BMKG Masih Ada Potensi Gempa Susulan Signifikan di DIY
![BMKG: Masih Ada Potensi Gempa Susulan Signifikan di DIY](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/06/7cc88ecfafcb04c1b40b7367571d001e.jpg)
KEPALA Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengungkapkan bahwa masih ada potensi gempa susulan di wilayah DIY setelah gempa 6,4 magnitudo yang terjadi pada Jumat (30/6). Karenanya, masyarakat diminta untuk tetap tenang dan waspada.
"Gempa susulan masih mungkin akan terjadi. Masyarakat diminta mewaspadai kemungkinan terjadinya gempa susulan signifikan yang berpotensi kerusakan pada bangunan yang sudah lemah. Sehingga diimbau untuk tidak menempati bangunan yang secara struktural sudah rusak," kata Dwikorita dalam konferensi pers yang diselenggarakan pada Jumat (30/6).
Adapun, hingga pukul 21.30 WIB, BMKG mencatat ada sebanyak 20 kali gempa susulan. Dengan magnitudo berkisar antara 3.0 sampai 4.2.
Baca juga: Gempa DIY Jadi Pengingat bahwa Zona Subduksi Selatan Jawa Masih Aktif
Selain itu, Dwikorita meminta agar masyarakat waspada dengan kawasan perbukitan dengan tebing curam. Karena gempa susulan signifikan dapat memicu longsoran dan runtuhan batu.
"Dan masyarakat diminta tidak percaya berita bohong mengenai prediksi gempa yang lebih besar dan akan terjadi tsunami. Karena gempa ini sudah dianalisis dan tidak berpotensi tsunami," tegas dia.
Baca juga: Gempa Bumi 6,4 Magnitudo Guncang Kulon Progo, BMKG Imbau Warga Tetap Tenang
Seperti diketahui, pada Jumat (30/6) terjadi gempa berkekuatan 6.4 magnitudo di wilayah Bantul, DIY. Gempa itu berpusat dari kedalaman 67 km.
Analisis BMKG menunjukkan bahwa gempa itu terjadi akibat adanya tumbukan lempeng Samudra Indo Australia atau lempeng Samudra Hindia yang menumbuk masuk ke Lempeng Eurasia. Gempa itu dirasakan guncangannya di beberapa wilayah, seperti Bantul, Tulungagung, Nganjuk, Kebumen, Ponorogo, Pacitan, Trenggalek.
Selain itu, gempa juga dirasakan di Karangkates, Klaten, Kulonprogo, Wonogisi, Purwokerto, Pacitan, Gresik Malang, Salatiga, Jepara, Lumajang, Ngawi, Blora hingga Bandung.
"Karena gempa ini terjadi pada bidang kontak antar lempeng Samudra Indo-Australia dan lempeng Eurasia, gempa ini menyebar lebih luas. Karenanya gempa ini terasa hingga ke wilayah-wilayah yang luas," imbuhnya. (Ata/Z-7)
Terkini Lainnya
Diawali Dua Guncangan Kecil, Gempa Hampiri Simeulue Aceh
36.285 Rumah Rusak Terdampak Gempa Cianjur Peroleh Bantuan Stimulan Tahap Keempat
Waspada ! Aktivitas Gempa di Gunung Ibu Masih Tinggi
Tidak Keluarkan Asap, Gunung Merapi Diguncang 41 Kali Gempa dan 9 Kali Guguran Lava
Waspada! Lava Gunung Lewotolok Mengalir 1,2 Kilometer Menuju Desa Amakaka
BMKG: Gempa Tektonik di Bali tidak Picu Tsunami
5 Jemaah Haji Asal DIY Meninggal di Tanah Air
Pemerintah DIY Dorong Program KPR Sejahtera FLPP untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah
33% Sampah di Indonesia tidak Terkelola
5 Kali Guguran Lava Gunung Merapi Terjadi Sepanjang Siang hingga Sore
UMY Gelar ICCF Festival Kebudayaan Internasional Hadirkan Lebih dari 30 Negara
Kasus Kecelakaan di Objek Wisata di DIY Turun
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap