visitaaponce.com

Soal Jam Masuk Sekolah di NTT, IDAI Perhatikan Durasi Tidur Anak

Soal Jam Masuk Sekolah di NTT, IDAI: Perhatikan Durasi Tidur Anak
Potret belajar mengajar di SMA wilayah Kupang, NTT, yang dimulai sejak pukul 05.00 pagi WITA.(Antara)

KETUA Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Piprim Basarah Yanuarso menilai kebijakan kegiatan belajar mengajar pukul 05.00 pagi WITA di Nusa Tenggara Timur (NTT) harus dilihat dari kebiasaan kualitas tidur anak.

Pada dasarnya, anak membutuhkan waktu tidur minimal 8 jam untuk mencapai istirahat yang ideal. Sehingga, kualitas tidur perlu diperhatikan. Apabila anak sering tidur kurang dari 8 jam, bisa menimbulkan berbagai penyakit.

Baca juga: KemenPPPA: Kaji Ulang Aturan Masuk Sekolah Jam 5 Pagi di NTT

"Sekolah jam 05.00 pagi, yang penting nanti kualitas tidurnya yang cukup. Anak SMA itu butuh 7 sampai 8 jam. Kalau dia tidur jam 08.00 malam, dia bangun jam 04.00 pagi, itu cukup tidurnya," jelasnya, Kamis (2/3).

Namun, lanjut dia, persoalannya ialah banyak anak sekolah di tingkat SD, SMP, maupun SMA yang mulai tidur di atas pukul 10.00 malam. Alhasil, kualitas tidur mereka sangat kurang dan menganggu jam belajar ketika di kelas.

"Begadang semalam saja, sekitar 30% kekebalan bisa turun. Apalagi setiap hari begadang. Prinsipnya adalah cukup atau tidak kualitas dan kuantitas tidurnya. Kalau cukup, ya tidak ada masalah," imbuh Piprim.

Baca juga: Menko PMK : Jangan Terlalu Serius Ributkan Sekolah Masuk Jam 5

Di lain sisi, dirinya menilai jam masuk sekolah pukul 05.00 pagi sangat membantu proses pembelajaran. Sebab, kondisi murid akan lebih segar untuk menangkap ilmu.

"Sebetulnya belajar pagi-pagi itu lebih fresh, apabila jika tidurnya cukup," tuturnya.(OL-11)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat