Meski Hidup Kekurangan, Ponijo Komitmen Bantu Anak-Anak Duafa
![Meski Hidup Kekurangan, Ponijo Komitmen Bantu Anak-Anak Duafa](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/03/5d43c7920e004acd7617b7a9a643d765.png)
PONIJO, begitu ia disapa. Terlahir dari keluarga sederhana dan seorang penyandang disabilitas, membuatnya selalu beraktivitas di atas kursi roda. Ponijo kecil sempat bersekolah hingga tamat sekolah dasar. Ponijo sehari-hari bekerja sebagai penjual koran dan kanebo di perempatan Klodran, Bantul, Yogyakarta. Sudah 12 tahun lebih pria kelahiran 20 September 1979 itu bekerja sebagai pedagang asongan guna memenuhi kebutuhan hidup keluarganya.
Ponijo menikah dengan perempuan nondisabilitas pada 2008. Setahun setelahnya, ia dianugerahi seorang anak yang lahir dengan kelainan tulang. Akibat penyakit yang dideritanya, sang anak meninggal dunia. Pengalaman yang sama juga terulang pada anak kedua Ponijo yang mengalami pembengkokan tulang dan tak bisa tumbuh normal.
Sejak saat itu Ponijo tergerak hatinya untuk membantu anak-anak duafa yang kekurangan nutrisi meskipun secara ekonomi keluarganya masih kekurangan. Ponijo berjanji akan terus merawat anak keduanya sepenuh hati dan berbagi ke anak-anak duafa lain, agar mereka tidak kekurangan gizi. Hal itu dilakukan Ponijo sejak 2017.
Baca juga: Penyandang Disabilitas Irawan Mulyanto Donor Darah hingga 100 Kali
Sehari-hari Ponijo berjualan koran dan kanebo di perempatan Klodran, Bantul, Yogyakarta, hasil penjualan koran itu ia gunakan untuk terapi anak semata wayangnya yang berusia 7 tahun. Selain itu, uang keuntungannya berjualan ia sisihkan untuk membeli sembako, susu bagi anak-anak duafa yang kekurangan nutrisi yang tinggal di sekitar rumahnya.
Dengan keuntungan Rp1.000 per buah, tiap hari Ponijo bisa menjual 13-14 kanebo. Dari berjualan koran, ia biasa mendapat Rp20 ribu dalam sehari dengan keuntungan mencapai Rp2.000 hingga Rp3.000. Tak hanya sampai di situ, Ponijo juga memberikan sembako pada masyarakat tidak mampu.
Kegiatan mulia Ponijo sempat berhenti karena mengalami kecelakaan dan sedang menjalani penyembuhan. Semangat nominator Kick Andy Heroes 2023 itu berbagi kepada sesama di tengah keterbatasan fisik dan ekonomi yang dialaminya patut diteladani dan bisa menjadi inspirasi kita semua untuk selalu berbuat kebaikan. (RO/Z-2)
Terkini Lainnya
Kick Andy kembali Merayakan para Pahlawan Sunyi
Jalankan Amanat Anak, Zulyan Kotahatuhaha Bantu Penderita Leukimia
Penyandang Disabilitas Gol A Gong Tetap Semangat Tebarkan Literasi
Penyandang Disabilitas Irawan Mulyanto Donor Darah hingga 100 Kali
Perjuangan Rais Bawono Hady Rawat Bayi Dibuang dan Anak Jalanan
Pakai Pendorong Kursi Roda Ilegal, 5 Jemaah Haji Indonesia Ditangkap
Jemaah Haji Lansia Terfasilitasi 100 Kursi Roda Sumbangan BAZNAS
100 Kursi Roda Tiba di Bandara Mekah untuk Haji Lansia
Jemaah Haji Diingatkan Gunakan Jasa Pendorong Kursi Roda Resmi
Petugas Haji Hadiahi Jemaah Lansia Kursi Roda
Jemaah Haji Lansia Bisa Gunakan Jasa Kursi Dorong, Segini Kisaran Tarifnya
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap