visitaaponce.com

F1 Powerboat Geliatkan Ekonomi Masyarakat Toba

F1 Powerboat Geliatkan Ekonomi Masyarakat Toba
Suasaan di sekitar venue penyelenggaraan F! powerboat(MI/Ihfa Firdausya)

PERHELATAN F1 Powerboat (F1H20) Danau Toba yang digelar pada 24-26 Februari ikut menggeliatkan perekonomian masyarakat. Uang yang berputar selama tiga hari penyelenggaraan diperkirakan mencapai Rp300 miliar.

Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Usman Kansong mengatakan efek perekonomian dari event internasional seperti ini biasanya terasa hingga satu setengah tahun ke depan.

"Karena itu, kami juga libatkan UMKM (usaha mikro, kecil dan menengah) di sekitar Balige, Kabupaten Toba ini. Mereka membuat suvenir (F1 Powerboat) misalnya," tutur Usman, di Balige, Toba, Jumat (24/2).

Belum lagi, katanya, persiapan F1 Powerboat Danau Toba sudah dilakukan 6 bulan lalu. Artinya, sudah ada dampak ekonomi sejak 6 bulan lalu.

Tidak hanya UMKM, pelaku ekonomi lainnya turut merasakan dampaknya. Misalnya transportasi lokal seperti ­becak motor atau bentor.

Pardede, salah satu pengemudi bentor, mengaku pendapatannya bertambah selama event berlangsung. Sebelumnya, ia rata-rata memperoleh penghasilan sebanyak Rp50 ribu per hari. Pada penyelenggaraan F1 Powerboat ini, ia bisa mendapatkan uang hingga Rp250 ribu per hari.

Sebagai informasi, pemerintah setempat menentukan tarif flat Rp20 ribu untuk menumpang bentor di kawasan Balige selama ajang F1 Power­boat. Pardede menyebut ini menguntungkan pengemudi bentor. "Biasa­nya, dari simpang (Balige) ke Bukit Pahoda hanya Rp10 ribu-Rp15 ribu," kata dia kepada Media Indonesia dalam perjalanan ke Bukit Pahoda, Sabtu (25/2).

Kesejahteraan rakyat
Dirjen IKP menyebut berbagai kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah untuk kesejahteraan rakyat.
"Karena itu, penyelenggara­an F1 Powerboat ini betul-betul melibatkan masyarakat sekitar. UMKM-nya misalnya, homestay, bahkan transportasi. Itu baru bicara becak motor, belum lagi persewaan mobil," jelasnya.

Begitu pun dengan homestay yang disediakan masyarakat juga laris manis hingga banyak pendatang tidak kebagian penginapan. Menurut Usman, ajang F1 Powerboat ini bisa menjadi trigger bagi pemerintah daerah dan masyarakat setempat untuk meningkatkan kapasitas infrastruktur, baik kuantitas maupun kualitas.

"Sudah ada program Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk meningkatkan hospitality masyarakat sekitar Danau Toba. Bisa dari sisi pelayanan dan infrastruktur. Toiletnya ­bagus, kamarnya bersih. Di lima destinasi pariwisata superprioritas sudah ada pembinaan dan juga pendampingan (tersebut)," pungkas Usman.

Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim Ditjen IKP Kemenkominfo Septriana Tangkary menyebut F1 Powerboat jadi suatu ajang yang memberikan rezeki bagi masyarakat Toba, khususnya peningkatan ekonomi masyarakat.

"Sepanjang jalan kita bisa lihat ada ratusan pelaku UMKM. Mereka digerakkan untuk bisa berjualan, ada kuliner, tenun, dan banyak lagi. Kami berharap saat orang datang ke Toba bukan hanya melihat pariwisata Danau Toba yang indah tetapi kulinernya, kerajinannya, dan lainnya. Jadi geliat ekonomi di Toba sangat baik," paparnya.

Ia pun bersyukur masyarakat Toba khususnya Balige, dapat menjadikan F1 Po­werboat sebagai ajang perubahan menuju peningkatan ekonomi. (Ifa/S3-25)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat