25 Sapi di Bangka Tengah Terkena Penyakit LSD
![25 Sapi di Bangka Tengah Terkena Penyakit LSD](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/06/5e72cde68c962962247b9cfae53ed839.jpg)
SEBANYAK 25 ekor sapi di Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Bangka Belitung terpapar penyakit Lumpy Skin Disease (LSD).
Sub Koordinator Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Bangka Tengah, Rahmawati mengatakan sapi-sapi yang terjangkit tersebut adalah sapi-sapi yang baru datang dari luar Bangka.
"Semuanya sapi dari luar, terjangkit dari sana, tapi peternak dan pengusaha tidak melapor, makna sekarang sudah 25 ekor yang terjangkit LSD Rahma, Kamis (15/6).
Baca juga: Cegah Wabah Penyakit, Pemkab Tuban Gelar Operasi Pasar Hewan
Ia mengaku 25 sapi yang terjangkit LSD berada di satu perusahaan yang ada di salah satu kecamatan di Bangka Tengah sehingga tidak menyebar ke tempat-tempat lain.
Oleh karena itu, pihaknya pun sudah menyampaikan kepada pengusaha yang bersangkutan agar sebelum dinyatakan sembuh, sapi-sapi tersebut tidak boleh keluar.
Baca juga: Jelang Idul Adha, Waspadai Penyakit LSD pada Hewan Ternak
Ia menjelaskan, penyakit LSD ini belum pernah ditemukan menyerang hewan lain. Sejauh ini, penyakit tersebut diketahui baru menyerang sapi dan kerbau.
"Sebenarnya penyakit dari virus ini jarang yang langsung menyebabkan kematian, kecuali virus-virus yang ganas,” ujarnya.
Akan tetapi, lanjutnya yang perlu dikhawatirkan adalah ketika sapi sudah terjangkit virus, terus ada infeksi dari lingkungan, seperti infeksi bakteri yang bisa membuat kondisi sapi semakin parah.
Sedangkan untuk penyakit LSD sendiri, tingkat atau resiko kematiannya tidak lebih 10 persen dari kejadian, atau termasuk kategori tingkat kematian rendah.
“Sapi kena LSD, akan mengalami benjolan-benjolan hitam semacam bisul yang ada di sekujur tubuh,” terangnya.
Apabila benjolan tersebut pecah, maka dia akan keropeng (koreng-red). Lalu yang parahnya, selain kulit sapinya yang rusak, kadang-kadang dagingnya juga ikutan rusak.
“Kalau sampai dia meletus (pecah benjolan), penyembuhannya lama, butuh lama sekitar 3-4 minggu, bahkan dari literatur yang ada bisa sampai 40 hari,” ungkapnya.
(Z-9)
Terkini Lainnya
Kurban Serempak Empat Ton Daging di Idul Adha 1445 H
Berkontribusi Nyata, Rayakan Idul Adha dengan Pembagian Hewan Kurban
Idul Adha Momentum Mendorong Masyarakat Jadi Generasi Amanah
Rayakan Momen Idul Adha, 373 Hewan Kurban Disalurkan ke 13 Pesantren dan Lima Panti Asuhan
Yayasan Muslim Sinar Mas Land Berikan 481 Hewan Kurban
Ribuan Ton Sampah Jeroan Hewan Kurban Cemari Saluran Air dan Situ di Depok
500 Ribu Dosis Vaksin LSD Tiba di Indonesia
Penjualan Kurban di OKU Anjlok Akibat Penyakit Lato-Lato
Idul Adha, Waspadai 3 Penyakit Ini Sebelum Membeli Hewan Kurban
Cegah Wabah Penyakit, Pemkab Tuban Gelar Operasi Pasar Hewan
Seratusan Ekor Sapi di Cianjur Kena Penyakit 'Lato-lato'
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap