visitaaponce.com

Enam Meninggal akibat Banjir-Longsor di Seram Bagian Barat

Enam Meninggal akibat Banjir-Longsor di Seram Bagian Barat
Ilustrasi.(DOK MI.)

BADAN Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan enam warga meninggal dunia akibat banjir dan longsor di Kabupaten Seram Bagian Barat, Provinsi Maluku. Sebelumnya, tiga korban sempat dinyatakan hilang tetapi kemudian ditemukan dengan kondisi meninggal dunia.

Itu disampaikan Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam
keterangan tertulis diterima di Jakarta, Kamis (7/7). Abdul mengatakan banjir dipicu hujan dengan intensitas tinggi yang mengakibatkan luapan air sungai hingga menyebabkan longsor di Desa Iha, Kecamatan Huamual, Kabupaten Seram Bagian Barat, Provinsi Maluku, dan menyeret enam warga setempat.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Seram Bagian Barat mencatat selain menelan enam korban jiwa, banjir dan longsor mengakibatkan satu rumah rusak berat dan jalan penghubung antardesa tertimbun tanah dan material longsor. Selain itu sebanyak enam warga mengungsi ke tempat yang lebih aman.

"Upaya pencarian korban yang sebelumnya hilang melibatkan petugas BPBD dan TNI Polri hingga relawan masyarakat setempat. Petugas juga mengimbau agar masyarakat setempat untuk sementara tidak beraktivitas di lokasi kejadian untuk menghindari kembali jatuhnya korban jiwa," kata Abdul.

Baca juga: Banjir Setinggi 100 Cm Rendam Desa Tambarana Utara Poso

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui laman website-nya merilis peringatan dini potensi cuaca buruk di wilayah Maluku untuk Kamis (7/7) hingga Sabtu (9/7). BMKG menyebut ada potensi terjadi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat dan angin kencang di wilayah Kota Ambon, Kabupaten Maluku Tengah, Buru Selatan, Kepulauan Aru, Kepulauan Tanimbar, Seram Bagian Barat, dan Seram Bagian Timur. 

Dengan peringatan dini yang dikeluarkan BMKG tersebut, BNPB mengimbau masyarakat dan pemerintah daerah untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, angin puting beliung, maupun tanah longsor. Salah satu upaya kewaspadaan dapat dilakukan dengan memantau dan membersihkan material yang dapat menghambat aliran sungai secara berkala. (Ant/OL-14)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat