visitaaponce.com

Bank Indonesia Jaga Kedaulatan Rupiah di Selatan NKRI

Bank Indonesia Jaga Kedaulatan Rupiah di Selatan NKRI
Rekor Muri penari terbanyak di halaman Kantor Bupati Rote Ndao, NTT, kegiatan itu sebagai bagian dari edukasi rupiah, BI perwakilan NTT, Kam(dok.BI)

KANTOR Perwakilan Bank Indonesia (BI) Nusa Tenggara Timur (NTT) menggelar kegiatan edukasi, cinta, bangga dan paham rupiah (Gebyar Rupiah) di Pulau Rote yang merupakan salah satu pulau terdepan di selatan NKRI.

Kegiatan ini dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Bank Indonesia ke-69 dan Kabupaten Rote Ndao yang ke-20, juga untuk menjaga kedaulatan rupiah di daerah perbatasan.

"Kabupaten Rote Ndao merupakan pulau terluar Indonesia di bagian selatan, upaya untuk menjaga rupiah di selatan negeri menjadi salah satu kunci dalam menjaga kesatuan dan persatuan Indonesia," kata Kepala BI Kantor Perwakilan NTT, I Nyoman Ariawan Atmaja di Kupang, Kamis (14/7).

Kegiatan dengan tema 'Menjaga Rupiah di Selatan NKRI' sudah digelar sejak akhir pekan lalu, melibatkan Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur (Bank NTT)

Menurut Nyoman, gebyar rupiah bertujuan mengajak masyarakat senantiasa mengenali ciri-ciri keaslian rupiah dan merawat uang rupiah. Menjaga rupiah yang merupakan simbol kedaulatan negara, mengenal fungsi rupiah dalam konteks mendorong aktivitas perekonomian, meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mendukung clean money policy, serta turut mendukung pemulihan ekonomi.

Kegiatan ini dibungkus dengan pencatatan Rekor Muri Pagelaran Tari Te'o Renda Penari Terbanyak, sebanyak 2.022 penari dari siswa SD dn SMP dengan membentuk logo Cinta Bangga Paham Rupiah (CBR). Peserta diberikan pertanyaan seputar CBP dan diberi hadiah menarik bagi yang menjawab benar.

Pagelaran Tari Te'o Renda diharapkan menjadi simbol keharmonisan kehidupan masyarakat NTT khususnya Rote Ndao yang berlatar perbedaan suku, adat, budaya, dan agama serta menjadi momentum peningkatan pemahaman masyarakat terhadap arti pentingnya menjaga dan merawat rupiah.

"Bank Indonesia bertujuan untuk mencapai dan menjaga kestabilan nilai rupiah, guna mencapai kestabilan tersebut, masyarakat perlu paham bagaimana cara menjaga dan merawat rupiah serta tidak lupa untuk mengenal ciri-ciri keasliannya," kata Nyoman.

Kegiatan ini turut dimeriahkan oleh musisi dan artis dari Kota Kupang, serta dihadiri juga oleh Bupati Rote Ndao Paulina Haning dan Direktur Utama Bank NTT Harry Alexander Riwu Kaho. (OL-13)

Baca Juga: Festival Ekonomi Digital Keuangan Indonesia

 

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat