visitaaponce.com

BP Batam Siap Bangun KEK Kesehatan di Batam Senilai Rp3,1 Triliun

BP Batam Siap Bangun KEK Kesehatan di Batam Senilai Rp3,1 Triliun
Kepala Biro Humas Promosi dan Protokol BP Batam Ariastuty Sirait.(Ist/Instagram)

SELAIN di Sanur, Bali, pemerintah bakal membangun Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan di Batam, Kepulauan Riau. Melalui Badan Pengusahaan (BP) Batam, kawasan tersebut dibangun dengan biaya US$200 juta atau sekitar Rp3,1 triliun.

Kepala Biro Humas Promosi dan Protokol BP Batam Ariastuty Sirait menjelaskan, usulan pembangunan KEK Kesehatan di Batam masih menunggu persetujuan dari Dewan Nasional KEK yang diketuai oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

"Sekarang ini masih dalam tahap pengajuan di pusat dengan Kemenko Perekonomian. Targetnya (investasi) US$200 juta, memang besar karena terkait pengembangan fasilitas kesehatan," ujarnya di Jakarta, Senin (7/11).

KEK Kesehatan tersebut akan dibangun di wilayah Sekupangz kecamatan di Kota Batam, dengan luas lahan 44 hektare (ha).

Baca juga: Tarik Investasi AS-Kanada, Menko Perekonomian Gandeng Para Dubes ke Batam

Ariastuty mengatakan, di kawasan tersebut bakal didirikan pusat pengobatan kanker, operasi plastik, fertility center atau pusat layanan program kesuburan, fasilitas hotel Dan lainnya.

KEK Kesehatan tersebut diyakini dapat menjadi solusi dari masalah yang dihadapi masyarakat Indonesia yang selama ini kerap ke luar negeri untuk mendapatkan perawatan medis karena keterbatasan fasilitas kesehatan di Tanah Air.

"Kami mengambil potensi itu karena rata-rata masyarakat percaya sama dokter yang dari luar negeri. Jadi kita mengalokasikan daerah tersebut untuk cek kesehatan dan pemerintah pusat sudah melihat keseriusan kami," tegasnya.

Ariastuty berharap pembanguanan KEK Kesehatan di Batam dapat berjalan di tahun depan setelah mendapat persetujuan dari dewan KEK nasional. BP Batam diakuinya telah mengantongi sejumlah investor untuk menggarap proyek tersebut.

"Investornya sudah kita dapat dari Singapura dan dari lokal Indonesia juga. Mudah-mudahan tahun depan kita sudah jalan proyeknya," pungkasnya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menuturkan, dengan disetujuinya usulan KEK Sanur diharapkan akan terjadi peningkatan ekonomi negara sekaligus fasilitas kesehatan yang ada di Indonesia.

KEK kesehatan pertama tersebut diharapkan bisa merealisasikan penghematan devisa mencapai Rp86 triliun hingga 2045 dan total penambahan devisa sebesar Rp19,6 triliun di periode yang sama. (Ins/OL-09)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat