visitaaponce.com

Pos Indonesia Tuntaskan Penyaluran Bantuan Pengentasan Stunting di Jawa Tengah

Pos Indonesia Tuntaskan Penyaluran Bantuan Pengentasan Stunting di Jawa Tengah
Direktur Bisnis Kurir dan Logistik Pos Indonesia Siti Choiriana (kedua dari kiri) saat paparan kinerja Pos Indonesia di Jateng, Senin (5/6).(Ist)

PENDISTRIBUSIAN bantuan pangan telur dan daging unggas bagi keluarga risiko stunting (KRS) di provinsi Jawa Tengah oleh Pos Indonesia telah mencapai 100%.

Ini menjadikan Jawa Tengah sebagai wilayah pertama yang menyelesaikan penyaluran bantuan pangan pengentasan stunting dari tujuh provinsi yang disasar.

Adapun wilayah dengan angka realisasi penyaluran lebih dari 98% lainnya ialah, Jawa Barat, Banten, dan Jawa Timur.

Baca juga: Pos Indonesia Raih 3 Penghargaan Anugerah BUMN 2022

Direktur Bisnis Kurir dan Logistik Pos Indonesia Siti Choiriana menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang terlibat sehingga proses penyaluran bantuan pangan bagi pengentasan stunting ini dapat berjalan dengan baik.

“Saya mewakili Pos Indonesia berterima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat penyaluran bantuan ini. Proses pendistribusian bantuan pangan telur dan daging unggas tahap I hampir mencapai titik akhir, yakni pada angka 88,2%."

"Masyarakat Jawa Tengah turut berbangga karena wilayahnya menjadi provinsi pertama yang sukses menyelesaikan penyaluran bantuan ke 322.496 KRS,” ujar Siti Choriana saat rapat koordinasi Evaluasi Kegiatan Penyaluran Cadangan Pangan Pemerintah, di MG Setos Hotel Semarang, Jawa Tengah, Senin (5/6).

Untuk mendorong penyelesaian program bantuan ini, Pos Indonesia terus mengerahkan seluruh armada dan sumber daya manusia.

Terhitung, 15.315 personel dan 6.410 armada diterjunkan demi tercapainya bantuan kepada seluruh KRS di tujuh provinsi sesuai jadwal.

Baca juga: PosAja dan PosPay, Layanan Andalan Pos Indonesia di Era Digital

Tidak ada kendala berarti dalam proses pembagian bantuan itu. Ini berkat sinergi antara Pos Indonesia, ID Food, dan Badan Pangan Nasional (Bapanas).

Pos Indonesia dalam setiap penyaluran bantuan menggunakan teknologi sehingga keluarga penerima manfaat (KPM) yang direkam jauh lebih akurat.

“Kerja sama tim yang baik antara Pos Indonesia, ID Food, dan Bapanas, digitalisasi seperti real-time dashboard monitoring yang kami terapkan turut membantu menuntaskan beberapa kendala agar bantuan tersalurkan sesuai jadwal dan tepat sasaran, by name by address,” jelas perempuan yang akrab disapa Ana.

Ana menambahkan Pos Indonesia sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak pada bidang jasa kurir dan logistik berkomitmen terus melakukan penyesuaian teknologi dalam penyaluran bantuan sosial pemerintah.

Di antaranya ialah meningkatkan penggunaan teknologi digital, seperti QRIS Pospay bagi KPM yang memiliki smartphone.

Baca juga: Ini 8 Tips dan Langkah Mencegah Stunting

Direktur Distribusi dan Cadangan Pangan Bapanas Rachmi Widiriani menuturkan program bantuan pangan yang digagas pemerintah sebagai bentuk penanggulangan kekurangan dan krisis pangan serta stunting yang terjadi di Indonesia.

“Pemberian masing-masing 10 butir telur dan 1 kilogram daging ayam kepada KRS diharapkan dapat memenuhi kebutuhan makanan dengan gizi berimbang. Dengan demikian, pencegahan kasus stunting di Indonesia tertanggulangi,” pungkas dia.

Sebagai informasi, Pos Indonesia bersinergi dengan ID Food diamanahi pemerintah dalam menyalurkan program bantuan pangan telur dan daging unggas untuk menanggulangi kekurangan dan krisis pangan, kemiskinan, stunting, gizi buruk, dan mengendalikan dampak inflasi dalam negeri.

Adapun pelaksanaan program ini berlangsung selama tiga bulan, yakni April, Mei, dan Juni 2023. (RO/S-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sidik Pramono

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat