visitaaponce.com

25 Sapi di Bangka Tengah Terkena Penyakit LSD

25 Sapi di Bangka Tengah Terkena Penyakit LSD
Contoh sapi yang mengalami penyakit Lumpy Skin Disease (LSD).(MI)

SEBANYAK 25 ekor sapi di Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Bangka Belitung terpapar penyakit Lumpy Skin Disease (LSD).

Sub Koordinator Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Bangka Tengah, Rahmawati mengatakan sapi-sapi yang terjangkit tersebut adalah sapi-sapi yang baru datang dari luar Bangka.

"Semuanya sapi dari luar, terjangkit dari sana, tapi peternak dan pengusaha tidak melapor, makna sekarang sudah 25 ekor yang terjangkit LSD Rahma, Kamis (15/6).

Baca juga: Cegah Wabah Penyakit, Pemkab Tuban Gelar Operasi Pasar Hewan

Ia mengaku 25 sapi yang terjangkit LSD berada di satu perusahaan yang ada di salah satu kecamatan di Bangka Tengah sehingga tidak menyebar ke tempat-tempat lain.

Oleh karena itu, pihaknya pun sudah menyampaikan kepada pengusaha yang bersangkutan agar sebelum dinyatakan sembuh, sapi-sapi tersebut tidak boleh keluar.

Baca juga: Jelang Idul Adha, Waspadai Penyakit LSD pada Hewan Ternak

Ia menjelaskan, penyakit LSD ini belum pernah ditemukan menyerang hewan lain. Sejauh ini, penyakit tersebut diketahui baru menyerang sapi dan kerbau.

"Sebenarnya penyakit dari virus ini jarang yang langsung menyebabkan kematian, kecuali virus-virus yang ganas,” ujarnya.

Akan tetapi, lanjutnya yang perlu dikhawatirkan adalah ketika sapi sudah terjangkit virus, terus ada infeksi dari lingkungan, seperti infeksi bakteri yang bisa membuat kondisi sapi semakin parah.

Sedangkan untuk penyakit LSD sendiri, tingkat atau resiko kematiannya tidak lebih 10 persen dari kejadian, atau termasuk kategori tingkat kematian rendah.

“Sapi kena LSD, akan mengalami benjolan-benjolan hitam semacam bisul yang ada di sekujur tubuh,” terangnya.

Apabila benjolan tersebut pecah, maka dia akan keropeng (koreng-red). Lalu yang parahnya, selain kulit sapinya yang rusak, kadang-kadang dagingnya juga ikutan rusak.

“Kalau sampai dia meletus (pecah benjolan), penyembuhannya lama, butuh lama sekitar 3-4 minggu, bahkan dari literatur yang ada bisa sampai 40 hari,” ungkapnya.

(Z-9)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat