Pura Mangkunegaran Surakarta Gelar Simposium Internasional
![Pura Mangkunegaran Surakarta Gelar Simposium Internasional](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/07/64bc19e436e22797f8caf82d45b73096.jpg)
PURA Mangkunegaran Surakarta sebagai sumber sejarah dan pusat kebudayaan Jawa, di bawah kepemimpinan KGPAA Mangkunegoro X terus berupaya mengembangkan diplomasi kebudayaan. Mereka membuka ruang diskusi bagi dunia internasional.
Salah satu upaya untuk mewujudkannya, Pura Mangkunegaran menggelar Simposium Internasional Mangkunegaran selama dua hari, 14-15 Juli. Acara menghadirkan pembicara dari Jerman, Belanda dan Amerika, serta sejumlah akademisi dari Univeritas Raden Mas Said dan Universitas Gajah Mada Yogyakarta .
"Ini simposium pertama Mangkunegaran. Tujuannya untuk melihat perjalanan panjang Mangkunegaran, sehingga telah membentuk kebudayaan seperti hari ini," ungkap Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwa, bangsawan Mangkunegaran, Jumat (14/7).
Dia ingin melihat bagaimana fungsi dan kewenanagan Mangkunegaran berubah, seiring berjalananya waktu. Selain itu juga bagimana kontribusi dan peninggalan peninggalan masih relevan sampai hingga masa depan.
Untuk bisa melestarikan berbagai peninggalan kebudayaan yang menjadi warisan leluhur, lanjutnya, maka keterlibatan perguruan tinggi dari dalam dan luar negeri, bisa menjadi referensi dan penguatan.
"Karena itu kita senang sekali kedatangan akademisi profesor yang terbang langsung dari Belanda, Jerman maupun Amerika," tambah Gusti Bhre.
Sementara itu, prof Bernard Arps, pakar budaya, bahasa dan sastra Jawa dari Universitas Leiden, Belanda akan memberikan warna terkait posisi Mangkunegaran ke depan dalam upaya pelestarian dan pengembangan kebudayaan Jawa.
Ben Arps belajar tentang kebudayaan Mangkunegaran sejak era 1990-an. Dia terkenal dengan disertasinya yang merupakan penelitian terhadap pementasan tembang Jawa di dua tempat dan dua tradisi yang berbeda.
Selain Ben, Mangkunegaran juga menghadirkan dua pakar kebudayaan Jawa dari Amerika dan Jerman. " Banyak profesor yang paham tentang kebudaan Jawa, karena mereka juga senang belajar tentang Mangkunegaran. Kami senang sekali karena mereka terbang sendiri untuk simposium ini," tambah Bhre. (N-2)
Terkini Lainnya
Jawa Barat Dorong Pengembangan Potensi Wisata di 27 Kabupaten Kota
Tradisi Ruwat Agung Samin Klopoduwur Blora Resmi Diakui Negara
Apa Itu Weton Tulang Wangi? Simak Penjelasan dan Kombinasinya
Gandeng Kapal Wisata, Sudamala Resorts Promosikan Potensi Pariwisata Lombok
2 Kesenian Tradisional Sumedang Ditetapkan sebagai Warisan Budaya tak Benda
Membangkitkan Desa Bermodal Alam dan Budaya
BMKG: Prakiraan Cuaca untuk Wilayah Indonesia, Jumat 21 Juni 2024
Arafah di Hati Musrifah, Alhamdulillah Tiada Henti
Prakiraan Cuaca Rabu (19/6) di Wilayah Indonesia: Potensi Hujan dan Gelombang Laut
Jangan Bingung! Ini Hitungan Weton Jawa untuk Kelahiran yang Benar
Prakiraan Cuaca Sabtu (8/6) di Wilayah Indonesia
Cara Menghitung Weton Jawa Bisa untuk Jodoh dan Pernikahan
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap