visitaaponce.com

Kampung TEMPE di Tangerang BerdayakanEkonomi Masyarakat Melalui Sampah

PEMERINTAH Kabupaten (Pemkab) Tangerang kembali meresmikan Kampung Tematik “TEMPE” (Tempat Edukasi Maggot dan Pembedayaan Ekonomi) yang berlokasi di Desa Jatimulya, Kecamatan Sepatan Timur, Kabupaten Tangerang, Banten, Selasa (13/1).

Peresmian Kampung tematik tersebut merupakan salah  satu bentuk inovasi  Program Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah Kabupaten Tangerang Green Economy.

Di Kecamatan Sepatan Timur, setiap warga  memiliki kandang maggot  sebagai sarana pembuangan sampah organik yang juga menjadi pakan maggot yang menghasilkan nilai ekonomi dan pendapatan bagi warga.

Setiap kepala keluarga (KK) menghasilkan 5-6 kg sampah organik yang terakses dengan akses keuangan melalui Agen BNI46 dan juga dapat turut mengatasi permasalahan sampah rumah tangga dengan berkurangnya sekitar 60% dari volume  sampah yang ada.

"Budidaya maggot ini turut mendukung salah satu program unggulan Bupati Zaki Iskandar dan Wakil Bupati Tangerang  Mad Romli yaitu KIPRAH (Kita Peduli Permasalahan Limbah dan Sampah," papar Camat sepatan Timur Asep Nurman.

Kepala OJK Regional-1 Jakarta dan Banten, Roberto Akyuwen, mengatakan bahwa kegiatan di kampung TEMPE sangat diapresiasi dan memberi dukungan.

 "Kami mendukung Kampung TEMPE dan juga menunggu pengajuan dari masyarakat untuk mengembangkan budidaya maggot," ungkap Roberto.

Baca juga: Ingin Mandiri, Warga Desa Lau Pengulu Ikuti Pelatihan Budidaya Maggot

Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra (Asda I) Kabupaten Tangerang, H. Yani Sutisna mengapresiasi atas inovasi dan kepedulian masyarakat Kampung TEMPE di Kecamatan Sepatan Timur ini untuk ikut serta terhadap penanganan dan pengelolaan sampah rumah tangga.

"Inovasi dari masyarakat Kampung TEMPE ini sangatlah luar biasa yang dimana dampaknya sangat besar sekali karena dapat mengurangi bahkan memutus mata rantai sampah," kaya Yani.

"Selain itu, ini juga dapat meningkatkan perekonomian rumah tangga karena maggot yang dihasilkan dapat di jual serta dijadikan sebagai pakan ternak dan juga sebagai pupuk," jelasnya.

Dia juga mengatakan bahwa hal seperti ini harus terus dikembangkan kepada daerah lainnya di Kabupaten Tangerang untuk memberikan keseimbangan lingkungan khususnya pada pemberdayaan sampah.

"Semoga, dengan hadirnya program kampung TEMPE ini akan menjadi sinyalemen positif serta mampu merangsang motivasi masyarakat kita untuk ikut berperan aktif dalam memberikan keseimbangan lingkungan khususnya pada pemberdayaan sampah," ucap Yani.

Sementara itu, Direktur Manajemen Srategis EPK dan Kemitraan Pemerintah Daerah Kantor OJK Regional-1 Jakarta dan Banten, Sabarudin menyampaikan bahwa kegiatan peresmian merupakan awal dari kegiatan Kampung TEMPE.

Menurut Sabarudin, setelah diresmikannya kampung tersebut akan membuat perekonomian warga sekitar meningkat terlebih pasca-pandemi Covid-19.

"Perekonomian di kampung TEMPE akan meningkat dan masyarakat bisa menggunakan akses keuangan yang sudah disediakan oleh Bank BNI 1946 dan UMKM juga bisa mendukung digitalisasi dengan menggunakan QRIS," ujar Kepala Bagian Perekonomian Setda Kab.Tangerang Nurjannah Endah. (RO/OL-09)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat