visitaaponce.com

Tutup Festival Wolobobo dengan Trail Trabas Ngada

Tutup Festival Wolobobo dengan Trail Trabas Ngada
Para pemotor beraksi pada event Trail Trabas Ngada sebagai ajang penutupan Festival Wolobobo di Kabupaten Ngada, NTT, Sabtu (24/9).(MI/IGNAS K)

PENUTUPAN Festival Wolobobo di Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur, yang berpusat di Lapangan Kartini Bajawa dilakukan dengan menggelar Event Trail Trabas, Sabtu (24/9).

Sebanyak 87 motor trail dari berbagai komunitas anak muda di Pulau Flores seperti dari Labuan Bajo, Ruteng, Borong, Waelengga, Bajawa, Mbay, Ende, dan Maumere ambil bagian dalam event yang bertajuk Trail Trabas Explore Ngada.

Para pemotor ini mulai melakukan start sejak pukul 8.00 Wita dari Taman Kartini Bajawa, dengan pelepasan bendera start oleh Bupati Ngada, Andreas Paru.

Sejak start, para peserta langsung memasuki Sungai Waewoki dengan medan yang cukup sulit. Mereka harus berjuang melewati rintangan dengan batu-batu yang cukup licin.

Sambil menyusuri sungai, mereka terus bergerak menuju Kampung Bajawa yang merupakan pusat pemerintahan pada masa pemerintahan Hindia Belanda. Hingga saat ini di kampung ini masih terdapat kantor kerajaan dan situs sejarah lainnya.

Koordinator Penyelenggara Event Trail Trabas ini, Fransisco Felix, mengatakan, semua pemotor harus melewati check point yang telah ditentukan panitia di mana pada setiap titik merupakan salah satu tempat wisata atau situs bersejarah di Kabupaten Ngada.


Baca juga: FKUI Gelar Pelatihan Pencegahan Stunting untuk Dokter di NTT


"Ada 4 check point yang mereka lewati dalam event ini. Mereka juga akan melintasi zona perbukitan dan perkebunan kopi menuju check point satu di destinasi wisata rohani Maria Ratu Semesta Alam Wolo Ata Ga'e. Menuju check point 2 yang berlokasi di kawah Wawomudha salah satu gunung berapi yang pernah memuntahkan lahar dingin dan hujan belerang pada 2001," kata Felix.

Ia menjelaskan para pemotor juga melewati perkampungan adat seperti  Kampung Beiposo di mana pada kampung tersebut terdapat monumen atau situs budaya Ngadhu dan Bhaga, simbol adat pria dan wanita etnis Bajawa.

Keunikan lain dalam event ini para peserta juga diperkenalkan pada  jalur situs arkeologi bernama Mata Menge di mana pada tempat tersebut ditemukan fosil gajah purba atau stegodon florensis. Kemudian para pemotor akan mengakhiri perjalanan penuh rintangan di puncak Bukit Wolobobo yang menjadi nama festival ini dan juga merupakan negeri di atas awannya Kabupaten Ngada.

Bupati Ngada Andreas Paru mengatakan, kegiatan ini sebagai promosi destinasi wisata dan sebagai langkah awal mengajak kaum muda harus mencintai potensi daerah karena banyaknya destinasi wisata baik alam serta budaya yang belum banyak dikenal sehingga perlu untuk dipromosikan demi peningkatan taraf hidup masyarakat Ngada lewat sektor pariwisata.

"Semenjak pandemi arus wisatawan menurun dan ini langkah awal kami mau mengembalikan arus kunjungan yang mencapai 120 ribu wisatawan dalam setahun apalagi kita tahu Ngada ini juga kaya akan wisata alamnya, perbukitan lembah yang indah dan bisa dilalui dengan sepeda motor oleh para wisatawan. Sehingga nanti ada jalur buat para wisatawan," kata Andreas. (OL-16)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat