visitaaponce.com

Heritage Garut Jadi Perhatian Para Arsitektur

Heritage Garut Jadi Perhatian Para Arsitektur
Peserta Lalampah di Garut Pangirutan berada di kawasan heritage(DOK/INFOKOM GARUT)

IKATAN Arsitek Indonesia (IAI) Jawa Barat, Yayasan Arsitektur Hijau Nusantara (Yahintara) berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Garut dan Institut Teknologi Garut menggelar acara Lalampah di Garut Pangirutan. Kegiatan digelar di Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut.

Lalampah di Garut Pangirutan merupakan kegiatan jalan-jalan menelusuri area perkotaan dengan mengunjungi beberapa bangunan lama atau bangunan heritage. Mereka juga menggelar lomba sketsa dan fotografi bangunan heritage di Kabupaten Garut.

Kegiatan tersebut diikuti para peserta arsitek profesional, mahasiswa arsitek dan masyarakat umum. Rute yang disasar ialah wilayah dengan bangunan heritage seperti Babancong, Kantor Kecamatan Garut Kota, Stasiun Garut, dan Kantor Pos Garut.

Bupati Garut Rudy Gunawan mengatakan, dulu pada tahun 1872 Kabupaten Garut merupakan salah satu kabupaten yang paling maju di Jawa Barat. Dibuktikan dengan berdirinya stasiun kereta di Kecamatan Cikajang hingga dibangunnya bangunan keresidenan yang kini menjadi Gedung Pendopo Garut.

Dari jalan-jalan menelusuri perkotaan banyak yang bisa dipelajari khususnya berkaitan dengan arsitektur. "Di sini bisa dipelajari hal-hal yang berhubungan dengan arsitek yang ada di Garut, ujarnya, saat melepas para peserta Lalampah di Garut, Minggu (17/12).

Ketua Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Jabar, Andrianto Santoso mengatakan, pihaknya mengapresiasi pelaksanaan Lalampah di Garut Pangirutan yang diinisiasi oleh IAI Korwil Kabupaten Garut, Yahintara dan berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Garut serta Institut Teknologi Garut (ITG). Dalam kegiatan tersebut, pihaknya berharap agar masyarakat menjaga cagar budaya dan aset di pusat kota Garut.

Dia meminta calon arsitek agar bisa melaksanakan praktek arsitek secara profesional, terutama dalam konteks cagar budaya.

"Apa yang kita berikan kepada masyarakat itu adalah sebuah bentuk peradaban yang baik dan lingkungan binaan yang baik. Bagi saya itu persiapan untuk menjadi seorang arsitek yang kompeten dan berkesinambungan," sambungnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Garut, Agus Ismail mengatakan Garut mempunyai bangunan peninggalan sejarah kolonial, yang memiliki nilai historis yang luar biasa. Karena itu, pihaknya sangat mendukung kegiatan Lalampah di Garut Pangirutan. (SG)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat