visitaaponce.com

BI Sebut Bakso Ikut Andil Peningkatan Inflasi Februari di Yogyakarta

BI Sebut Bakso Ikut Andil Peningkatan Inflasi Februari di Yogyakarta
Pedagang bakso dan seorang anak dengan sepedanya melintasi banjir di Tegal Parang, Jakarta Selatan, Sabtu (5/11/2022).(Ant/Sigid Kurniawan)

LAJU inflasi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) kembali meningkat pada Februari 2023. Berdasarkan hasil rilis BPS, Indeks Harga Konsumen (IHK) DIY pada Februari 2023 mengalami inflasi 0,27% (mtm), lebih tinggi dibandingkan bulan Januari 2022 0,17% (mtm).

Dengan perkembangan ini, secara tahunan, inflasi IHK DIY tercatat sebesar 6,28% (yoy), meningkat dibandingkan Januari 2023 6,05% (yoy) sehingga realisasi inflasi tahunan
DIY Februari 2023 relatif lebih tinggi dibandingkan nasional yang sebesar 5,47% (yoy).

Hal itu disampaikan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta, Budiharto Setyawan melalui rilis tertulisnya yang diterima Media Indonesia di Yogyakarta, kemarin.

Lebih lanjut Budiharto Setyawan mengemukakan, meningkatnya inflasi DIY Februari didorong oleh pola musiman pada komoditas pangan utama yaitu beras dan bawang merah.

"Untuk komoditas beras, meski telah dilakukan operasi pasar dan SPHP atau Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan di berbagai  kapanewon kenaikan beras masih menjadi penyumbang utama inflasi DIY bulan Februari," ujarnya.

Sementara untuk komoditas bawang merah, berdasarkan pantauan meski telah terjadi panen di beberapa tempat serta mulai masuknya pasokan dari beberapa wilayah di luar DIY, namun kenaikan harga masih terjadi sejalan dengan masih tingginya permintaan. Diperkirakan tekanan harga bawang merah ke depan semakin rendah sejalan dengan masa panen dan masuknya impor bawang merah antar daerah termasuk dari Sulawesi Selatan.

Komoditas lain yang memberikan tekanan inflasi Februari adalah bakso siap santap. Disebutkan, meningkatnya kenaikan harga bakso siap santap terjadi seiring dengan kenaikan harga daging impor. Namun, jelasnya peningkatan laju inflasi tertahan oleh berlanjutnya penyesuaian tarif angkutan udara serta penurunan harga telur.

Berlanjutnya penurunan tarif angkutan udara karena berakhirnya masa berlaku penerapan biaya tambahan oleh maskapai menjadi faktor yang menahan lanju inflasi. Selain itu, tarif juga turun seiring dengan normalisasi permintaan terhadap angkutan udara yang terjadi pada periode off season pariwisata domestik.

Sementara harga telur ayam ras juga melanjutkan deflasi seiring dengan ketersediaan pasokan yang meningkat. "Produksi dari peternak ayam petelur sudah mulai normal setelah sempat mengalami pemotongan jumlah populasi akibat harga yang jatuh saat pandemi melanda," imbuhnya.

Berdasarkan pantauan Bank Indonesia melalui PIHPS (Pusat Informasi Harga Pangan Strategis), rata-rata harga telur ayam ras di DIY pada Februari 2023 mencapai Rp26,7 ribu per kg, turun dari Januari 2023 yang mencapai Rp28 ribu per kg. Harga ini, ungkapnya berada di bawah harga acuan Bapanas (Badan Pangan Nasional) pada tingkat konsumen, yakni Rp27 ribu per kg.

Mencermati kondisi terkini dan mengantisipasi risiko inflasi ke depan, kata Budiharto lebih lanut, terutama menyambut Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) dan mulai meningkatnya mobilitas masyarakat ke kondisi pra-pandemi, Bank Indonesia bersama Pemerintah Daerah melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) DIY terus bersinergi mencermati kondisi Inflasi dalam rangka menjaga ketersediaan pasokan dan kelancaran distribusi, serta memperkuat koordinasi guna menjaga inflasi tetap rendah dan stabil. (OL-13)

Baca Juga: Apdesi Minta Masyarakat Mubar Waspada Hoaks yang Menyesatkan

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat