visitaaponce.com

PT SMI dan Pemkab Rote Ndao Sepakat Kembangkan Kawasan Marina Terpadu

PT SMI dan Pemkab Rote Ndao Sepakat Kembangkan Kawasan Marina Terpadu
Kerja sama SMI dan Pemkab Rote Ndao untuk pembangunan kawasan Marina Terpadu(Dok. SMI)

PT Surga Marina Indonesia (SMI) dan Pemerintah Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur,  menandatangani kesepakatan  bersama pembangunan dan pengembangan Kawasan Marina Terpadu di Kabupaten Rote Ndao.

Penandatanganan kesepakatan Bersama dilakukan oleh Direktur Utama PT SMI Albert Matasak dan Bupati Rote Ndao Paulina Haning-Bullu, di Taman Laut Handayani Resto- Kupang, Rabu (1/2) malam.

Albert menjelaskan, kesepakatan bersama pembangunan dan pengembangan Kawasan Marina Terpadu (KMT) di Pulau Rote, tepatnya di Desa Keoen, Kecamatan Pantai Baru ini, sudah diproses kurang lebih enam bulan. 

Ia mengatakan pihaknya sudah melaksanakan survei sejak Agustus 2022. Selanjutnya ditindaklanjuti dengan pertemuan informal dan formal, sekaligus peninjauan lokasi dengan Bupati beserta jajaran Pemkab Rote Ndao.

"Kami berharap Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Marina Terpadu ini dapat membantu untuk mengembangkan sektor perekonomian dan pariwisata di Kabupaten Rote Ndao karena berdasarkan pengamatan kami, Pulau Rote mempunyai potensi yang besar untuk dibangun dan dikembangkan usaha di Bidang Kemaritiman, khususnya khususnya kapal yacht," kata Albert, melalui keterangannya, Minggu (5/2).

Dijelaskan Albert, di Australia ada sekitar 800.000 kapal ledger boat yang terregistrasi. Dari jumlah tersebut, hanya sekitar 5.000 yang ke Indonesia karena mereka tahu di Indonesia tidak ada Pelabuhan Marina yang memadai. Hanya ada 4 Marina, yakni di Bali, Batam, Jakarta, dan punya kami di Gili Gede, Lombok.

"Pengalaman saya menangani Oyster Yachts Rally masuk ke Indonesia kesulitan karena dari Darwin langsung ke Lombok. Mereka bertanya bisa masuk ke Rote tidak? Saya sempat bertanya ke Bea Cukai, ternyata belum bisa karena belum jadi port of entry," ujarnya.

Sehingga, kata Albert, Rote menjadi salah satu pintu utama masuk karena berbatasan dengan Australia. Sehingga, dengan adanya proyek ini pihaknya berharap menjadi momentum yang tepat buat Pulau Rote menjadi destinasi pariwisata internasional yang sustainable, ekslusif, dan ramah lingkungan.

Sementara itu, Bupati Rote Ndao Paulina Haning-Bullu merespons positif rencana PT SMI untuk membangun Kawasan Marina Terpadu di Desa Keoen, Kecamatan Pantai Baru karena akan berdampak pada peningkatan perekonomian masyarakat dan penyerapan tenaga kerja lokal.

Namun, kata Paulina, PT SMI harus menjamin bahwa rencana pembangunan KMT ini tidak hanya menjadi 'investasi akan' yang tidak pernah terealisasi.

Menurut Paulina, dirinya belum mengetahui persis apakah tanah pemerintah di situ cukup untuk memenuhi kebutuhan pembangunan KMT yang ditaksir 100 hektare. Jika tidak cukup, pemerintah akan berupaya memfasilitasi dengan masyarakat pemilik lahan.

Sedangkan menyangkut pengelolaan, kata Paulina, harus dipikirkan sistem yang baik sesuai regulasi yang ada. Sehingga, tidak merugikan pihak investor pada satu sisi, juga masyarakat dan pemerintah Rote Ndao di sisi lain.

Merespons terkait ketersediaan lahan, Komisaris PT SMI Okki Soebagio mengatakan, jika lahan merupakan milik masyarakat, SMI siap membebaskan untuk pembangunan KMT dengan harga yang wajar untuk sebuah investasi baru.

"Pada prinsipnya untuk lahan kami siap, namun kami juga meminta bantuan Pemkab Rote Ndao memfasilitasi dengan para pemilik, sehingga investasi ini bisa berjalan dan pada waktunya akan meberikan kontribusi bagi peningkatan perekonomian dan PAD Rote Ndao," ujarnya. (RO/OL-7)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat