visitaaponce.com

Pemulihan Pembelajaran Di Sekolah-Sekolah Di Cianjur Pascagempa Dimulai

Pemulihan Pembelajaran Di Sekolah-Sekolah Di Cianjur Pascagempa Dimulai
Salah satu sekolah yang mengalami kerusakan akibat gempa Cianjur, Jawa Barat.(ANTARA)

PROSES pemulihan pembelajaran di sekolah pascagempa magnitudo 5,6 d Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, sudah kembali dimulai. Pelaksanaannya dilakukan di semua tingkatan, terutama di daerah terdampak langsung gempa.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Cianjur, Akib Ibrahim, menuturkan masa transisi darurat pemulihan menjadi momen membangkitkan semangat, khususnya di dunia pendidikan. Karena itu, Disdikpora Kabupaten Cianjur berkomitmen memulai proses belajar mengajar secara utuh di seluruh tingkat pendidikan.

"Kita sebetulnya sudah mulai dari 19 Desember," kata Akib di sela kegiatan pemulihan proses pembelajaran di Gedung Guru Kecamatan Cilaku, Rabu (21/12).

Akib tak memungkiri, proses pemulihan pembelajaran di sekolah bukan perkara mudah. Artinya, semua perangkat harus tersedia untuk mendukung pelaksanaannya.

"Kita ingatkan semua rekan-rekan, memulihkan pembelajaran itu tidak mudah. Tapi Alhamdulillah berbagai NGO hadir, berbagai lembaga juga hadir, ada dari Kemendikbudristek, juga Cabang Dinas Wilayah VI Pendidikan Provinsi Jabar, dan berbagai bidang lainnya. Ini artinya, ketika kita bersama, maka bisa memenuhi berbagai kekurangan-kekurangan," tuturnya.

Disdikpora Kabupaten Cianjur sudah memetakan berbagai kebutuhan fasilitas sebagai daya dukung pemulihan pembelajaran. Satu di antaranya menyiapkan tenda-tenda darurat selama pemulihan pembelajaran.

"Untuk SMP sepertinya sudah semuanya mendapatkan. Namun untuk SD masih kekurangan (tenda). Untuk PAUD juga masih kekurangan. Mudah-mudahan dengan cara ini kita bisa dibantu fasilitas pembelajarannya. Dari manapun adanya," sebutnya.

Berdasarkan data, terdapat sebanyak 701 unit bangunan fasilitas pendidikan yang rusak akibat gempa di Kabupaten Cianjur. Sedangkan tingkat kerusakannya terdiri dari berat, sedang, dan ringan.

"Selain tenda kita menyiapkan ruangan-ruangan belajar. Yang masih bisa digunakan, diingatkan kepada sekolah untuk segera dirapikan, dibereskan. Ketika kerusakannya ringan, masih bisa diperbaiki secara gotong royong. Itu bisa jadi alternatif pembelajaran," katanya.

Proses pemulihan pembelajaran di sekolah sambil menunggu juga komitmen pemerintah membangun kembali bangunan sekolah yang rusak berat. Butuh waktu sekitar 3 bulan untuk pelaksanaan pembangunannya. "Jadi sementara ini kita menyiapkan pembelajaran darurat," pungkasnya. (OL-15)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat