visitaaponce.com

Bandara Sam Ratulangi masih Tutup Sementara hingga 18.00 Wita

Bandara Sam Ratulangi masih Tutup Sementara hingga 18.00 Wita
Sejumlah penumpang tiba di Bandara Internasional Sam Ratulangi, Manado, Sulawesi Utara, Senin (11/4/2022).(Antara/Adwit B Pramono)

BANDAR Udara Sam Ratulangi Manado, Sulawesi Utara, masih tidak melayani penerbangan hingga Kamis (2/5) pukul 18.00 Wita. Ini akibat abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Kabupaten Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara, yang berjarak 95 kilometer dari bandara.

Bandara tersebut sebenarnya sudah ditutup sejak 30 April 2024, karena Gunung Ruang, yang kembali ke level IV (Awas). Ternyata penutupan sementara bandara masih dilakukan beradasarkan hasil pengamatan aktivitas abu vulkanik Guning Ruang dan Notam : A1170/24 NOTAMR A1160/24.

"Demi menjaga aspek keselamatan dan keamanan penerbangan, operasional Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi Manado ditutup sementara," tulis Instagram @samratulangi_airport.

Baca juga : Penutupan Bandara Sam Ratulangi Diperpanjang Hingga Hari ini

Terpisah, Kepala Kantor Basarnas Kota Manado, Monce Brury, mengungkapkan berdasarkan koordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), pihaknya telah kembali melakukan evakuasi sejak Selasa (30/4), saat Gunung Ruang dinyatakan kembali naik ke level awas. "Evakuasi kami lakukan menggunakan tiga kapal, yaitu KMP (Kapal Motor Penyeberangan) Lohoraung, KMP Lokong Banua, dan KN (Kapal Negara) Bima Sena milik Basarnas, dengan tujuan Kepulauan Siau, Kota Bitung, Kabupaten Minahasa Utara, hingga Kota Manado," ungkap Monce.

Data sementara pengungsi yang keluar dari Pulau Tagulandang sejak 30 April sebanyak 1.324 jiwa. "Khusus KN Bima Sena yang tujuannya ke Munte, Likupang, Minahasa Utara, kita evakuasi sebanyak 109 orang. Yang tiga di antaranya harus menjalani perawatan medis," lanjut Monce.

Dia juga menambahkan TNI AL ikut membantu melakukan evakuasi. "Semua tim terus melakukan koordinasi dan saling mendukung dalam upaya melakukan pertolongan. Kami mengimbau masyarakat agar menggunakan masker, bagi mereka yang ingin beraktivitas di luar rumah," tambah Monce.

Baca juga : Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Ditutup Sementara

Dalam keterangan tertulisnya, Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Muhammad Wafid menuturkan, pengamatan visual Gunung Ruang pada periode 22 April sampai 2 Mei 2024 umumnya cuaca cerah hingga hujan. Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah utara, timur laut, timur, selatan, barat daya, barat, dan barat laut dengan suhu udara sekitar 22 sampai 32 derajat Celcius. Aktivitas erupsi yang terjadi pada 17 April dan 30 April 2024 membuat stasiun seismik yang berjarak 1,5 kilometer dan 2,7 kilometer dari pusat kawah mengalami kerusakan.    

Peristiwa dua kali letusan itu menyebabkan kegiatan perekaman aktivitas vulkanik menjadi terganggu karena jarak Pos Pengamatan Gunung Ruang sejauh 5 kilometer dari pusat kawah. Pada 1 Mei 2024, aktivitas vulkanik di Gunung Ruang didominasi oleh gempa tremor menerus meski tercatat tiga kali gempa vulkanik dalam dan 10 kali gempa vulkanik dangkal.  

Erupsi terjadi pada pukul 17.43 dengan tinggi kolom abu sekitar 600 m di atas puncak. Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal condong ke arah utara.  

Pada 2 Mei 2024 hingga pukul 09.00, aktivitas vulkanik masih didominasi gempa tremor menerus. Badan Geologi mencatat ada empat kalo gempa vulkanik dangkal, dua kali tempa tektonik lokal, dan dua kali tempa tektonik.  

Asap kawah berwarna putih dan kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal. Tinggi asap berkisar antara 300 sampai 500 meter dari puncak kawah. (Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat