visitaaponce.com

Upaya PemerintahKabupaten Bolaang Mongondow Percepat Penurunan Stunting

Upaya Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow Percepat Penurunan Stunting
Limmi Mokodompit (tiga dari kiri).(Dokumentasi pribadi.)

PEMERINTAH Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara, menggelar sosialisasi percepatan penurunan stunting. Kegiatan yang diselenggarakan Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow melalui dinas kesehatan ini dihadiri kepala OPD, camat, dan kepala desa/kelurahan.

Pj Bupati Bolaang Mongondow Limi Mokodompit dalam sambutannya berharap agar sosialisasi ini bisa lebih menekan angka kasus stunting di wilayahnya. Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bolaang Mongondow Tahlis Gallang menyampaikan agar lebih meningkatkan pelayanan publik, khususnya di sektor kesehatan dalam program stunting. Ia berharap camat dan kepala desa berpartisipasi aktif dalam proses penanganan hingga ke tingkat bawah dan menyeluruh langsung ke masyarakat. 

Limi juga berharap lewat sosialisasi ini bisa menciptakan inovasi-inovasi dalam pelaksanaan penanganan kasus stunting. Stunting adalah kasus gagal tumbuh anak dengan kekurangan gizi. Untuk penekanan kasus ini tentu pemerintah harus bisa berkolaborasi mulai dengan akademisi dan peneliti yang dapat mengedukasi masyarakat serta meriset mengenai kebutuhan stunting.

Baca juga: Kenali Penyebab dan Cara Mencegah Stunting 

Pemerintahan mesti lebih giat dalam program cegah stunting. Ada pula komunitas yang fokus menangani stunting. Tidak ketinggalan, pelaku usaha berkenan turut memproduksi produk stunting dengan harga terjangkau. 

Untuk itu, Limi berharap dengan sosialisasi ini, kepala desa bisa lebih berperan penting untuk penanganan bersama tim dari pemerintah kabupaten. Dalam hal ini, kepala desa harus lebih mengetahui dan bila perlu anggaran juga disediakan lewat dana desa.

Baca juga: Kasus Tengkes masih Tinggi, Kulonprogo Bentuk Tim Pendampingan

Kepala Dinas Kesehatan Bolaang Mongondow Julin Papuling menjabarkan bahwa pada 2021 tercatat 117 kasus dan 2022 ada 104 kasus stunting di daerahnya. Namun hingga masuk Februari 2023, tersisa 57 kasus. "Kami akan terus memacunya hingga nol kasus," ujar Julin. Dalam kegiatan ini hadir Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) setempat yakni Abdul Salam yang turut berperan dalam program percepatan stunting. 

Acara sosialisasi ini pun dimeriahkan dengan kehadiran Dr. (cand) Edward Basilianus SE, MM yang juga kakak asuh stunting sehingga sangat aktif mempromosikan program penurunan stunting. Tidak hanya itu, Edward Basilianus yang juga CEO Nucleus Farma sangat berkomitmen membantu program pemerintah dengan menghadirkan produk inovasi yang dibutuhkan oleh masyarakat. Salah satunya yaitu Onoiwa for Kids dengan kandungan ekstrak ikan gabus, ekstrak temulawak, dan daun kelor. Ini sangat baik dikonsumsi oleh anak-anak dalam masa tumbuh dan kembang. Besar harapan bersama produk tersebut menjadi jawaban salah satu solusi percepatan stunting. (RO/Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat