visitaaponce.com

Wagub NTB Pakaian Adat Rimpu Harus Dipertahankan

Wagub NTB: Pakaian Adat Rimpu Harus Dipertahankan
Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Sitti Rohmi Djalilah (kiri) saat mengenakan pakaian tradisional Rimpu di Festival Tambora.(ANTARA/Pemprov NTB)

KEARIFAN lokal hendaknya memang harus terus dilestarikan karena bisa menjadi salah satu penarik hadirnya wisatawan. Hal ini seperti yang diminta Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Sitti Rohmi Djalilah, agar tradisi mengenakan pakaian adat Rimpu sebagai sebuah kearifan lokal tetap dipertahankan.

"Saya mengenakan pakaian adat Rimpu dengan menggunakan Tembe Nggoli. Tradisi kearifan lokal ini harus terus dipertahankan dan dilestarikan," ujarnya pada puncak rangkaian Festival Tambora 2022, Senin (6/6).

Ia mengatakan tradisi Rimpu ini harus terus dijaga untuk mempertahankan kearifan lokal masyarakat di Bima dan Dompu. Karena, menurut Wagub NTB, Rimpu menjadi pendukung keragaman potensi budaya dan seni di Tambora untuk menuju destinasi wisata kelas dunia.

Di Festival Tambora, Wakil Gubernur NTB tampak anggun mengenakan pakaian adat Rimpu yang menjadi pakaian khas masyarakat Bima dan Dompu sejak dulu. Wagub bersama Direktur Pemanfaatan Jasa Kawasan Konservasi Dirjen Kementerian Sumber Daya Alam dan Ekonomi Kementerian LHK Nanang Prihadi, dan Direktur Even Daerah Direktur Produk Wisata Kemenparekraf Reza Pahlevi disambut dengan tarian budaya Maka Tua yang dilakukan majelis adat Dompu dan keturunan kerajaan Sanggar bersama Bupati Dompu Abdul Kader Jaelani.

Bahkan salah satu pimpinan penari mengajak Wagub untuk ikut menari bersama, mengikuti seni gerakan tarian tradisional tersebut. Wagub Rohmi dapat dengan cepat menyesuaikan gerakan tari dan seni tradisional masyarakat Bima dan Dompu tersebut.

Baca juga: Pendakian Gunung Tambora Kembali Dibuka

Sementara itu, Direktur Pemanfaatan Jasa Kawasan Konservasi Dirjen Kementerian Sumber Daya Alam dan Ekonomi Kementerian LHK Nanang Prihadi menyampaikan apresiasi atas dukungan Pemerintah Provinsi NTB dan Pemkab Dompu menyukseskan kegiatan tersebut.

Ia mengatakan kearifan lokal dan budaya menjadi pelengkap dari tiga hal, yaitu konservasi, komunitas dan komoditas, sebagai tempat destinasi wisata pegunungan kelas dunia.

"Mengelola Tambora harus ada hal tersebut," ujarnya.

Ditambahkan, Direktur Even Daerah Direktur Produk Wisata Kemenparekraf Reza Pahlevi mengatakan sinergi dan kolaborasi Pemprov NTB melalui Geopark Tambora bersama dengan Pemkab Dompu, Balai Taman Nasional dan Kementerian terkait menjadi kunci suksesnya kegiatan tersebut.

"Kami sangat mendukung Tambora jadi destinasi kelas dunia, kawasan wisata ini menjadi surga-nya penikmat gunung," katanya.

Menurutnya, melalui pariwisata dapat memberikan kontribusi untuk kesejahteraan masyarakat.(Ant/OL-5)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat