Hotman Indonesia Malu karena Atlet Juara Maraton tidak Dibayar
![Hotman: Indonesia Malu karena Atlet Juara Maraton tidak Dibayar](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/09/9bd6d7e9520b725ba43d643b1c56dfaf.jpg)
PENGACARA kondang Hotman Paris Hutapea mengancam bakal memolisikan KONI Pusat dengan pasal penipuan dan penggelapan karena tidak mampu membayar para atlet yang menjadi pemenang di ajang International Indonesia Marathon 2022.
Hal ini merupakan buntut dari tiga peninggalan pembayaran hadiah kepada tiga pelari juara International Indonesia Marathon 2022 yang digelar di Bali pada Juni 2022 lalu.
Ketiga atlet itu ialah juara 1 kategori pria Jack Ahearn dari Australia, juara 2 kategori pria Mike Akerma (Australia), dan juara 3 kategori wanita Henrieta Brouwer (Belanda).
Ketiga pelari ini mengadukan nasib mereka kepada Hotman Paris sesaat jelang acara konsultasi hukum gratis di Atlas Beach Fest, Canggu Bali, Jumat (2/9). Bahkan, mereka turut hadir dalam program konsultasi hukum Hotman Paris 911 tersebut.
"Ini kan ada tiga yang juara, hampir dua bulan tidak dibayar. Tapi setelah datang ke Hotman Paris, Jack dan Henrieta sudah dibayar. Tapi Mike belum," ujar Hotman.
Baca juga: Pemkab Cianjur Ingin Dongkrak Wisatawan Melalui Car Free Night
Ketiga pelari saat memberikan keterangan mengatakan, setelah memenangi lomba akan mendapat hadiah sesuai peringkat. Jack, asal Australia, sebagai juara 1 seharusnya mendapat hadiah Rp150 juta. Mike yang juga warga Australia semestinya memperoleh uang Rp100 juta sebagai runner up.
Kemudian Henrieta berhak atas hadiah Rp75 juta sebagai pemenang ketiga kategori wanita.
Ditambahkan Hotman, jika KONI atau panitia penyelenggara tidak memenuhi kewajibannya maka Mike dengan pendampingan dari Hotman Paris akan memolisikan KONI Pusat.
"Kalau benar belum dibayar maka bisa kena pasal 378 KUHP tentang penipuan. Kita tunggu beberapa hari ini, kalau tidak membayar bisa lapor tindak tindak pidana, saya siap mendampingi," ujar Hotman.
Menurut Hotman, peristiwa ini sangat memalukan sebagai bangsa. Apalagi terjadi di Bali yang merupakan daerah tujuan wisata internasional. Karena itu, ia meminta KONI untuk bertanggung jawab memenuhi kewajibannya.
"Sangat memalukan karena ini international marathon yang digelar di Bali yang merupakan daerah wisata internasional dan mendatangkan devisa. KONI bagian organ yang dibentuk, jadi bawa nama bangsa dan negara," ucap Hotman. (OL-16)
Terkini Lainnya
Persiapan Agar Tubuh Prima Saat Ikut Lomba Lari
750 Pelari Meriahkan éL Run 2024 di Kota Bandung
5.000 Pelari LPS Monas Half Marathon Kenakan Jersey Ramah Lingkungan dari Mills
13.500 Pelari bakal Ramaikan Maybank Marathon 2024 di Bali
JAKIM 2024 Penuhi Kebutuhan Hidrasi Berstandar Internasional
Hasto Kristyanto dan Ganjar Pranowo Ramaikan Ajang Soekarno Run
Mandiri Jogja Marathon 2024 Usung Semangat Keberlanjutan dan Ekowisata
Rangkaian Road to Tangsel Marathon Berlanjut di Kecamatan Pamulang
Telkom Digiland Run 2024 Usung Konsep Keberlanjutan
Ini Tips Sebelum Ikut Maraton ala Melanie Putria
Kiprah Politik Perempuan dalam Pusaran Badai
Manajemen Sekolah Penghalau Ekstremisme Kekerasan
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Program Dokter Asing: Kebutuhan atau Kebingungan?
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap