visitaaponce.com

Kota Semarang Jadi Daerah Pertama Terapkan Buku Pendidikan Pancasila

Kota Semarang Jadi Daerah Pertama Terapkan Buku Pendidikan Pancasila
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dalam acara Dialog Kebangkitan Nasional Menuju Indonesia Raya di Kota Semarang, Senin (22/5).(Ist)

PROVINSI Jawa Tengah (Jateng) tepatnya Kota Semarang, dipilih menjadi daerah pertama yang memelopori Penerapan Buku Pendidikan Pancasila.

Hal tersebut merupakan kolaborasi dari Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) dengan Pemprov Jateng.

Pencanangan itu dilakukan saat Dialog Kebangkitan Nasional Menuju Indonesia Raya di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Kota Semarang pada Senin (22/5). Turut hadir Kepala BPIP Yudian Wahyudi dan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.

Baca juga: Arah Kebijakan Pembinaan Ideologi Pancasila Merupakan Rencana Aksi Nasional

Ganjar menyampaikan, kolaborasi BPIP dengan Pemprov Jateng terkait penguatan nilai-nilai Pancasila merupakan upaya pemerintah dalam membumikan ajaran kebangsaan kepada masyarakat secara menyeluruh, salah satunya melalui penerapan buku pendidikan Pancasila.

Kerja Sama dengan BPIP, Bumikan Pancasila 

"Dengan BPIP kita bekerja sama untuk melakukan satu edukasi kepada masyarakat, pelajar, bagaimana membumikan Pancasila. Kita juga mengundang provinsi lain untuk datang ke Jawa Tengah, sehingga kita bisa bersama-sama melaksanakan ini," ujar Ganjar.

Dalam acara itu, Pemprov Jateng juga mengundang 9 provinsi di pulau Jawa, Bali, NTB dan NTT untuk bersama-sama menguatkan pedoman bangsa Pancasila, khususnya melalui buku pendidikan Pancasila.

Baca juga: Wakil Kepala BPIP: Kirab Panji Kerajaan Sumedang sebagai Mutiara Pancasila

Ganjar menyebutkan, pihaknya akan terus berkomitmen menguatkan nilai-nilai Pancasila yang tidak hanya dalam hal kepemerintahan saja, tetapi juga ke seluruh institusi pendidikan hingga sosial untuk penerapan ajaran Pancasila.

"BPIP sudah menyiapkan buku, bukunya sudah disiapkan dan sudah diberikan ke kita. Kota Semarang juga sudah siap mengimplementasikan, maka Jawa Tengah akan support penuh," kata Ganjar.

Baca juga: Wakil Kepala BPIP Beri Tips Bekerja Profesional kepada Ratusan Pengurus Korpri 

Di Jateng, Ganjar telah menunjukkan komitmen tersebut dengan membuat sejumlah program. Antara lain program sekolah damai, program pembinaan eks narapidana terorisme, pusat pelayanan cegah terorisme, kurikulum pendidikan anti korupsi melalui Pergub Jateng Nomor 19 Tahun 2019.

Gubernur Jateng telah mengimplementasikan kurikulum pendidikan anti korupsi dalam mata pelajaran di 367 sekolah se-Jateng.

Kerja Sama dengan KPK Atasi Suap dan Korupsi

Kemudian, Ganjar juga telah melakukan kerja sama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam mencegah tindakan menyimpang dari ajaran Pancasila, yaitu suap dan korupsi.

Pada kesempatan itu, Ganjar turut menyampaikan liama poin utama dalam membentuk karakter generasi muda berlandaskan Pancasila.

Lima poin tersebut  adalah bangga terhadap NKRI, tidak mudah terpengaruh hoaks, menanamkan sikap toleransi dan saling menghargai, bijak bermedia sosial untuk menyebar konten positif dan kembangkan kretativitas dibarengi dengan inovasi.

Baca juga: Mantap! Banyak Daerah Susun Raperda tentang Pancasila

Anak-anak juga punya rasa yang mereka bisa dapatkan dengan cara yang baik, dengan diskusi. Selebihnya harapan anak-anak, para orang tua berilah contoh yang baik untuk mereka, para pemimpin juga memberi contoh yang baik agar anak-anak meniru dengan baik," ucap Ganjar.

"Dunia digital yang sekarang menemani anak-anak kita pun bisa dipakai sebagai satu media untuk melakukan pembumian Pancasila ini, kita akan mulai dari sekarang dari Jawa Tengah," lanjut Ganjar. (HT/S-4)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat