visitaaponce.com

Pemkot Bandung Diminta Lebih Serius Tangani PMK

Pemkot Bandung Diminta Lebih Serius Tangani PMK
Ilustrasi(ANTARA)

PEMERINTAH Kota (Pemkot) Bandung, Jawa Barat diminta serius dalam menangani penyebaran wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) ternak, terutama sapi, yang kian bertambah.

"Kami mendorong Pemkot Bandung melalui dinas terkait seperti DKPP Kota Bandung agar serius menangani wabah PMK, apalagi saat ini menjelang Idul Adha," kata Anggota Komisi B dari Fraksi PKS DPRD Kota Bandung, Asep Mulyadi.

Menurut Asep, peraturan Wali Kota Bandung terkait PMK perlu segera dikeluarkan. Satgas PMK di Kota Bandung pun perlu segera dibentuk dan bekerja cepat untuk menangani wabah PMK. Sebab dampak utama dari PMK  adalah kerugian ekonomi yang luar biasa. Apalagi 90 persen peternakan di Indonesia, termasuk di Kota Bandung mayoritas oleh peternakan sapi rakyat.

"Karena itu pemerintah harus berhati-hati jangan serta merta menetapkan status KLB (Kejadian Luar Biasa) untuk PMK Kota Bandung agar masyarakat, terutama peternak mendapatkan perlindungan maksimal," lanjutnya.

Asep menilai edukasi publik terkait PMK harus dilakukan baik bagi para peternak maupun masyarakat umum. Pemkot Bandung pun didorong aktif dalam proses pencegahan PMK, menggunakan alat-alat sanitasi. Selain itu dia pun meminta pemerintah memberikan bahan-bahan sanitasi untuk seluruh peternak sehingga peternak bisa melakukan proses sanitasi secara mandiri.

Hingga saat ini di Kota Bandung, kasus penyebaran PMK juga terus  bertambah, kali ini 8 ekor sapi sampel yang diambil dari Kecamatan Bandung Kulon dan Cibiru dipastikan positif PMK setelah menjalani tes.

Terkonfirmasi positifnya delapan sampel tersebut menjadikan penyebaran PMK di Kota Bandung tercatat ada di tiga  kecamatan, setelah sebelumnya lima sapi di Babakan Ciparay terkonfirmasi positif PMK.

"Waktu pertama ada kejadian di Babakan Ciparay dan itu sudah keluar lima positif PMK, kemudian ada laporan di Bandung Kulon dan Cisurupan dan kita sudah lakukan uji sampel hari Jumat kemarin, ternyata masing-masing empat sampel positif," kata Kepala Dinas DKPP Kota Bandung, Gin Gin Ginanjar.

Menurut Gin Gin, walaupun empat sampel yang diambil dan positif sehingga posisi terduga itu menjadi tertular. Jadi jumlahnya 69 yang di Cibiru, di Babakan Ciparay 50 ekor dan Bandung Kulon 18 ekor terindikasi dipastikan positif. Dan satu dari lima  ekor sapi yang terkonfirmasi  positif PMK di Babakan Ciparay, mati akibat nafsu makan yang terus menurun.

"Selain itu, sapi yang positif PMK di kawasan Cibiru pun mulai menunjukan gejala penurunan nafsu makan. Sebagai upaya penanganan, sebelum terindikasi positif saat terduga sapi dilakukan karantina dan pengobatan intensif," tambahnya. (OL-15)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat