visitaaponce.com

Tiga Orangutan Dilepasliarkan di TN Bukit Baka Bukit Raya

Tiga Orangutan Dilepasliarkan di TN Bukit Baka Bukit Raya
Salah satu orangutan bernama Ben yang dilepaskan di TNBBBR Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah, Jumat (18/11).(MI/HO/Surya Sriyanti)

TIGA individu orangutan bernama Ben, Gonzales, dan Lima yang merupakan hasil rehabilitasi di pusat rehabilitasi orangutan Yayasan Borneo
Orangutan Survival (BOS) kembali dilepasliarkan ke kawasan Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya (TNBBBR) di Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah, Jumat (18/11).

Ketua Pengurus Yayasan BOS, Jamartin Sihite, mengatakan, pelepasliaran orangutan yang sejalan dengan Hari Cinta Puspa dan Satwa (HCPSN) adalah tahapan akhir dari proses rehabilitasi yang sangat panjang dan tidak berhenti pada saat orangutan telah dilepasliarkan.

"Tim Post Release Monitoring (PRM) kami masih harus mengikuti perkembangan orangutan yang dilepasliarkan setiap hari dan memastikan
mereka dapat bertahan hidup di alam," terang Jamartin dalam keterangannya yang diterima di Palangkaraya, Jumat (18/11).


Baca juga: Kawasan Kampung Adat Miduana Cianjur mulai Ditata


Dia berharap, melalui pelepasliaran tiga individu orangutan di Kawasan TNBBBR menjadi momentum makin meningkatnya pemahaman bersama terkait pentingnya pelestarian satwa dilindungi endemik Kalimantan ini.

"Dengan melestarikan orangutan di habitat alamnya sama halnya dengan menjaga keutuhan ekosistem hutan," ujarnya.

Untuk diketahui, dalam dekade ketiga usia Yayasan BOS, upaya pelepasliaran orangutan telah berhasil mengembalikan 500 orangutan ke
habitat alaminya.

Kepala Balai Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya (TNBBBR) Andi Muhamad Khadafi menjelaskan, Balai TNBBBR bersama BKSDA Kalteng, bekerja sama Yayasan BOS serta para pihak lainnya telah melepasliarkan 189 individu orangutan sejak 2016 di kawasan TNBBBR di wilayah kerja Resor Tumbang Hiran Kalteng.

"Dari hasil itu kegiatan ini tercatat lima kelahiran alami. Ini merupakan capaian luar biasa bagi keberadaan orangutan Kalimantan yang saat ini berstatus 'sangat terancam punah'," ujarnya. (OL-16)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat