19 Pakaian Adat Sumatera Utara, Unik dan Penuh Filosofi
![19 Pakaian Adat Sumatera Utara, Unik dan Penuh Filosofi](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/03/5d306cbeebdd503a8f0290ba0bfc7569.jpg)
Pakaian adat Sumatera Utara, suatu kekayaan budaya sekaligus ikon bagi masyarakat setempat yang masih dijaga originalitasnya. Di samping model dan pemilihan warna yang begitu khas, masyarakat juga masih menjaga filosofi dari setiap pakaian adat tersebut.
Pada umumnya, setiap suku atau daerah memiliki pakaian adat yang yang melekat pada kehidupan sehari-hari untuk kalangan masyarakat tertentu. Hingga dijadikan sebagai pakaian saat upacara adat seperti upacara keagamaan atau pernikahan.
Selain desain, pakaian adat setiap daerah juga dapat dilihat dari corak atau motif kain yang digunakan. Yang lebih menarik lagi, biasanya setiap corak memiliki makna atau filosofi tersirat. Lantas bagaimana dengan pakaian adat Sumatera Utara? Apa yang menjadi ciri khasnya?
Baca juga : 17 Pakaian Adat Sumatera Barat Untuk Nikahan, Anak dan Lainnya
Pakaian Adat Sumatera Utara
Beberapa daerah di Indonesia memiliki banyak suku dengan pakaian adat yang berbeda. Salah satu daerah yang dimaksud adalah Sumatera Utara. Daerah tersebut memiliki keanekaragaman suku atau etnis yang sangat menarik untuk dikaji, terlebih pakaian adatnya yang sangat ikonik.
Lantas seperti apa pakaian adat Sumatera Utara sebenarnya? Di bawah ini beberapa diantaranya.
1. Pakaian Adat Karo
Baca juga : 10 Pakaian Adat Jawa Timur, Nama dan Ciri Khasnya
Pakaian adat Karo memiliki ciri khas dari kain tenun yang digunakan, atau dalam masyarakat Karo disebut uis gara. Yakni sebuah kain tenun yang berwarna dasar merah dan dikombinasikan dengan warna lain seperti hitam, putih, benang emas maupun benang perak.
Menariknya, uis gara ini benar-benar dibuat secara manual dengan material dasar kapas yang dipintal. Untuk pewarnaan kain juga menggunakan bahan-bahan alami dari berbagai jenis tumbuhan demi tetap mempertahankan ciri khas Suku Karo.
Untuk jenisnya, uis gara terbagi dalam dua jenis kain dengan fungsinya yang berbeda., yaitu uis gatip jongkit yang digunakan kaum laki-laki Karo untuk upacara adat atau digunakan oleh perempuan sebagai penutup kepala. Serta uis beka buluh yang digunakan untuk upacara kematian, pesta perkawinan dan peresmian bangunan.
Baca juga : 8 Pakaian Adat Lampung yang Berwarna-warni dan Mewah
2. Pakaian Adat Batak Toba
Pakaian adat Sumatera Utara yang kedua berasal dari suku Batak yang memiliki ciri khas kain ulos. Sehingga dari atas hingga kaki semuanya menggunakan kain ulos dengan berbagai motif dan warna yang indah.
Adapun ketika acara duka cita, masyarakat akan mengenakan kain ulos simbolang. Sedangkan saat acara sukacita biasa menggunakan kain ulos ragi hotang.
Baca juga : 8 Pakaian Adat Betawi Beserta Ciri Khas Uniknya
Setiap pakain adat Batak Toba yang digunakan oleh perempuan dan laki-laki memiliki nama yang berbeda. Misalnya atasan laki-laki disebut ampe-ampe dan bawahannya disebut singkot. Sedangkan atasan perempuan disebut hoba-hoba sementara bawahannya haen.
Sama seperti pakaian adat pada umumnya, kain ulos Batak Toba juga digunakan untuk berbagai acara seperti upacara kematian, pesta pernikahan, upacara adat hingga syukuran.
3. Pakaian Adat Mandailing
Baca juga : 11 Pakaian Adat Jawa Tengah Sebagai Representasi Budaya Jawa
Penggunaan kain ulos juga mendominasi pakaian adat Mandailing ini. Hanya saja kain tersebut digunakan pada bagian tengah tubuh dan hiasan kepala saja. Pada detail pakaian tersebut, masyarakat Mandailing banyak menggunakan warna-warna cerah.
Laki-laki Mandailing biasanya menggunakan penutup kepala berwarna hitam dan emas (ampu), ulos sadum untuk bahu, baju godang serta lengkap dengan pernak pernik khas adat Mandailing. Sementara perempuan Mandailing menggunakan bulang sebagai penutup kepala, ulos sadum, bawahan kain songket serta baju kurung dan pernak pernik khas.
Pakaian adat Mandailing juga biasa digunakan untuk acara-acara penting seperti upacara adat dan tentu saja pesta pernikahan.
Baca juga : 11 Pakaian Adat Bali dan Ciri-cirinya
4. Pakaian Adat Batak Angkola
Hampir sama seperti pakaian adat Batak Mandailing, namun Batak Angkola lebih diwarnai dengan nuansa merah serta menggunakan selendang. Kemudian juga menggunakan ampu untuk hiasan kepala laki-laki dan bulang untuk hiasan kepala perempuan.
Hiasan kepala atau mahkota inilah yang pada zaman dahulu dikenakan oleh para raja di Angkola dan juga Mandailing. Jadi tidak heran jika hiasan kepala ini didominasi dengan warna hitam dan emas khas kerajaan.
Baca juga : 9 Pakaian Adat Jawa Barat, Cocok untuk ke Acara Bergengsi
5. Pakaian Adat Batak Pakpak
Pakaian adat Sumatera Utara yang satu ini berasal dari suku Batak Pakpak yang dikenal dengan sebutan baju Merapi-api. Berbeda dengan baju adat Batak yang sebelumnya, baju adat Batak Pakpak laki-laki memiliki model menyerupai baju Melayu dengan leher bulat dan berhiaskan api-api atau manik-manik, serta didominasi warna hitam.
Begitu juga dengan perempuan yang akan mengenakan baju Merapi-api Pakpak bernuansa hitam dengan model leher segitiga dan dihiasi oleh banyak api-api. Hanya saja jika laki-laki mengenakan bawahan celana hitam dengan sarung oles sidosdos, untuk perempuan Pakpak mengenakan sarung oleh perda batak.
Baca juga : 9 Rumah Adat Sumatera Utara yang Masih Lestari
Tak luput, aksesoris berupa penutup kepala, kalung dan lain juga digunakan bersama pakaian adat Batak Pakpak ini.
6. Pakaian Adat Batak Simalungun
Kain hiou atau kain ulos-nya suku Batak Simalungun merupakan ciri khas dari pakaian adat ini. Untuk model bajunya hampir menyerupai pakaian adat Batak Toba, akan tetapi pada pakaian adat Batak Simalungun hiasan kepala laki-laki lebih lancip dan tinggi.
Baca juga : Polsek Silau Kahean dan Tim Gabungan Terjun ke Lokasi Kebakaran Perkebunan Sawit Pastikan Api Sudah Padam
Hiou itu sendiri didominasi dengan warna merah dan emas yang memiliki kesan mewah dan juga berani. Sementara pada bagian kepala, terdapat hiasan pelengkap seperti bulang untuk perempuan dan gotong untuk laki-laki.
7. Pakaian Adat Nias
Setiap pakaian adat Sumatera Utara dari setiap suku selalu memiliki sebutan tersendiri sebagai identitas, begitu pula dengan pakaian adat Nias. Pakaian adat Nias untuk perempuan disebut baru ladari, sedangkan pakaian adat laki-laki Nias disebut baru oholu.
Baca juga : 7 Pakaian Adat Aceh Beserta Ciri Khasnya
Memiliki tema warna merah dengan kuning emas, putih dan hitam, pakaian adat Niat ini dilengkapi dengan saombo serta baru oholu yakni rompi kulit kayu pohon oholu. Di samping itu juga ada ladari (rompi dari serat rumput) dan isto (rompi dari serat kulit pohon).
Biasanya digunakan untuk upacara adat, pemakaian Oholu dan baru ladari pun dilengkapi dengan aksesoris berupa saeru dalinga, kalabubu nifatali bulumio dan lain sebagainya.
8. Pakaian Adat Melayu
Baca juga : Inspirasi Penampilan Kasual dan Elegan dari Uniqlo: C Spring 2024
Seperti yang diketahui, pakaian adat Melayu selalu identic dengan pakaian yang tertutup dan bernuansa warna kuning keemasan. Pakaian adat Melayu perempuan adalah kebaya panjang atau baju kurung dengan kain songket. Sementara pria Melayu mengenakan pakaian teluk belanga.
Aksesoris seperti penutup kepala kalung dan gelang turut digunakan bersama pakaian adat Melayu ini sebagai penunjang penampilan. Begitu juga dengan laki-laki Melayu yang mengenakan penutup kepala atau tengkuluk yang terbuat dari kain songket.
9. Pakaian Adat Batak Sibolga
Baca juga : 4 Jenis Pakaian yang Cocok Dipakai Bagi Kamu Bertubuh Mungil
Pakaian adat Batak Sibolga sebenarnya berasal dari suku Batak Toba yang sudah mendapat pengaruh dari budaya Minangkabau pesisir Timur. Pakaian adat Batak Sibolga ini memiliki perpaduan warna gelap menyerupai biru dan cutting yang cukup sederhana.
Dengan model yang sederhana, pakaian adat Batak Sibolga biasanya akan dilengkapi dengan aksesoris berupa kalung emas yang besar dan hiasan penutup kepala atau mahkota yang tinggi.
Jadi itulah sejumlah pakaian adat Sumatera Utara yang kaya akan filosofi dan keberagaman suku. Setiap suku dan pakaian adat yang dimiliki selalu menyuguhkan keindahan yang artistis dan simbolik.
Terkini Lainnya
Pakaian Adat Sumatera Utara
Gempuran Produk Tiongkok Bikin Industri Tekstil Nasional Terpuruk
Busana Nyaman dan Formal jadi Gaya Tren Fashion Kantoran Terbaru
Tips Memilih Pakaian Pernikahan yang Sempurna
Bea Cukai Yogyakarta Fasilitasi Ekspor Pakaian Jadi ke Jerman
Polisi Gadungan di Jakarta Timur Ditangkap
Banjir dan Tanah Longsor Melanda Kabupaten Nias Barat, Ribuan Jiwa Terdampak
Polri: Pabrik Narkoba Milik Pasutri di Medan Rencanakan Produksi 314 Ribu Butir Ekstasi
Polda Sumut Buru Penyelundup Barang Senilai Rp20 Miliar dari Thailand
PDIP Masih Berpeluang Dukung Bobby Nasution di Pilgub Sumut
PDIP Berencana Usung Ahok di Pilgub Sumut
22 Pengedar Narkoba Dituntut Mati Kejati Sumut Periode Januari - Maret 2024
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap