visitaaponce.com

Pupuk Kaltim Pabrik di Bontang Sudah Kondusif Pascaledakan

Pupuk Kaltim: Pabrik di Bontang Sudah Kondusif Pascaledakan
Pabrik milik Pupuk Kaltim di wilayah Bontang, Kalimantan Timur.(Antara)

PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) menyatakan kondisi Pabrik Kaltim 5 yang berlokasi di Bontang, Kalimantan Timur, sudah kondusif setelah adanya ledakan di pabrik tersebut pada Sabtu (23/7) lalu.

Senior Vice President (SVP) Sekretaris Perusahaan Pupuk Kaltim Teguh Ismartono mengungkapkan bahwa pabrik tersebut sempat mengalami over-firing dan terjadi shut down.

"Meski operasional pabrik dihentikan sementara, namun kondisi pabrik 5 Pupuk Kaltim saat ini terpantau kondusif. Proses investigasi akan penyebab kejadian tengah dilakukan," ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (25/7).

Baca juga: Model Sharing Economy di Sarinah Bisa Dijadikan Penggembangan UMKM 

Pihaknya mengklaim operasional pabrik dikontrol selama 24 jam melalui central control room. Sehingga, saat terjadi malfungsi di salah satu pabrik, dapat ternotifikasi secara real time oleh tim. Kemudian, ditindaklanjuti dengan melakukan shut down operasional pabrik.

Ledakan tersebut tidak menimbulkan korban jiwa. Teguh menjelaskan insiden itu juga tidak mengakibatkan gas beracun yang berbahaya. "Dapat kami konfirmasi, bahwa proses penanganan sesuai prosedur keselamatan kerja. Tidak ada korban serta gas beracun yang ditimbulkan," imbuh Teguh.

Baca juga: Berhasil Mitigasi Kondisi Pasar, Pupuk Kaltim Torehkan Kinerja Positif

Saat ini, proses investigasi mendalam tengah dilakukan Pupuk Kaltim. Perusahaan menyatakan segala kerusakan pada pabrik akan segera ditangani. Operasional Pabrik 5 tidak terkendala dan produksi urea dipastikan berjalan normal, dengan menggunakan pasokan amoniak dari pabrik lain.

Terkait keamanan stok pupuk untuk kebutuhan pertanian dalam negeri, perusahaan mencatat per 21 Juli 2022, produksi urea sebanyak 1,87 juta ton. Serta, memiliki stok pupuk urea subsidi di semua lini sebanyak 77.829 ton yang siap disalurkan.(OL-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat