visitaaponce.com

Relawan Puan Sosialisasikan Kelor sebagai Pencegah Stunting di Sukabumi

 Relawan Puan Sosialisasikan Kelor sebagai Pencegah Stunting di Sukabumi
HaloPuan menggelar kegiatan bertajuk “Kaum Ibu Melawan Stunting, Mengolah Daun Kelor Menjadi Asupan Super” di Pabuaran, Sukabumi, Jabar.(Ist)

SEHARI setelah menggelar kegiatan gerakan melawan stunting di Desa Jampang Tengah, Kecamatan Jampang Tengah, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, relawan Ketua DPR RI Puan Maharani yang tergabung dalam HaloPuan bergerak ke Desa Pabuaran, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Sukabumi.

Para relawan melakukan kegiatan serupa pada Kamis (26/1). Kegiatan di Desa Pabuaran diadakan berkat kerja sama HaloPuan dengan kader PDI Perjuangan sekaligus Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi, Paoji Nurjaman, dan Puskesmas Pabuaran.

Sekitar 180 warga berbondong-bondong mendatangi GOR Futsal DNK di Desa Pabuaran untuk mengikuti kegiatan yang bertajuk “Kaum Ibu Melawan Stunting, Mengolah Daun Kelor Menjadi Asupan Super” itu.

Mereka terdiri dari ibu menyusui dengan balita (di antaranya berstatus gizi kurang), ibu hamil, pasangan usia subur, calon pengantin, dan kader posyandu. 

Para peserta memperoleh penyuluhan tentang apa itu stunting, apa penyebab terjadinya, dan bagaimana cara mencegahnya, yang disampaikan oleh Staf Kesehatan Lingkungan Puskesmas Pabuaran, Hikmah Fitriah.

Baca juga: Relawan Puan Gerakkan Warga Jampang Tengah Lawan Stunting

Di sesi berikutnya, tim HaloPuan menyampaikan informasi tentang kekayaan nutrisi dan gizi yang dikandung daun kelor dan bagaimana mengolah daun kelor menjadi bubuk agar nutrisi dan gizinya bisa dimanfaatkan secara optimal.

Koordinator HaloPuan, Poppy Astari, menjelaskan angka kejadian stunting di Indonesia memang terus bergerak turun, dari 37,2% pada 2013 menjadi 24,4% pada 2021. Namun, penurunannya berjalan lambat, yakni sekitar 1,7% per tahun.

“Padahal, jika kita ingin angka stunting turun sampai 14% pada 2024 sebagaimana yang diinginkan Presiden Jokowi, maka penurunannya harus 2,7% per tahun,” katanya dalam keterangan pers, Jumat (27/.1). 

Oleh karena itulah, Puan Maharani menilai penanganan masalah stunting tidak bisa hanya diserahkan kepada pemerintah.

Warga masyarakat harus bergerak bersama-sama untuk saling mengingatkan tentang bahaya stunting bagi masa depan bangsa Indonesia.

“Dengan kegiatan ini, kami berharap kita bisa bersama-sama sadar akan bahaya stunting dan mulai bergerak untuk menyosialisasikan penanganannya," ujar Poppy.

"Karena tanpa kesadaran dan gerakan bersama, upaya pencegahan dan penanganan stunting akan berjalan lambat,” tambah Poppy.

Jawa Barat, Poppy bilang, merupakan salah satu provinsi dengan angka kejadian stunting yang cukup tinggi, yakni 24,5% (2021). Angka ini di atas angka rata-rata nasional sebesar 24,4% dan angka rata-rata dunia 20%.

“Apa yang dilakukan oleh HaloPuan bersama kader PDI Perjuangan di daerah mungkin terlihat sederhana. Tapi, di masa depan manfaatnya akan terasa bagi keberlangsungan hidup bangsa. Ini karena stunting tidak hanya menghambat pertumbuhan fisik generasi penerus bangsa tapi juga perkembangan kognisi mereka,” ujar Poppy.

Staf Puskesmas Pabuaran, Eris Agustian Fauzi, menyampaikan terima kasih kepada Puan Maharani karena kegiatan seperti ini, menurutnya, sangat bermanfaat dalam mencegah stunting di Pabuaran.

“Alhamdulillah saat ini tidak ada desa lokus stunting di Pabuaran, tapi kegiatan yang diadakan Ibu Puan ini akan sangat bermanfaat untuk mencegah stunting. Semoga makin banyak kegiatan seperti ini di tempat lain,” katanya.

Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi dari Fraksi PDI Perjuangan, Paoji Nurjaman, mengatakan apa yang dilakukan Puan Maharani melalui HaloPuan ini sesuai dengan program utama PDI Perjuangan.

“Ini karena Ketua Umum kami, Ibu Megawati Soekarnoputri, selalu meminta kepada kami untuk terus melawan stunting,” ujarnya.

“Oleh karena itu, kami berterima kasih kepada Ibu Puan yang melalui HaloPuan bersedia melakukan kegiatan ini di desa kami, Desa Pabuaran,” kata Paoji.

Ketua Pimpinan Kecamatan KNPI Pabuaran, Wahyu, menyampaikan pesan kepada Puan Maharani agar setelah sosialisasi, HaloPuan tetap mendampingi dan memberi dorongan kepada warga untuk bergerak bersama melawan stunting dan memanfaatkan daun kelor.

“Lebih disosialisasikan ke masyarakat soal kelor ini, apalagi anak muda di desa saat ini sudah mulai sadar untuk bertani,” katanya. (RO/OL-09)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat