visitaaponce.com

Lewati Hari Tasrikh, Tombak dan Keris Peninggalan Sunan Kudus Disucikan

Lewati Hari Tasrikh, Tombak dan Keris Peninggalan Sunan Kudus Disucikan
Ritual penjamasan keris dan tombak peninggalan Sunan Kudus.(MGN/ Rhobi Shani)

RITUAL penjamasan keris dan dua tombak peninggalan Sunan Kudus masih dilestarikan, setelah melewati hari Tasrikh. Penjamasan atau penyucian berlangsung di kompleks Masjid Menara dan Makam Sunan Kudus, Jawa Tengah.

Tepat di bangunan tajug depan pintu masuk makam digelar ritual penjamasan keris Kiai Cinthaka serta dua buah tombak yang juga peninggalan Sunan Kudus.

Ritual penjamasan yang dimulai sekitar pukul 07.00 WIB dilakukan di bangunan tajug depan pintu masuk makam. Pembersihan Kiai Cinthaka, nama keris peninggalan Sunan Muria, diawali dengan ritual keagamaan dan doa bersama yang dipimpin oleh kiai setempat.

Baca juga : Tanggul Jebol Lumpuhkan Jalur Pantura Demak, Macet Sampai 10 Kilometer

Kepala Penelitian dan Pengembangan Yayasan Masjid Menara dan Makam Sunan Kudus, Abdul Jalil, mengatakan sebelum ritual penjamasan diawali ziarah ke Makam Sunan Kudus.

Kemudian, petugas mengambil dan menurunkan keris Kiai Cinthaka yang berada di dalam peti yang diletakkan di bagian atas pendapa tajuk. "Kemudian disiram banyu landa, yaitu air rendaman merang ketan hitam hingga tiga kali," ujar Jalil, Senin, 3 Juli 2023.

Setelah dibasuh dengan banyu landa, pusaka dibersihkan menggunakan air jeruk nipis. Kemudian dikeringkan dengan cara dijemur di atas sekam ketan hitam oleh ahli penjamasan, yakni Haji Faqihuddin.

Baca juga : Mengenal Tradisi Baayun Maulid, Salah Satu Warisan Budaya tak Benda Kalsel

"Tombaknya juga sama, dibersihkan dengan menggunakan merang ketan hitam, air jeruk nipis, kemudian dikeringkan dengan sekam ketan hitam," kata Jalil.

Air jeruk nipis dipercaya dapat mencegah karat pada benda pusaka yang berumur ratusan tahun itu. Usai prosesi penjamasan keris dan tombak, dilanjutkan dengan acara makan bersama dengan menu khas jajan pasar dan nasi opor ayam.

Hidangan nasi opor ayam sendiri baru berjalan sekitar belasan tahun yang lalu, guna menghormati salah satu menu kesukaan Sunan Kudus.

Ritual penjamasan keris Sunan Kudus ini sudah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda dari pemerintah. (MGN/Z-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat