Pesona Empat Zona Kawasan Pariwisata di Otorita Labuan Bajo
![Pesona Empat Zona Kawasan Pariwisata di Otorita Labuan Bajo](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/07/9bf8d04418a1d93b804e745a72372fa5.jpg)
BPOLBF (Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores) tengah bersiap mengembangkan empat zona pengembangan pariwisata di Hutan Bowosie, Labuan Bajo, Flores, Nusa Tenggara Timur.
Kawasan pariwisata terintegrasi dan berkelanjutan tersebut menempati lahan seluas 400 hektar atau 1,98% dari luas keseluruhan hutan Bowosie yang mencapai 20.193 hektar.
Direktur Utama BPOLBF Shana Fatina mengatakan pengembangan kawasan ini akan dibagi dalam empat zona meliputi zona budaya, zona petualangan, zona alam liar, dan zona hiburan.
Baca juga : Wisatawan asal Tiongkok Hilang di Long Pink Beach Labuan Bajo
"Pertama yaitu zona budaya, dengan konsep menonjolkan kebudayaan Flores dan NTT dengan mengangkat keunikan dan keragaman budaya Flores dan NTT sebagai daya tarik wisata," ungkap Shana Fatina dalam keterangan pers, Sabtu (9/7).
Zona ini akan menampilkan atraksi seperti hikayat komodo, culture performance art, museum, local cultural gallery, agriculture tourism. dan pray hill.
Kedua, zona alam liar dengan konsep menjaga eksotisme kehidupan alam liar berjalan beriringan dan menjadi daya tarik wisata, sebagai ruang untuk memperlihatkan cagar biosfer komodo pada wisatawan.
Baca juga : Pelaku Wisata Labuan Bajo Dukung Kebijakan Pemerintah
"Di dalamnya akan menampilkan atraksi natural reserve gallery, mini Zoo, night safari, dan lumina forest," ungkap Shana.
Berikutnya, lanjut Shana, zona petualangan dengan konsep memberikan petualangan dan berbagai kegiatan alam terbuka yang unik dan berbeda.
Di dalamnya akan menampilkan atraksi seperti glamping, hiking and biking track, zipline coaster, tree top net playground, sky coaster, ATV offroad track, tree top cycling, glass walkway, flying fox, dan outbound package.
Baca juga : Polisi Tetapkan Satu Tersangka Penggerak Unjuk Rasa di Labuan Bajo
Dan yang terakhir zona Hiburan dengan konsep menjadikan destinasi yang menyediakan berbagai aktivitas hiburan dan self-treatment. Di dalamnya berisi berbagai atraksi seperti sky restaurant, wedding venue, sunset view point, spa and wellness, forest pavilion, dan park area.
"Kawasan Otorita Labuan bajo akan menjadi representasi landmark cagar biosfer komodo, karena tidak hanya menciptakan ruang bermain untuk manusia tapi juga ruang bermain untuk hewan, alam lengkap dengan ekosistemnya. Sebab itu kami melakukan pengkajian Amdal secara mendalam, diharapkan keragaman hayati Labuan bajo bisa hidup kembali dan lestari," ungkap Shana Fatina.
Ia menambahkan, posisi kawasan pariwisata otorita sangat strategis, terletak di atas Kota Labuan Bajo dan terlihat jelas dari Bandara Komodo sangat cocok untuk kegiatan pertemuan internasional, seperti Asian Summit dan kegiatan MICE (Meeting, Incentive, Convention, Exhibition) lainnya.
Baca juga : Otoritas Labuan Bajo Jamin Keamanan Wisatawan Selama Aksi Mogok
Pembedayaan masyarakat sekitar
Keberadaan kawasan pariwisata otorita Labuan Bajo disanggah oleh dua desa dan satu kelurahan, yaitu Desa Gorontalo, Desa Golo Bilas, dan Kelurahan Wae Kelambu.
Shana menjelaskan, sejak dua tahun lalu BPOLBF banyak melakukan program pemberdayaan masyarakat di wilayah tersebut yang disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan masyarakat sekitar, seperti dengan Karang Taruna Desa Golo Bilas melakukan pelatihan hidroponik dan dukungan bagi sanggar budayanya.
Baca juga : Polda NTT Kerahkan 427 Personel Amankan Labuan Bajo
Desa Gorontalo melakukan program daur ulang sampah limbah plastik dan dengan kelurahan wae kelambu melalui program pengolahan sampah. Selain itu, program pelestarian budaya Manggarai di kampung adat sekitar, seperti kampung adat Kaper.
"Ke depan juga diperlukan keterlibatan masyarakat sekitar kawasan untuk kebutuhan tenaga kerja tentunya, kami juga akan bermitra dengan masyarakat desa untuk menciptakan produk kreatif agar bisa terserap di kawasan otorita," katanya.
"Ini akan berkelanjutan, semakin maju kawasan otorita juga akan berdampak semakin maju juga masayarakat sekitar," ungkap Shana. (RO/OL-09)
Terkini Lainnya
Polres Manggarai Barat Bedah Rumah Warga tidak Layak Huni
Paus Fransiskus Tunjuk Romo Maximus Regus Jadi Uskup Labuan Bajo
Polres Manggarai Barat, NTT Gelar Bakti Kesehatan untuk Penyandang Disabilitas dan ODGJ
Kasus Rabies Dinilai Hambat Pertumbuhan Pariwisata Labuan Bajo
Bupati Manggarai Barat Perpanjang Masa Jabatan 59 Kepala Desa Jadi 8 Tahun
DKPP Copot Ketua KPU Manggarai Barat Terkait Kasus Pelecehan Seksual
Polres Manggarai Barat Bedah Rumah Warga tidak Layak Huni
Kapal Wisata di Labuan Bajo Dihantam Gelombang, Kapten Jatuh ke Laut
Paus Fransiskus Meresmikan Pendirian Keuskupan Labuan Bajo
Pegawai Rutan Kelas IIB Kupang Dilaporkan Aniaya Tahanan
Integrative & Functional Medicine: Pendekatan Holistik dalam Pengobatan Kanker
Hidup Segan Calon Perseorangan
Puncak Haji Berbasis Fikih
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Huluisasi untuk Menyeimbangkan Riset Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap