visitaaponce.com

BPBD Klaten Gelar Rakor Kesiapsiagaan Hadapi Erupsi Gunung Merapi

BPBD Klaten Gelar Rakor Kesiapsiagaan Hadapi Erupsi Gunung Merapi
Pemkab Klaten menggelar rapat koordinasi mengantisipasi dampak erupsi gunung Merapi(MI/DJOKO SARDJONO)


BADAN Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Klaten, Jawa
Tengah, menggelar rapat koordinasi kesiapsiagaan menghadapi erupsi
Gunung Merapi di Ruang B2 Setda Klaten, Kamis (16/3).

Rapat koordinasi yang dipimpin oleh Plt Kepala Pelaksana BPBD
Kabupaten Klaten, Syahruna, dihadiri jajaran Komando Penanganan Darurat
Erupsi Gunung Merapi di Kabupaten Klaten.

Komando Penanganan Darurat Erupsi Gunung Merapi di Kabupaten Klaten dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Bupati No 360/331 Tahun 2020 tanggal 22 November 2020.

Komando Penanganan Darurat Erupsi Gunung Merapi di Kabupaten Klaten
dibentuk setelah BPPTKG menaikkan status Gunung Merapi dari waspada
(level II) menjadi siaga (level III) pada 5 November 2020.

Dalam rakor tersebut, Plt Kepala Pelaksana BPBD Syahruna menggambarkan
perkembangan situasi dan kondisi Gunung Merapi setelah terjadi
serangkaian awan panas guguran atau erupsi pada 11 Maret 2023.

Akibat erupsi, sejumlah daerah di Jawa Tengah di sektor barat dan barat
laut dilaporkan terjadi hujan abu, seperti di Kabupaten Magelang,
Boyolali, Temanggung, Wonosobo, dan Banjarnegara.

"Alhamdulillah di Kabupaten Klaten aman, terutama tiga desa yang masuk
kawasan rawan bencana (KRB) Gunung Merapi, yakni Desa Balarante,
Sidorejo, dan Tegalmulyo, Kacamatan Kemalang," ujarnya.

Namun, untuk kesiapsiagaan menghadapi erupsi Gunung Merapi, jajaran
Komando Penanganan Darurat Erupsi Gunung Merapi Klaten diminta bersiap
jika sewaktu-waktu terjadi letusan gunung tersebut.

Langkah antisipasi yang perlu dilakukan, antara lain kesiapan tiga
selter (barak) pengungsi yang ada di Kebondalem Lor (Prambanan), Demak
Ijo (Karangnongko), dan  Menden (Kebonarum).

"Karena, tiga selter pengungsi itu terdapat sekat-sekat yang digunakan
sebagai tempat isolasi warga terkonfirmasi covid-19. Karena itu, selter
perlu segera dilakukan pembenahan," imbuh Syahruna.

Selain selter pengungsi tersebut, Plt Kepala Pelaksana BPBD Klaten
mengatakan bahwa Pemkab Klaten juga telah membentuk desa paseduluran di
27 desa untuk menampung pengungsi erupsi Merapi.

Jajaran Komando Penanganan Darurat Erupsi Gunung Merapi Klaten
masing-masing telah memiliki tugas pokok dan fungsi. Seperti Polres,
melaksanakan pengamanan jalur evakuasi dan tempat tinggal pengungsi.

Demikian juga Dinas Kesehatan menyiapkan dan mengoperasionalkan rumah
sakit darurat, tenaga medis dalam penanganan korban dan pengungsi.
Termasuk ambulans dan trauma healing di tempat pengungsian.

"Rumah sakit siap dalam penanganan darurat erupsi Gunung Merapi. Pun,
seluruh 34 puskesmas di Klaten akan mengoperasikan ambulans untuk
penanganan korban erupsi Merapi," kata Cahyono Widodo, Kepala dinas Kesehatan Klaten. (N-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat