visitaaponce.com

Ibadah Jumat Agung di Kupang Berjalan Aman dan Khidmat

Ibadah Jumat Agung di Kupang Berjalan Aman dan Khidmat
Peringatan Jumat Agung di Kupang, Nusa Tenggara Timur, berjalan aman(MI/PALCE AMALO)

RATUSAN ribu umat Kristen dari berbagai gereja di Kupang, Nusa Tenggara
Timur mengikuti ibadah Jumat Agung, Jumat (7/4).

Jumat Agung adalah hari peringatan wafatnya Yesus Kristus di Bukit
Golgota. Jumat Agung merupakan bagian dari Tri Hari Suci yakni Kamis
Putih, Jumat Agung dan Paskah atau Hari Kebangkitan Yesus Kristus dari
maut. Paskah akan dirayakan pada hari ketiga setelah Jumat Agung yakni
pada Minggu (9/4).

Di Kupang, umat kristen datang ke gereja sejak pukul 06.00 Wita
untuk mengikuti ibadah atau misa. Jalannya ibadah mendapat penjagaan
ketat dari aparat kepolisian dari Polda NTT dan Polresta Kota Kupang.

Di Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) Efata, Kelurahan Liliba, ibadah
mulai pukul 07.00 Wita dipimpin Pendeta  Fedriana N Bunga Manafe diikuti oleh ribuan jemaat. Polisi juga terlihat berjaga-dijaga untuk
memberikan rasa aman kepada jemaat yang beribadah. Hingga ibadah
berakhir, tidak ada gangguan keamanan.

Dalam khotbahnya, Pendeta Fedriana mengatakan, pengorbanan Yesus dengan
mati di kayu salib adalah untuk menebus dosa umat manusia. "Sebuah
penderitaan yang sungguh luar biasa," ujarnya.

Pendeta Fedriana mengatakan, Yesus memiliki kuasa untuk membebaskan diri dari siksaan hingga penyaliban di kayu salib, tetapi ia rela menderita agar manusia dibersihkan dari dosa.

Sementara itu, total aparat keamanan yang diterjunkan Polda NTT dan
polres jajaran untuk Operasi Pengamanan Samana Santa Turangga 2023
berjumlah 1.179 orang.

Di antaranya terdapat Tim Jihandak Bom dari Brimob Polda NTT melakukan
penyisiran di setiap ruangan ibadah sebelum ibadah untuk memastikan
tidak ada benda yang mencurigakan di dalam gereja.

Kepala Sekretariat Operasi Daerah (Kasetopsda) Semana Santa Turangga Ajun Komisaris Besar Samuel S Simbolon mengatakan sterilisasi gereja untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada jemaat yang beribadah.

"Sebagai antisipasi, kami melakukan sterilisasi gereja sebagai pemenuhan standar operasional prosedur yang harus dilaksanakan oleh kepolisian dalam memberikan rasa aman, nyaman dan kondusif kepada warga yang sedang menunaikan ibadah," tandasnya. (N-2)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat