarang burung walet Kalsel sangat potensial. Sarang walet merupakan bahan makanan yang menjadi salah satu komoditas unggulan dari Provinsi Kalsel," kata Nur Hartanto.

SBW ini dimanfaatkan untuk kesehatan dan kecantikan, sehingga permintaannya terus meningkat dengan negara tujuan ekspor terbesar Hong Kong dan Tiongkok. Berdasarkan data IQFAST Karantina Pertanian Banjarmasin, tercatat pada 2021 produksi SBW Kalsel mencapai 252 ton yang tercatat dalam lalu lintas keluar antararea melalui Bandara Syamsudin Noor Banjarbaru menuju berbagai tempat pemrosesan atau IKH di Indonesia.

Di Kalsel juga terdapat 155 rumah walet yang teregistrasi dari 14 perusahaan dengan negara tujuan ekspor Tiongkok. Pantauan Media, Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Banjarmasin melakukan sertifikasi ekspor terhadap 50 kilogram sarang burung walet asal Kalsel tujuan Hong Kong via Bandara Syamsudin Noor. Ekspor SBW kali ini dilakukan oleh PT AGA dengan nilai ekspor Rp1,25 miliar.

"Ini adalah kali pertama SBW asal Kalimantan Selatan diproses atau dibersihkan langsung di Instalasi Karantina Hewan (IKH) atau tempat pemrosesan pertama di Banjarmasin," tutur Nur Hartanto.

Baca juga: Mentan Dorong Ekspor Sarang Burung Walet Tembus Pasar AS dan Eropa

Selama ini tempat pemrosesan SBW berada di Pulau Jawa dan Sumatra.

Sementara itu, Kepala Badan Karantina Pertanian Bambang mengapresiasi dan mendukung ekspor perdana SBW asal Kalsel yang langsung diberi perlakuan karantina di IKH Banjarmasin.

"Hal ini akan membuka peluang besar bagi peningkatan ekspor SBW di Provinsi Kalsel," ungkapnya.

Secara nasional, nilai ekspor SBW meningkat 24% di tahun 2021. Pihaknya optimistis pada 2024 ekspor komoditas pertanian dapat meningkat tiga kali lipat sebagaimana Program Gratieks Kementan yang telah digagas oleh Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL).(OL-5)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat