visitaaponce.com

Ijeck Prihatin Melihat Kondisi Makam Pendiri Kota Medan

Ijeck Prihatin Melihat Kondisi Makam Pendiri Kota Medan
Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah (kiri)(ANTARA FOTO/Irsan Mulyadi)

WAKIL Gubernur Sumatra Utara Musa Rajekshah atau Ijeck, merasa prihatin melihat kondisi makam pendiri Kota Medan Guru Patimpus. Dia menggagas rencana pemugaran makam.

Ijeck menuturkan belum lama ini dirinya berkunjung ke makam pendiri
Kota Medan Guru Patimpus di Desa Lama,  Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang. Dalam kunjungan tersebut dia merasa prihatin melihat kondisi makam.

"Kami melihat kondisi makam tidak pas sebagai makam orang yang telah
berbuat untuk Kota Medan," ujarnya, Jumat (14/4).

Dia menilai makam berada dalam kondisi yang kurang baik. Hal itu perlu
menjadi perhatian berbagai pihak terkait karena Guru Patimpus merupakan
sosok penting bagi keberadaan Kota Medan yang saat ini menjadi Ibu Kota
Sumut.

Adapun makam Guru Patimpus berada di tengah ladang, di atas lahan milik
warga desa. Menurut Ijeck, makam Guru Patimpus seharusnya menjadi cagar
budaya karena merupakan bukti otentik sejarah.

Karena itu makam tersebut harus dirawat dengan baik sehingga masih dapat dilihat generasi-generasi masa depan. Untuk itu Ijeck berjanji akan berupaya menjadikan kondisi makam Guru Patimpus lebih baik.

Ahli waris

Pemprov Sumut akan segera mengkaji batasan kewenangan yang dapat dilakukan untuk merealisasikannya. Ijeck juga akan meminta Pemkab Deli Serdang untuk melakukan langkah yang sama.

"Kita akan lihat porsinya. Saya berharap Pemprov Sumut bisa membantu untuk pemugaran makam ini," kata Ijeck.

Namun Pemprov Sumut terlebih dahulu akan berkomunikasi dengan pihak
keluarga yang hingga kini masih ada zuriah Guru Patimpus. Komunikasi
itu utamanya terkait dengan pembebasan tanah.

Pemprov Sumut mencatat Guru Patimpus Sembiring Pelawi lahir di Ajijahe,
Tigapanah, Karo, pada 1540. Ia wafat pada 1 Juli 1590, Guru Patimpus
berasal dari dataran tinggi Karo. Guru Patimpus dianggap sebagai pendiri Kota Medan.

Sebelum memeluk agama Islam, Guru Patimpus menganut kepercayaan Pemena.
Guru Patimpus menikah dengan seorang putri Raja Pulo Brayan dan mempunyai dua anak lelaki yang bernama Kolok dan Kecik.

Setelah menikah, Guru Patimpus dan istri membuka kawasan hutan antara
Sungai Deli dan Sungai Babura, yang kemudian menjadi Kampung Medan.
Pembukaan kawasan hutan itu dilakukan pada 1 Juli 1590, yang kini
diperingati sebagai Hari Jadi Kota Medan, Hari Lahir Kota Medan dan Hari Ulang Tahun Kota Medan. (N-2)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat