visitaaponce.com

Pemkab Klaten Gelar FGD Geoheritage Bayat Menuju Geopark Nasional

Pemkab Klaten Gelar FGD Geoheritage Bayat Menuju Geopark Nasional
Pemkab Klaten menggelar FGD pelestarian geoheritage Bayat(MI/DJOKO SARDJONO)

PEMERINTAH Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, menggelar focus group
discussion
(FGD) geoheritage Bayat, Klaten, Selasa (1/11). FGD dibuka
Bupati Sri Mulyani di Pendapa Agung Pemkab Klaten.

Bupati Sri Mulyani mengatakan, bahwa Pemkab Klaten memberikan perhatian
khusus terhadap kawasan geoheritage Bayat, yang merupakan bentang alam
kabupaten yang harus dijaga kelestariannya.

"Sebagai pemangku kebijakan, kami memiliki tanggung jawab terhadap
kelestarian kawasan geoheritage Bayat. Jangan sampai anak cucu kita
hanya mengenal geoheritage Bayat dari buku," imbuhya.

Karena itu, Bupati Sri Mulyani mengajak semua stakeholder, akademisi,
dan pemilik lahan untuk ikut serta mendukung pengembangan dan
pelestarian geoheritage Bayat menjadi geopark nasional.

Bayat merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Klaten yang memiliki potensi besar, di antaranya geoheritage dengan ditemukannya batuan tertua di Pulau Jawa berumur 98 juta tahun.

Sedikitnya terdapat 12 titik geoheritage di Bayat dan 1 titik di Wedi.
Keragaman dan keunikan geologi di kawasan itu menjadi dasar penetapan
kawasan geoheritage Bayat sebagai salah satu geopark nasional.

"Keberadaan kawasan geoheritage itu sebagai geopark nasional, tentu akan  sangat bermanfaat bagi dunia pendidikan dan pengembangan ilmu
pengetahuan. Pun akan menunjang pariwisata di Bayat,"  jelasnya.

Dalam kesempatan itu, Bupati Klaten berharap agar titik-titik heritage
yang ada di Bayat dilindungi dan dijaga kelestariannya. Sehingga, nanti
dapat diwariskan ke generasi selanjutnya.

Sementara itu, Ketua DPRD Klaten Hamenang Wajar Ismoyo yang juga hadir
di FGD mengatakan, bahwa pihaknya (legislatif) mendukung penuh penetapan geoheritage Bayat sebagai geopark.

"Geoheritage Bayat sebagai warisan harus kita jaga bersama dan jangan
sampai punah. Kawasan ini juga bisa dikembangkan menjadi kawasan wisata
terpadu dan bisa menjadi pusat perekonomian baru," tandasnya. (N-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : NUSANTARA

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat