visitaaponce.com

Hotman Indonesia Malu karena Atlet Juara Maraton tidak Dibayar

Hotman: Indonesia Malu karena Atlet Juara Maraton tidak Dibayar
Pengacara Hotman Paris Hutapea saat memandu program acara Hotroom di Metro TV.(MI/SUSANTO)

PENGACARA kondang Hotman Paris Hutapea mengancam bakal memolisikan KONI Pusat dengan pasal penipuan dan penggelapan karena tidak mampu membayar para atlet yang menjadi pemenang di ajang International Indonesia Marathon 2022.

Hal ini merupakan buntut dari tiga peninggalan pembayaran hadiah kepada tiga pelari juara International Indonesia Marathon 2022 yang digelar di Bali pada Juni 2022 lalu.

Ketiga atlet itu ialah juara 1 kategori pria Jack Ahearn dari Australia, juara 2 kategori pria Mike Akerma (Australia), dan juara 3 kategori wanita Henrieta Brouwer (Belanda).

Ketiga pelari ini mengadukan nasib mereka kepada Hotman Paris sesaat jelang acara konsultasi hukum gratis di Atlas Beach Fest, Canggu Bali, Jumat (2/9). Bahkan, mereka turut hadir dalam program konsultasi hukum Hotman Paris 911 tersebut.

"Ini kan ada tiga yang juara, hampir dua bulan tidak dibayar. Tapi setelah datang ke Hotman Paris, Jack dan Henrieta sudah dibayar. Tapi Mike belum," ujar Hotman.


Baca juga: Pemkab Cianjur Ingin Dongkrak Wisatawan Melalui Car Free Night


Ketiga pelari saat memberikan keterangan mengatakan, setelah memenangi lomba akan mendapat hadiah sesuai peringkat. Jack, asal Australia, sebagai juara 1 seharusnya mendapat hadiah Rp150 juta. Mike yang juga warga Australia semestinya memperoleh uang Rp100 juta sebagai runner up.

Kemudian Henrieta berhak atas hadiah Rp75 juta sebagai pemenang ketiga kategori wanita.

Ditambahkan Hotman, jika KONI atau panitia penyelenggara tidak memenuhi kewajibannya maka Mike dengan pendampingan dari Hotman Paris akan memolisikan KONI Pusat.

"Kalau benar belum dibayar maka bisa kena pasal 378 KUHP tentang penipuan. Kita tunggu beberapa hari ini, kalau tidak membayar bisa lapor tindak tindak pidana, saya siap mendampingi," ujar Hotman.

Menurut Hotman, peristiwa ini sangat memalukan sebagai bangsa. Apalagi terjadi di Bali yang merupakan daerah tujuan wisata internasional. Karena itu, ia meminta KONI untuk bertanggung jawab memenuhi kewajibannya.

"Sangat memalukan karena ini international marathon yang digelar di Bali yang merupakan daerah wisata internasional dan mendatangkan devisa. KONI bagian organ yang dibentuk, jadi bawa nama bangsa dan negara," ucap Hotman. (OL-16)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat