Sosialisasi Otsus Papua Jilid Dua Diminta Lebih Masif
![Sosialisasi Otsus Papua Jilid Dua Diminta Lebih Masif](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/12/e9363d2bc34b0a65a00a21449f087955.jpeg)
KETUA Paguyuban Nusantara Papua Kabupaten Jayapura, Manasse Taime, meminta pihak-pihak yang secara langsung berurusan dengan pengelolaan Otonomi Khusus (Otsus) Papua lebih memasifkan kegiatan sosialisasi kepada masyarakat, khususnya yang ada di kampung-kampung. Pasalnya, sebut alumnus Universitas Cenderawasih ini, masyarakat awam di kampung-kampung jika ditanya soal Otsus secara spontan mereka menjawab, "Otsus gagal."
Menurutnya, sosialisasi sangat penting untuk membangun pemahaman masyarakat, lebih-lebih masyarakat Papua di akar rumput yang menjadi penerima manfaat dari kebijakan Otsus. Pemuda Papua yang juga menjadi Ketua Forum Peduli Kemanusiaan Kabupaten Jayapura itu mengatakan, lemahnya sosialisasi menyebabkan masyarakat hanya melihat Otsus sebagai uang atau bantuan yang secara nyata mereka terima. Ia berharap sosialisasi ke depan mesti lebih fokus dalam rangka memasyarakatkan kebijakan Otsus sebagai instrumen untuk mengakselerasi pembangunan guna mempercepat pencapaian kemajuan di tanah Papua.
"Harapan saya, Otsus jilid dua yang baru bergulir ini lebih menyentuh ke kaum-kaum tak bersuara di kampung-kampung yang selama ini cuma dengar (tentang) dana Otsus. Namun apa itu Otsus? Mereka tidak tahu bentuknya bagaimana, sehingga perlu ada sosialisasi yang masif," kata Manasse Taime di Jayapura.
Jika ditanya lebih jauh tentang dana Otsus pun, lanjut Manasse, masyarakat tidak bisa membedakan dari pos anggaran bantuan yang pernah mereka terima. "Masyarakat juga tidak tahu BLT (Bantuan Langsung Tunai) itu apa, BST (Bantuan Sosial Tunai) itu apa, karena memang mereka tidak paham pos anggaran ini dari mana, begitu. Masyarakat jadi bingung, kami ini terima dana Otsus atau bukan," kata Manasse dalam keterangan tertulis, Kamis (15/12).
Lembaga yang diharapkan menjadi leading sector kegiatan sosialisasi kebijakan Otsus, menurut Manasse, ialah Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPRP) dan lebih-lebih Majelis Rakyat Papua (MRP) sebagai perwakilan lembaga kultur yang dibentuk sesuai amanat undang-undang Otsus Papua. Namun Manasse agaknya pesimistis kedua lembaga itu mampu menjalankan peran tersebut secara optimal mengingat selama Otsus jilid satu berlangsung, DPRP dan MRP terkesan kurang bertaji.
"Ke depan, MRP diisi tokoh-tokoh punya kapasitas dan kapabilitas, punya potensi yang memadai untuk menjalankan (amanat) undang-undang Otsus. Karena lemahnya MRP dan DPRP menjalankan fungsi, akhirnya kita sendiri pemuda yang bergerak, buat aksi, demo, baru mereka bergerak. Bergerak juga tidak benar, tidak sesuai aturan yang ada, mengecewakan," sebut Manasse.
Manasse berharap, pada era Ostsus jilid dua, kedua lembaga itu dapat lebih produktif membuat Perda dan Perdasus guna memproteksi hak-hak masyarakat Papua, termasuk mengoptimalkan fungsi pengawasannya terhadap pengelolaan dan penggunaan dana Otsus. Lemahnya pengawasan tersebut, sebut Manasse, menyebabkan penyelewengan dana Otsus Papua yang terkesan dilakukan secara berjemaah selama bergulirnya Otsus jilid satu. Karena itu, Manasse setuju, Gubernur Papua Lukas Enembe dan pejabat daerah yang terindikasi melakukan korupsi diperiksa secara intensif oleh lembaga antirasuah Indonesia (KPK).
"Sementara ini Pak Gubernur lagi sakit, korupsi ini berjemaah harus diperiksa yang lain-lain dulu. Orang-orang yang ada di lingkaran itu, periksa dulu semua, panggil dan periksa dulu. Biar Bapak Lukas nanti belakangan, sehat dulu baru diperiksa," pinta Manasse. (OL-14)
Terkini Lainnya
Peringati Hari Otsus, Ini Program Prioritas Pemprov Papua Barat Daya
Nasib Papua dan Pilpres 2024
Gelar Program Magang ASN, Bappenas-Usaid Kolaborasi Tingkatkan Kapasitas Pengelolaan Otsus
KPK Kantongi Alasan Lukas Enembe Sering Pakai Jet Pribadi
Legislator Dapil Papua Minta Pemda Merauke Proaktif Dukung TNI-Polri Lewat Dana Otsus
Di Pulau Kurudu, DPR Ajak Masyarakat Aktif Awasi Dana Otsus Papua
Kehadiran Kelapa Sawit di Tanah Papua Jadi Penopang Ekonomi Rakyat
Proses Pelaporan Inovasi Daerah Papua akan Dipermudah
Imunitas masih Rendah, Bahaya Malaria masih Intai Anak
Prakiraan Cuaca Rabu (19/6) di Wilayah Indonesia: Potensi Hujan dan Gelombang Laut
Aktivitas Ekonomi dan Sosial di Papua Berjalan Normal
Respons All Eyes On Papua, DPR Minta Persoalan Alih Fungsi Lahan Libatkan Para Ketua Adat
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap