Polda Jabar Tangani Kasus Perundungan Bocah Setubuhi Kucing di Tasikmalaya
![Polda Jabar Tangani Kasus Perundungan Bocah Setubuhi Kucing di Tasikmalaya](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/07/39d03bf1e5aedc6aa43a8d2de7065f83.jpg)
KEPOLISIAN Daerah (Polda) Jawa Barat (Jabar) bergerak cepat dalam menangani kasus perundungan bocah setubuhi kucing yang terjadi di Tasikmalaya, yang mengakibatkan depresi hingga meninggal dunia. Terkait kasus ini belasan saksi diperiksa untuk mendalami kasus tersebut.
"Tim sudah turun untuk melakukan pemeriksaan-pemeriksaan terhadap beberapa saksi. Termasuk beberapa orang yang diperkirakan ada di tempat pada saat kejadian tersebut," kata Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Ibrahim Tompo, di Mapolda Jabar, Jumat (22/7).
Ibrahim mengatakan total ada 15 saksi yang sudah diperiksa. Pemeriksaan berkaitan dengan peristiwa perundungan terhadap bocah tersebut. "Kita sudah melakukan pemeriksaan kurang lebih sekitar 15 orang untuk dimintai keterangan," jelasnya.
Ke-15 orang yang diperiksa tersebut termasuk keluarga korban. Namun, permintaan keterangan baru sebatas tahap awal."Termasuk keluarga korban yang diperiksa, tapi kita baru memeriksa dalam tahap interogasi saja," ujarnya.
Dalam penanganan kasus ini, polisi berhati-hati. Sebab, baik korban maupun pelaku masih anak-anak."Memang kita harus hati-hati untuk melihat proporsi untuk menangani permasalahannya, apalagi kita tahu yang melakukan bully ini juga anak-anak," tambahnya.
Orang tua korban kemudian mengadu ke Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAID) Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Lalu KPAID Kabupaten Tasikmalaya, secara resmi melaporkan kasus ini ke Polres Tasikmalaya.
"Dalam pelaporan ini kami tidak bersama orangtua korban TT, 39, karena bersangkutan tidak mememungkinkan bisa hadir mengingat kondisinya yang masih berduka," kata Ketua KPAID Kabupaten Tasikmalaya, Ato Rinanto.
Seperti diketahui, kisah bocah kelas enam SD di Singaparna Tasikmalaya, FH (11) berakhir tragis. Ia mendapatkan perundungan ekstrem oleh rekan sebayanya, hingga berujung depresi dan meninggal dunia.
Hingga kini, kabar meninggalnya murid SD kelas 6 itu kian memantik perhatian publik, lantaran dilatarbelakangi oleh masalah yang cukup serius. FH dikabarkan mengalami depresi usai dirundung oleh teman sebayanya. Ia dipaksa untuk menyetubuhi kucing dan tindakan tidak senonoh itu direkam kemudian disebarluaskan di media sosial.
Depresi Turunkan Daya Tahan Tubuh
Buntut tindakan bully itu, video perundungan itu viral, kemudian mengakibatkan FH trauma dan mengalami penurunan kondisi psikis, depresi hingga meninggal dunia. Sebelum meninggal dunia, korban yang merupakan warga Kecamatan Singaparna itu, sempat mendapatkan perawatan intensif di
RS Singaparna Medika Citrautama (SMC).
Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan RS SMC dr Adi Widodo, mengatakan orang tua korban membawa FH ke rumah sakit Sabtu, (16/7), sekitar pukul 19.00 WIB lantaran sang anak mengalami demam serta tidak sadarkan diri.
"Dari keterangan orangtuanya saat membawa pasien, anaknya itu satu hari sebelum dibawa ke sini sudah tidak sadarkan diri. Keluarga korban juga menjelaskan, bahwa sang anak sudah sakit selama satu minggu di rumahnya dengan kondisi demam dan lemah. Bahkan kondisi kesehatan korban
kian diperparah dengan tidak bisanya makanan dan minuman masuk ke dalam tubuh FH," terang Widodo.
Menurut Widodo, setelah dilakukan serangkaian pemeriksaan, dari hasil diagnose medis yang menjadi penyebab FH meninggal dunia, yakni adanya komplikasi tifoid yang menyerang ke otak. Sementara itu, suspect episode depresi atau gangguan kejiwaan yang diakibat faktor internal karena komplikasi demam atau faktor eksternal.,
Namun pihaknya belum bisa menindaklanjuti, lantaran pasien belum bisa ditanya oleh spesialis kejiwaan. Suatu penyakit bisa disebabkan dari gangguan kejiwaan, ataupun faktor internal dan eksternal, penyakit tifoid juga bisa menyebabkan gangguan kesadaran.
"Tatkala gangguan mental seseorang menyerang begitu hebat, akan berujung pada kondisi kesehatan. Apabila terjadi gangguan kejiwaan otomatis akan menurunkan daya tahan tubuh seseorang, ditambah tidak masuknya makanan maka akan bertambah penyakit yang masuk," ungkapnya.(OL-13)
Baca Juga: KPAI Tasikmalaya Laporkan Kasus Perundungan Tewaskan ...
Baca Juga: Psikolog Sebut Kasus Perundungan kian Parah Dipicu Medsos
Baca Juga: Hukuman Bagi Bocah Perundung di Tasikmalaya Harus Berjalan
Terkini Lainnya
Kasus Perundungan dan Narkoba di Kalangan Remaja Jadi Perhatian Khusus
Perundungan Tewaskan Siswa SMPN Kota Batu hanya Satu Pelaku Ditahan
Korban Perundungan, Siswi SMK di Bandung Barat Meninggal Dunia
2 Pelajar SMP di Depok Aniaya Siswa SD Hingga Tak Sadarkan Diri
Ini yang Perlu Dilakukan untuk Cegah Perundungan di Sekolah
Jamkrindo Lanjutkan Edukasi Antiperundungan dan Kekerasan Seksual kepada Ribuan Pelajar SD
Andien: Tunda Akses Gadget Anak agar Tumbuh Kembang Maksimal
Ini yang Perlu Dilakukan Orangtua Hadapi Penggunaan Media Sosial dan Perundungan Terkait Berat Badan pada Remaja
Pangeran Harry dan Meghan Markle Soroti Bahaya Cyberbullying Anak
Anak Korban Kekerasan akan Lakukan Hal Serupa pada yang Lebih Lemah
Aksi Luluk Nuril Bentak Siswi SMK Langgar UU Perlindungan Anak
Di Mabes TNI, Presiden Jokowi Soroti Kejahatan Siber yang Terus Meningkat
Arti Kemenangan Prabowo Subianto dan Vladimir Putin
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap