Petani Garam Tradisional di Pantura Lamongan Gagal Panen Akibat Cuaca Buruk
![Petani Garam Tradisional di Pantura Lamongan Gagal Panen Akibat Cuaca Buruk](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/08/c853d1ca8cd7b738d5d5e8b7fc6e9a1e.jpg)
PETANI garam konvensional di Kabupaten Lamongan, Jatim, mengalami gagal panen akibat cuaca buruk. Diperkirakan hingga akhir Agustus mendatang para petani garam belum akan panen.
Adapun bagi petani garam yang memanfaatkan rekayasa teknologi, seperti kelompok petani garam yang tergabung dalam Rumah Prisma tetap bisa produksi. Bahkan, petani garam Prisma bisa produksi hingga 12 ton sampai akhir Agustus mendatang.
"Sampai saat ini petambak konvensional masih belum bisa panen. Bahkan, mereka telah gagal panen akibat hujan lebat dua hari kemarin," kata Pendiri Rumah Prisma, Arifin Jamian, Senin (15/8) siang.
Menurut Arifin, pada awal Agustus lalu petani garam tradisional telah melakukan persiapan mengolah lahan dan pekan kemarin hampir panen. Tetapi, cuaca buruk melanda kawasan pesisir Lamongan hingga menyebabkan banjir.
Kondisi tersebut mengakibatkan air yang sudah tua dan siap diproduksi menjadi butiran kristal garam menjadi rusak. "Mereka gagal panen akibat lahannya kebanjiran," tambahnya.
Hal ini berbeda dengan lahan garam yang dikelolanya. Dengan memanfaatkan teknologi rekayasa cuaca tersebut lahan garam yang dikelolanya bisa tetap panen sepanjang masa dan tidak terkendala dengan cuaca. " Tidak ada masalah dengan cuaca buruk. Kami tetap bisa panen," jelasnya.
Ia menjelaskan, sejak awal hingga pertengahan Agustus ini lahannya yang kurang dari 1 hektare telah berhasil panen sebanyak 5,6 ton garam kristal. Diperkirakan sampai akhir Agustus mendatang bakal didapatkan hasil panen sebanyak 12 ton garam kristal.
Arifin menambahkan, karena sedang musim paceklik garam, harga barang juga terus mengalami kenaikan. Jika pada bulan sebelumnya harga garam kristal berkisar Rp800 per kg. Kini harganya menjadi Rp1.650 per kg sampai diatas truk. "Karena beberapa hari ini hujan, harga garam akan naik lagi hingga seharga Rp2.000per kg," paparnya. (OL-15)
Terkini Lainnya
Kota Palu Diguyur Hujan, Petani Garam Pasrah Gagal Panen
Petani Aceh Resah, Serangan Hama Wereng Cokelat di Pidie Meluas
Pembenahan Tata Niaga Pangan Harus Berorientasi pada Kesejahteraan Petani
Selain Kartu Tani, Jokowi Bolehkan Pembelian Pupuk Subsidi Pakai KTP
Stok Habis, Petani Garam Tidak Bisa Nikmati Kenaikan Harga Garam Krosok
8 Ton Garam Disiapkan untuk Modifikasi Cuaca di Jambi
Ini Batasan Konsumsi Gula dan Garam pada Anak
Konsumsi Garam Berlebih Bisa Tingkatkan Risiko Eksim
Konsumsi Gula, Garam dan Lemak Berlebih Picu Penyakit Jantung
Aprindo minta Pemerintah Jangan Persulit Impor Bahan Baku dan Bahan Penolong Produksi
BMKG Menargetkan Penaburan 30 Ton Garam di Langit Gunung Marapi
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap